17
Penyebaran perusahaan perkebunan dan pertambangan di Indonesia dan luasnya lahan merupakan tuntutan tersendiri bagi perusahaan untuk
mengusahakan ketepatan waktu pelaporan keuangan supaya informasi laporan keuangan yang disajikan tetap relevan dan andal, sehingga laporan keuangan
tersebut tetap bermanfaat bagi pengguna informasi. Menurut peneliti kedua jenis perusahaan ini juga termasuk perusahaan yang masih jarang digunakan sebagai
sampel penelitian. Bukti-bukti empiris ini menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, namun demikian juga dapat diketahui bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam hasilhasil
penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut dengan menambahkan variabel penelitian
dan menggunakan periode waktu yang belum pernah diteliti sehingga penelitian ini akan memberikan temuan empiris yang berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, audit report lag
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI.
1.2 Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
Universitas Sumatera Utara
18
2. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
4. Apakah opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
5. Apakah audit report lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh umur perusahaan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh opini audit
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh audit report lag
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
19
1. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan, 2. Bagi investor, sebagai gambaran tentang pentingnya ketepatan
waktu berkaitan dengan relevansi dan keandalan informasi laporan keuangan,
3. Bagi pihak perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dan motivasi dalam upaya meningkatkan ketepatan waktu pelaporan keuangan,
dan 4. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi dan sumber
informasi dalam
melakukan penelitian
sejenis dengan
menambahkan variabel lain.
Universitas Sumatera Utara
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Laporan Keuangan
Baridwan 2000:7 laporan keuangan merupakan ringkasan dari
proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini
dibuat oleh
pihak manajemen
dengan tujuan
untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik
perusahaan. Belkaoui, 2006:230
menyatakan bahwa pelaporan keuangan berisi laporan keuangan yang merupakan komponen utama pelaporan keuangan dan
laporan-laporan tambahan seperti pelaporan inflasi, diskusi dan analisis manajemen dalam laporan tahunan, dan surat-surat kepada pemegang saham.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK: 2004 adalah
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
kas dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga
termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Tujuan pelaporan keuangan menurut Kieso dan Weygandt 2002
adalah untuk memberikan :
Universitas Sumatera Utara
21
1. Informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit. 2. Informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas.
3.Informasi mengenai sumberdaya perusahaan, klaim pada sumberdaya tersebut,
Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor, maupun yang sudah ada, dan para
pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional Belkaoui, 2006:233. Pelaporan keuangan
merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. PSAK No. 1 IAI, 2007 tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaanyang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:1 aset; 2 kewajiban; 3 ekuitas; 4 pendapatan dan beban termasuk keuntungan
dan kerugian; dan 5 arus kas. Accounting Principles Board Statement No. 4 Belkaoui,
2006:212 mengklasifikasi tujuan laporan keuangan menjadi tujuan
Universitas Sumatera Utara
22
khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembahasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas
sebagai berikut: 1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam
posisi keuangan. 2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar
dapat: 1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya; 3. Mengevaluasi
kemampuan dalam
memenuhi komitmen
komitmennya; 4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis
yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat: 1. Menyajikan ekspektasi pengembangan dividen kepada para
investor; 2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar
kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-
Universitas Sumatera Utara
23
karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha;
3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen;
4. Menyajikan profitabilitas jangka panjang. a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat
digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
b. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
c. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki
kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh
pengukuran-pengukuran yang
independen, dengan
menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.
Universitas Sumatera Utara
24
d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan
tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik. e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara
lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
f. Komparabilitas daya banding, yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan
diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan
kualitatif yang lain.
2.1.2 Auditing
Arens 2008:4 mendefinisikan auditing sebagai “suatu proses
pengumpulan serta pengevaluasian bahan bukti-bukti atas informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilaksanakan seorang
kompeten dan idependen untuk dapat menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan
”. Boynton 2002:5 mendefinisikan auditing sebagai:
suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa
ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi- asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Universitas Sumatera Utara
25
2.1.3 Teori Kepatuhan
Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku, sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu karena selain merupakan suatu kewajiban perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan tepat
waktu, juga akan sangat bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan. Kepatuhan yang diaplikasikan dalam penyampaian laporan keuangan
memberikan dampak positif dalam pelaporan keuangan yaitu ketepatan waktu pelaoran keuangan sesuai kaedah atau aturan sehingga para pengguna laporan
keuangan dapat memperoleh informasi yang akurat. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan
publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan
berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan compliance theory Baron dan Bryne 2002: 387 bahwa
Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most
direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding
individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 1 paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan
keuangannya paling lama 4 empat bulan setelah tanggal neraca IAI, 2007:1.7. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut
Universitas Sumatera Utara
26
untuk mematuhi peraturan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam Nomor 36PM2003, tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang diaudit dengan Nomor Peraturan X.K.2, yaitu:
“Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan disusun
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia IAI dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan
Pengawas Pasar Modal Bapepam”.
