Informasi Aliran Moneter Penilaian Siklus Hidup Life Cycle Assesment

pada beberapa perusahaan lain, air digolongkan dalam bahan operasi. Pada perusahaan manufaktur yang bahan bakunya adalah air, seperti perusahaan miniman, air diperlakukan sebagai bahan mentah, sedangkan pada perusahaan lain yang bahan bakunya bukan air, diperlakukan sebagai bahan operasi. Air menjadi begitu penting dan digolongkan sebagai input tersendiri karena air adalah elemen yang sangat penting bagi lingkungan. f. Energi Energy Kategori energi termasuk semua jenis energi, seperti listrik, gas, batubara, bensin, bio massa, dan lain-lain. Pada sebagian besar perusahaan, energi dimasukkan ke dalam bahan operasi, karena energi digunakan untuk menjalankan peralatan. Energi sangat penting bagi lingkungan karena energi yang digunakan akan menghasilkan emisi secara langsung maupun tidak langsung. Tabel 2.1 Tipe Input dan Output Fisik Input Output Bahan Mentah dan Bahan Pembantu Produk Bahan Pembungkus Produk Barang Dagangan Non Produk emisi dan limbah Bahan Operasi Non Produk emisi dan limbah Air Non Produk limbah atau emisi Energi Non Produk emisi Sumber: IFAC, 2005

