36
bahan lain, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang yang lain
”. Berdasaran hal tersebut di atas dapat dikemukakan di sini bahwa analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistemis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan
lapangan dan
dokumentasi dengan
cara mengoganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri
sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan
data yang diperoleh, selajutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Selanjutnya berdasar hipotesis tersebut dicarikan data lagi
secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan
data yang terkumpul secara berulang-ulang dengan teknik trianggulasi ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
H. Studi Kasus
Studi kasus biasanya digunakan untuk melacak peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang bersangkutan tidak dapat dimanipulasi.
Studi kasus juga menjadi suatu metode penelitian ilmu-ilmu sosial serta merupakan metode yang lebih sesuai untuk digunakan bila: 1 pokok pertanyaan
suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, 2 bila peneliti hanya memiliki
37
sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki dan 3 bilamana fokus penelitian terletak pada pola kontemporer masa kini dalam
konteks kehidupan nyata. Karena itu studi kasus mendasarkan diri pada teknik- teknik yang sama dengan kelasiman yang ada pada strategi historis, tetapi dengan
menambahkan dua sumber bukti yang biasanya tak termasuk dalam pilihan sejarahwan, yaitu observasi dan wawancara sistematik. Robert K, Yin.
2002:1:12
Langkah-langkah Pelaksanaan Studi Kasus
Pokok-pokok keterampilan dalam melakukan studi kasus menurut Robert K. Yin 2002:70 dijelaskan sebagai berikut:
1. Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik dan
menginterpretasikan jawaban-jawabannya. 2.
Seseorang harus menjadi ”pendengar” yang baik dan tak terperangkap oleh ideologi atau prakonsepsinya sendiri.
3. Seseorang hendaknya mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi
yang baru dialami dapat dipandang sebagai peluang dan bukan ancaman. 4.
Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan diteliti, apakah hal ini berupa orientasi teoritis atau kebijakan, ataupun bahkan
berbentuk eksploratoris. Daya tangkap seperti itu mengurangi peristiwa- peristiwa yang relevan dan informasi yang harus dipilih ke arah proporsi yang
bisa dikelola.
38
5. Seseorang harus tidak bias oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya; termasuk anggapan-anggapan yang diturunkan dari teori. Karena
itu, seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif.
39
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi hasil observasi dan wawancara yang disusun berdasarkan poin-poin panduan penelitian. Berdasarkan kode etik, nama subjek dalam studi
kasus ini disamarkan dan diberi kode inisial.
A.
Subjek Penelitian
1. Subjek Observasi
1.1. Data Anak Subjek I MJ
Nama : MJ
Tempattanggal lahir : Magelang, 28 Juni 2008 Usia
: 6 Tahun Jenis kelamin
: Laki-laki Agama
: Kristen Anak ke
: 1 satu Penampilan fisik
: Kulit putih, rambut lurus, mata sipit, tinggi 83 cm, berat badan 30 kg.
Penampilan psikis : Tenang, murah senyum
1.2. Data Anak Subjek II KA
Nama : KA
Tempattanggal lahir : Magelang, 12 Juli 2007 Usia
: 7 Tahun