E. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Menurut PSAK 1 tentang
Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
d. Laporan arus kas selama periode;
e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
yang signifikan dan informasi penjelasan lain; f.
Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; g.
Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan PSAK 1, paragraf 9: 3 adalah untuk
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan
keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomik. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
3. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Karakteristik kualitatif informasi lingkungan memberikan pengguna laporan keuangan satu pilihan diantara berbagai alternatif pelaporan dan
akuntansi. Karakteristik kualitatif informasi akuntansi terdiri atas: a.
Relevan Relevance Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki
manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Atau dengan kata lain, relevan merupakan
kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan
informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
b. Dapat Dipercaya Reliability
Dapat dipercaya berarti seorang pengguna pdapat menggantungkan atau memiliki keyakinan pada informasi yang dilaporakn. Informasi
akuntansi dipertimbangkan dapat dipercaya reliability jika informasi secara nyata menyatakan apa yang dimaksud, apa yang diungkapkan
dan dapat diuji kebenarannya. Pada aspek keandalan, laporan akuntansi lingkungan akan dikatakan handal apabila:
1 Pengungkapan yang Jujur Representational Faithfulness
Pengungkapan yang jujur artinya terdapat kesesuaian antara satu ukuran keuangan atau penjelasan dan fenomena kegiatan ekonomi
yang diukur atau dijelaskan. 2
Substansi Mengungguli Bentuk Substance Over Form Substansi mengungguli bentuk adalah transaksi atau peristiwa yang
akan dicatat dalam laporan keuangan didasarkan pada substansi atau realitas ekonomi dari transaksi tersebut, bukan hanya pada
bentuk hukumnya. 3
Netral Neutrality Netral berarti informasi akuntansi harus netral, atau tidak memihak
yang memberikan dampak pada perilaku para pengguna informasi. 4
Dapat Dimengerti Understandability Dapat dimengerti artinya pengguna harus memahami informasi
lingkungan yang dimaksud mampu memberikan manfaat dalam pengambilan keputusan.
5 Daya Banding Comparability
Daya banding berarti kebergunaan informasi akuntansi lingkungan dalam pengambilan keputusan akan jadi meningkat jika informasi
tersebut dapat diperbandingkan dengan informasi yang sama dari entitas akuntansi yang sama dalam tahun yang berbeda.
6 Keterujian Verifiability
Keterujian merupakan kemampuan suatu informasi untuk diuji
kebenarannya oleh orang yang berbeda dengan metode pengujian yang sama, dan akan menghasilkan kesimpulan yang sama.
c. Materialitas Materiality
Materialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu informasi akuntansi. Pertimbngan utama dalam
konsep ini adalah apakah penyajian informasi tertentu akan mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil.
Masalah yang timbul dalam menentukan tingkat materialitas suatu informasi adalah tidak adanya aturan terhadap konsep tersebut. Sampai
saat ini tidak ada konsep umum terhadap materialitas. Penentuan tingkat materialitas suatu informasi akhirnya diserahkan pada pertimbangan
profesional.
F. Penyajian Biaya-biaya Lingkungan dalam Laporan Keuangan