Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

57 variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil gejala multikoloneritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoloneritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1Constant 3.834 1.420 2.699 .011 LNUKURAN .050 .024 .306 2.066 .046 .807 1.238 LNUMUR -.049 .131 -.056 -.377 .709 .803 1.245 LNROA .053 .041 .176 1.290 .205 .950 1.053 OPINION -.164 .152 -.148 -1.083 .286 .947 1.056 LNARL -.983 .271 -.500 -3.625 .001 .934 1.070 a. Dependent Variable: DTIMELINES Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 yaitu 0,807; 0,803; 0,950; 0,947; 0,934 yang berarti tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunnjukkan hal yang sama dimana variabel independennya memiliki nilai VIV ≤ 10 yaitu 1,238; 1,245; 1,053; 1,056; 1,070 yang juga berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen tidak terjadi multikoloneritas .

4.2.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan Universitas Sumatera Utara 58 kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya . Terjadinya korelasi dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah tersebut timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Run test digunakan untuk menguji gejala autokorelasi pada penelitian. Hasil output SPSS dengan probabilitas signifikansi di bawah 0.05 dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak. Ghozali 2005:103. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .00713 Cases Test Value 21 Cases = Test Value 21 Total Cases 42 Number of Runs 21 Z -.156 Asymp. Sig. 2-tailed .876 a. Median Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0.0713 dengan probabilitas 0.876 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian karena nilai signifikan lebih besar dari 0.05. Universitas Sumatera Utara 59

4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser. Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.166 .474 -.349 .004 LNUKURAN -.030 .008 -.485 -3.666 .065 LNUMUR -.001 .044 -.004 -.029 .977 LNROA .033 .014 .294 2.407 .082 OPINION .103 .053 .239 1.956 .058 LNARL .324 .090 .440 3.579 .071 a. Dependent Variable: absut Hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa data penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai signifikan kelima variabel independen lebih besar dari 0.05.

4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 112 91

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 43 85

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Kap Dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 79 94

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 21 18

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan - Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan

0 0 20

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Judul Halaman - Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terd

0 0 8

ANALISIS UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, OPINI AUDIT, DAN AUDIT REPORT LAG, YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13