54
orang tuanya mencarikan guru les piano untuk mengajari MJ bermain piano.
Orang tua KA masih enggan mengatakan bahwa anaknya hiperaktif. Menurut mereka KA memang mengalami kesulitan
dalam belajar karena daya tangkapnya yang rendah. Mereka setia menemani
belajar karena
dengan cara
itulah KA
dapat mengerjakan tugas dan tampak lebih percaya diri.
c. Aspek Sosial
Menurut orang tuanya, MJ adalah anak yang ramah. Dia memiliki banyak teman dan setiap kali pulang sekolah dia selalu
datang ke tempat Bu Sri Kepala Sekolah untuk berpamitan. Begitulah kebiasaan yang dilakukan MJ jika dia sudah merasa
nyaman dengan seseorang. Dia tidak pernah mengganggu temannya, meski suka berpindah-pindah tempat. Teman-
temannya, khususnya teman-teman perempuan sering memberi dia makanan.
Di tempat MJ tinggal, dia jarang bermain dengan teman- teman sebayanya karena ibunya
melarang dia untuk
bermain
dengan mereka. Ibu MJ takut jika MJ terpengaruh oleh teman- temannya yang nakal. Demikian dikutip seperti yang diungkapkan
oleh Ibu MJ: Di rumah, saya tidak mengijinkan anak saya bermain
dengan teman-teman di luar rumah, karena saya takut kalau dia nanti jadi nakal atau tidak bisa diatur. Di rumah dia
tidak punya teman dekat tidak apa-apa, saya sudah merasa
55
lega karena kepala sekolah mengatakan di sekolah dia punya banyak teman dan ada satu temannya yang biasa
bermain dengan dia. Saya belum siap jika anak saya bermain dengan teman di dekat rumah.
Hal ini berbeda dengan KA, sebaliknya orang tua KA mengatakan kalau di rumah anak mereka memiliki banyak teman.
Orang tua KA mengakui kalau mereka terlalu mengawasi anak mereka. Namun itu dilakukan supaya orang tidak terus menghina
anak mereka. Mereka juga tahu bahwa di sekolah anak mereka tidak
mempunyai banyak
teman sehingga
mereka tidak
mau
mengekang anak mereka untuk tidak berteman dengan anak-anak sebayanya di sekitar rumah. Hal ini dilakukan agar anak mereka
tidak semakin minder. Berikut kutipan wawancara dengan orang
tua KA: Kami merasa perlu untuk melindungi dan menjaga anak
kami. Apalagi banyak yang mengatakan kalau anak kami hiperaktif meski saya tidak suka dengan kata itu. Jadi tidak
apa-apa jika anak saya tidak punya teman di sekolah, namun saya akan tetap men-support dia agar semakin
percaya diri. Saya yakin anak saya mampu seperti anak yang lain, meski daya tangkapnya rendah. Karenanya saya
tidak akan melarang anak saya untuk bermain dengan teman-temannya di rumah.
Demikian ungkapan orang tua MJ dan KA sebagai bentuk atau usaha mereka dalam mendampingi anak mereka secara khusus
dalam kehidupan sosial.
1.3. Wawancara dengan Psikolog