3. Informasi Aliran Moneter

Sebagian nformasi aliran moneter menggunakan informasi dari aliran fisik. Informasi moneter adalah informasi yang berupa rincian biaya lingkungan atas seluruh aktivitas perusahaan dalam kaitannya dengan lingkungan. Berikut ini adalah rincian klasifikasi biaya lingkungan menurut aliran moneter. a. Biaya Bahan Output Produk Material Cost of Product Output Kategori biaya yang termasuk dalam biaya bahan output produk adalah bahan yang dibeli dan termasuk dalam produk yang dihasilkan, yaitu: 1 Bahan Mentah dan Bahan Pembantu Raw and Auxiliary Material 2 Bahan Pembungkus Packaging Materials 3 Air bila air adalah salah satu output produk b. Biaya Output Non Produk Material Cost of Non Product Output Biaya yang termasuk dalam biaya output non produk adalah bahan mentah dan pembantu, bahan pembungkus yang dibeli untuk diproduksi tapi terbuang tanpa dapat digunakan kembali dalam proses produksi, sehingga menghasilkan bahan sisa yang merupakan limbah padat, juga energi, dan air yang digunakan dalam proses produksi. Kategori biaya termasuk dalam biaya output non produk adalah: 1 Biaya bahan mentah dan bahan pembantu Raw and Auxiliary Material 2 Biaya Bahan Pembungkus Packaging Materials 3 Biaya Bahan Operasi Operating Materials 4 Biaya Air dan Energi Water adn Energy 5 Biaya Pemrosesasn Material Processing Cost of NPO Biaya-biaya yang termasuk ke dalam biaya pemrosesan adalah biaya depresiasi peralatan produksi. c. Biaya Pengendalian Limbah dan Emisi Waste and Emission Control Cost Biaya pengendalian limbah dan emisi adalah biaya untuk mengendalikan dan memperlakukan limbah dan emisi yang telah dihasilkan oleh perusahaan seperti limbah padat bahan sisa, limbah berbahaya, limbah cair dan emisi udara. Aktivitas pengendalian limbah dan emisi meliputi pengoperasian peralatan pengolahan limbah, penanganan limbah internal, treatment limbah dan emisi, daur ulang limbah, pemusnahan limbah, pemulihan tempat yang telah tercemar dan pembersihan polusi. Kategori ini tidak termasuk aktivitas manajemen lingkungan untik mencegah terciptanya limbah dan emisi. Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori biaya pengendalian limbah dan emisi adalah: 1 Depresiasi peralatan pengendalian limbah 2 Bahan operasi Operating Materials Bahan operasi yang termasuk dalam kategori biaya pengendalian limbah dan emisi dibedakan dari bahan operasi dari non produk output, karena aktivitas pengolahan limbah berbeda dari aktivitas produksi. Biaya yang termasuk dalam bahan operasi: a Perlengkapan untuk menjalankan peralatan pengendalian limbah dan polusi misalnya: bahan kimia pembersih b Penanganan limbah seperi kontainer pengangkut sampah. c Treatment emisi dan polusi seperti penggunaan bahan kimia untuk penanganan limbah cair. 3 Air dan Energi Water and Energy Biaya diukur berdasarkan air dan energi yang digunkan untuk menjalankan instalasi penanganan limbah dan emisi. Terkadang bahan operasi air dan energi dijadikan satu kelompok bahan operasi, air, dan energi. Hal ini dimungkinkan apabila perusahaan tidak memiliki informasi m,engenai konsumsi air dan energi yang terpisah dari bahan operasi. Aktivitas yang menggunakan air dan energi misalnya: a penanganan limbah seperti energi untuk transportasi limbah b Treatment limbah dan emisi seperti air pembersih untuk membersihkan incinerator. 4 Tenaga Internal Internal Personnel Biaya tenaga internal termasuk untuk biaya gaji dan upah tenaga penuh dan tenaga paruh waktu dalam aktivitas pengendalian limbah dan emisi, misalnya: a Tenaga untuk perawatan peralatan treatment pengolahan limbah b Tenaga untuk penaganan limbah mengumpulkan sampah, pengetesan limbah c Tenaga untuk menjalankan pengolahan limbah 5 Jasa Eksternal External Service Jasa eksternal adalah biaya untuk membayar tenaga dari luar perusahaan, seperti konsultan lingkungan untuk pengolahan limbah. 6 Biaya-biaya, Perijinan dan Pajak Fees, Taxes and Permits Biaya dalam kategori ini adalah biaya-biaya untuk membuang sampah dan AMDAL untuk pembangunan instalsi pengolahan limbah. a Asuransi Insurance Biaya dalam kategori asuransi adalah biaya untuk mengasuransikan peralatan untuk pengendalian limbah dan emisi. b Pemulihan dan kompensasi Remediation and Compensation Kategori ini berisi berbagai biaya pemulihan dan kompensasi sehubungan dengan pembersihan tempat-tempat yang terkontaminasi oleh polusi. d. Biaya Pencegahan dan Manajemen Lingkungan Lainnya Prevention and Other Environmental Management Cost Kategori ini mencakup biaya untuk pencegahan terciptanya polusi dan emisi, serta berbagai biaya untuk menjalankan kebijakan manajemen lingkungan yang lain selain pengendalian limbah seperti audit lingkungan, pengimplementasian sistem lingkungan, monitoring, kegiatan soisalisasi mengenai kesadaran lingkungan pada masyarakat kampanye lingkungan. Biaya-biaya yang masuk dalam kategori biaya pencegahan dan manajemen lingkungan lainnya adalah: 1 Depresiasi Peralatan Peralatan yang di depresiasi adalah peralatan yang digunakan untuk pencegahan terjadinya polusi dan peralatan yang digunakan dalam kebijakan manajemen lingkungan yang lain seperti sistem komputer yang memuat data-data lingkungan. 2 Tenaga Internal Internal Service Biaya yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya gaji dan upah untuk pekerja penuh dan paruh waktu untuk: a Manajemen pencegahan b Perencanaan dan sistem lingkungan implementasi dan perawatan sistem manajemen lingkungan c Audit lingkungan d Komunikasi lingkungan publikasi kinerja lingkungan perusahaan 3 Jasa Eksternal External Service Biaya yang termasuk dalam kategori jasa eksternal adalah konsultan, kontarktor, badan sertifikasi, firma hukum. 4 Biaya Lainnya Biaya yang termasuk biaya lain-lain misalnya biaya sosialisasi kesadaran lingkungan kampanye lingkungan dan biaya sumbangan lingkungan. e. Biaya Riset dan Pengembangan Research and Development Cost Biaya yang termasuk dalam biaya riset dan pengembangan adalah biaya segala aktivitas penelitian, miaslnya untuk mengembangkan desain produk ramah lingkungan, penelitian limbah beracun, dan penelitian dampak produk terhadap lingkungan. Biaya dalam kategori penelitian dan pengembangan adalah: 1 Depresiasi Peralatan 2 Bahan Operasi Air dan Energi Operation Material, Water and Energy 3 Jasa Eksternal External Service 4 Tenaga Internal Internal Service f. Biaya Tak Berwujud Less Tangible Cost Less tangible cost adalah biaya yang paling sulit untuk dihitung. Biaya ini memasukkan biaya externalities sebagai komponennya. Biaya ini mencakup biaya kompensasi bagi masyarakat sekitar pabrik atas berdirinya pabrik, biaya tuntutan hukum di masa depan, pembangunan citra perusahaan dan realisasi pada para stakeholder perusahaan.

E. Laporan Keuangan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya PT.Garuda Indonesia Branch Office Medan

2 25 70

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL (STUDI KASUS PADA PT. KERTAS LECES (PERSERO))

5 68 19

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI SOSIAL SEBAGAI BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) (Studi Kasus Pada PT Kebon Agung Malang)

0 34 22

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA (Studi Kasus Pada PT. Mondrian Klaten).

0 0 8

Penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai pengendalian biaya produksi : studi kasus pada Perusahaan Tekstil Kusumatex Yogyakarta.

1 2 116

Analisis potensi pelaporan akuntansi lingkungan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan (studi kasus pada PG. Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta)

2 8 78

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) SURABAYA.

1 2 86

AKUNTANSI SOSIAL BENTUK KEPEDULIAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN

0 0 16

PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) SURABAYA

0 1 23

KEMUNGKINAN PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN SEBAGAI BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Kasus Pada Seaga Leather and Natural Handicraft of Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat

0 3 128