3. Sifat Akuntansi Lingkungan
Beberapa sifat dari akuntansi lingkungan yang dapat dimasukkan ke dalam sifat akuntansi lingkungan Harahap, 1994: 37, adalah:
a. Measurement
Dalam hal ini akuntansi digunakan sebagai pengukur sumber-sumber ekonomi economic resources dan kewajiban liability beserta
perubahannya yang dimiliki perusahaan. b.
Approximation Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penaksiran-penaksiran, nilai,
harga, umur, dan penyisihan.
4. Tujuan Akuntansi Lingkungan
Maksud dan tujuan dikembangkannya akuntansi lingkungan menurut Pramanik, et.al dalam Sadjiarto, 2011: 9 antara lain adalah untuk:
a. Mendorong pertanggungjawaban entitas dan meningkatkan
transparansi lingkungan. b.
Membantu entitas dalam menetapkan strategi untuk menanggapi isu lingkungan hidup dalam konteks hubungan entitas dengan masyarakat
dan terlebih dengan kelompok-kelompok penggiat activist atau penekan pressure group terkait isu lingkungan.
c. Memberikan citra yang lebih positif sehingga entitas dapat
memperoleh dana dari kelompok dan individu ‟hijau‟, seiring dengan tuntutan etis dari investor yang semakin meningkat.
d. Mendorong konsumen untuk membeli produk hijau dan dengan
demikian membuat entitas memiliki keunggulan pemasaran yang lebih kompetitif dibandingkan entitas yang tidak melakukan pengungkapan.
e. Menunjukkan komitmen entitas terhadap usaha perbaikan lingkungan
hidup. Mencegah opini negatif publik mengingat perusahaan yang berusaha pada area yang berisiko tidak ramah lingkungan pada
umumnya akan menerima pertentangan dari masyarakat.
5. Fungsi Akuntansi Lingkungan
Fungsi akuntansi lingkungan terbagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal Environmental Accounting Guidelines, Japan, 2005. Fungsi
internal memungkinkan perusahaan untuk mengatur biaya konservasi lingkungan dan menganalisis biaya lingkungan dengan manfaatnya, serta
meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas konservasi lingkungan terkait dengan keputusan yang dibuat. Melalui pengungkapan hasil
pengukuran kuantitatif dari kegiatan konservasi lingkungan, fungsi eksternal memungkinkan sebuah perusahaan untuk memengaruhi
keputusan stakeholder, seperti konsumen, mitra bisnis, investor, dan masyarakat lokal. Fungasi akuntansi lingkungan seperti yang terlihat pada
gambar 2.1. Publikasi dari akuntansi lingkungan diharapkan dapat memenuhi
tanggung jawab perusahaan dalam akuntabilitas stakeholder dan digunakan untuk evaluasi dari konservasi lingkungan.
Gambar 2.1 Fungsi Akuntansi Lingkungan
6. Ruang Lingkup Akuntansi Lingkungan