Proses Kegiatan Penambangan di Perusahaan

G. Proses Kegiatan Penambangan di Perusahaan

Proses kegiatan penambangan di PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara menggunakan metode tambang terbuka open pit mine dengan menggunakan metode gali-isi kembali back filling method, sehingga lahan bekas penambangan akan segera direklamasi dan direvegetasi. Hampir seluruh kegiatan penambangan dilaksanakan dengan menggunakan jasa kontraktor. Proses kegiatan pertambangan di perusahaan PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara adalah: 1. Land Clearing Proses land clearing dilakukan untuk membersihkan daerah penambangan baru dari semak belukar dan pohon-pohon dengan menggunakan bulldozer kecil sekelas Komatsu D85 dan dibantu dengan alat pemotong kayu chainsaw. Proses ini dilakukan oleh Main Operation dibawah Departemen Operation dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Harita Panca Utama. 2. Soil Removal Yaitu, proses pengupasan lapisan lanah atas top soil atau lapisan permukaan. Lapisan tanah atas top soil merupakan lapisan tanah yang subur dan kaya akan unsur hara, sehingga nantinya digunakan untuk reklamasi. Lapisan tanah atas top soil diangkut menuju ke stock soil maupun lokasi pembuangan disposal area. Dilakukan oleh Main Operation dibawah Departemen Operation dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Harita Panca Utama. 3. Overburden Removal Yaitu, proses pengupasan lapisan batuan penutup overburden selanjutnya diangkut ke lokasi pembuangan disposal area yang terdiri atas: 1 Inpit Dump IPD adalah lokasi pembuangan disposal area yang terletak di dalam pit penambangan yang sudah selasai ditambang mine out. 2 Outpit Dump OPD adalah lokasi pembuangan disposal area yang terletak di luar pit penambangan. Proses ini dilakukan oleh Main Operation dibawah Departemen Operation dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Harita Panca Utama. 4. Coal Cleaning Yaitu, proses pembersihan lapisan batubara sebelum proses selanjutnya dilakukan dengan menggunakan excavator dilengkapi cutting edge. Tujuannya adalah untuk menjaga kualitas batubara sehingga dapat menghindari terjadinya pengotoran batubara oleh material asing non- batubara. Proses ini dilakukan oleh Main Operation dibawah Departemen Operation dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Nusa Raya Cipta. 5. Coal Getting Yaitu, proses penggalian batubara. Dengan menggunakan alat excavator. Aktivitas penambangan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan frekuensi hujan yang sering akan mempengaruhi pencapaian produksi batubara . Dilakukan oleh Main Operation dibawah Departemen Operation dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Nusa Raya Cipta. 6. Hauling Yaitu, proses pengangkutan batubara yang sudah di gali dari areal pit penambangan menuju lokasi Coal Processing Plant CPP dengan menggunakan Dump Truck DT. Proses ini dilakukan oleh Main Operation dibawah Departemen Operation dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Harita Panca Utama dan PT. Nusa Raya Cipta. 7. Crushing Pada proses ini, batubara yang telah diangkut kemudian ditimbang di jembatan timbang, selanjutnya ditumpahkan ke lokasi ROM Run off Mine yaitu, penumpukan batubara sementara atau langsung ditumpahkan ke dalam bak penampung hopper. Kemudian ditransfer dengan chain feeder ke proses peremukan dengan alat peremuk yaitu crusher . Selanjutnya batubara dicurahkan ke lokasi penimbunan bahan galian stockpile. Pemilihan lokasi penimbunan bahan galian stockpile disesuaikan dengan kualitas batubara yang diminta oleh buyer. Sedangkan batubara yang berada di ROM Run off Mine akan dimuat dan diangkut kembali rehandling menggunakan wheel loader dan dump truck menuju tempat peremukan menggunakan jasa kontraktor PT. Karya Bumi Mandiri. Proses ini dilakukan oleh Coal Processing Plant CPP dibawah Departemen Operation. 8. Barge Loading Yaitu, proses pengangkutan dari tempat penimbunan bahan galian stockpile menuju tongkang . Caranya dengan membuka chute hopper di bawah tumpukan batubara yang dibawahnya terdapat underground tunnel dengan reclaim hopper dan barge loading conveyor BLC, maka batubara dengan sendirinya dapat dipindahkan atau dimuat ke dalam tongkang sesuai dengan kualitas yang diinginkan buyer. Proses ini dilakukan oleh Coal Processing Plant CPP dibawah Departemen Operation . 9. Barging Yaitu, proses pengangkutan batubara dari tongkang menuju vessel. Dilakukan oleh Departemen Shipping dengan menggunakan jasa kontraktor PT. Global Trans Energy Internasional untuk area Kelubir Mining Operation KMO dan PT. Energy Samudra Logistik untuk area Sekayan Mining Operation SMO.

H. Pemasaran

Dokumen yang terkait

Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya PT.Garuda Indonesia Branch Office Medan

2 25 70

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL (STUDI KASUS PADA PT. KERTAS LECES (PERSERO))

5 68 19

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SOSIAL SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) (Studi Kasus Pada PT Kebon Agung Malang)

0 34 22

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA (Studi Kasus Pada PT. Mondrian Klaten).

0 0 8

Penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengendalian biaya produksi : studi kasus pada Perusahaan Tekstil Kusumatex Yogyakarta.

1 2 116

Analisis potensi pelaporan akuntansi lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan (studi kasus pada PG. Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta)

2 8 78

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) SURABAYA.

1 2 86

AKUNTANSI SOSIAL BENTUK KEPEDULIAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN

0 0 16

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) SURABAYA

0 1 23

KEMUNGKINAN PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus Pada Seaga Leather and Natural Handicraft of Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat

0 3 128