2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut Rachmawati, 2008.
Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan
diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan McGee, 2007.
Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi
empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat
karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat
Universitas Sumatera Utara
27
diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.
Hendriksen dan Van Breda 2000:145 menyatakan bahwa informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi
pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi
tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi,
peringkasan dan penyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan
pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur untuk memperlihatkan perubahan
keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.
Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat
waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.
Keterlambatan penyampaian laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak
langsung, para investor mungkin menanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Secara langsung, sebagai contoh di pasar
modal Indonesia pada tahun 2009, perusahaan-perusahaan publik yang
Universitas Sumatera Utara
28
melanggar prinsip keterbukaan informasi dengan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telah dikenakan sanksi administrasi
dan denda. Menurut Belkaoui 2006:238 relevan dan andal merupakan dua
kualitas utama, agar relevan informasi harus memiliki nilai prediktif dan nilai umpan balik dan sekaligus pada saat yang sama harus disampaikan pada
waktu yang tepat. Salah satu tujuan kualitatif dari akuntansi keuangan adalah ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk
menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi Belkaoui, 2006:213. Nilai dari ketepatan waktu
pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut Givoly dan Palmon, 1982 dalam Rachmawati, 2008:1.
Ketepatan waktu diukur dengan menggunakan variabel dummy, di mana kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu dan kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu, yang mana ketepatan waktu dilihat dari tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3
sejak tutup buku.
2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan berdasarkan penelitian terdahulu yaitu Catrinasari
2006 yang memaparkan faktor- faktor yang dapat berpengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
29
ketepatan waktu pelaporan keuangan antara lain Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan. Prabowo
2008 meneliti Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor sebagai variabel independen. Simatupang 2009 meneliti Probabilitas, rasio gearing, ukuran
perusahaan, umur perusahaan, status perusahaan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Situmorang 2010
Laba rugi bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag. Dari hasil peneliti terdahulu maka peneliti
menggunakan variabel independen ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, opini audit, dan audit report lag yang dapat berpengaruh
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2.1.5.1 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan dan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan dapat diukur
berdasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja Soetedjo, 2006:79. Semakin
besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Perusahaan besar cenderung menyajikan laporan keuangan tepat
waktu daripada perusahaan kecil. Menurut Dyer dan McHugh 1976 dalam Soetedjo 2006:79, perusahaan-perusahaan berskala besar
cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Manajemen
dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat
Universitas Sumatera Utara
30
penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas
permodalan, dan pemerintah. Akan tetapi, menurut Boyton dan Kell 1996 dalam Soetedjo 2006:79, pelaporan keuangan akan semakin
lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar dan semakin luas. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah
sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.
2.1.5.2 Umur Perusahaan
Idealnya umur perusahaan diukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan. Namun, umur
perusahaan dalam penelitian ini diukur berdasarkan tanggal first issue listed-nya perusahaan di pasar modal Owusu dan Ansah,
2000 dalam Catrinasari, 2006:25. Owusu dan Ansah dalam Na’im, 1999:48 mendefenisikan
bahwa umur perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dapat bertahan hidup dan menjalankan operasionalnya. Dalam
kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak dibandingkan dengan
perusahaan yang masih baru. Dengan demikian, calon investor tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memperoleh
informasi tentang perusahaan yang melakukan IPO tersebut.
Universitas Sumatera Utara
31
Menurut Owusu dan Ansah dalam Na’im, 1999:48 menyatakan, ketika sebuah perusahaan berkembang dan para
akuntannya belajar
lebih banyak
masalah pertumbuhan,
menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Akibatnya, perusahaan yang memiliki umur lebih tua cenderung
lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena perusahaan memiliki pengalaman
yang cukup banyak dalam proses pelaporan keuangan. 2.1.5.3
Profitabilitas
Menurut Brigham dan Houston 2006:107 profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Sedangkan Horne dan Wachowicz 2005:222 mengatakan rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan penjualan dan laba
dengan investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas keseluruhan operasi perusahaan.
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan
informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari
keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu
operasional perusahaan Santoso, 1995:26. Givoly dan Palmon dalam Saleh, 2004:18 berpendapat bahwa ketepatan waktu dan
Universitas Sumatera Utara
32
keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan.
Dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin
tinggi rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Dalam penelitian ini menggunakan return on asset ROA, Rumus ROA yakni sebagai berikut :
2.1.5.4 Opini Audit
Arens dkk 2008:58 mendefenisikan Opini audit adalah pendapat akuntan publik atau auditor independen atas laporan
keuangan tahunan perusahaan yang telah diauditnya. Auditor sebagai pihak yang independen di dalam mengaudit laporan keuangan suatu
perusahaan publik akan memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. laporan auditor merupakan sarana bagi auditor
untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Laporan audit hanya dibuat
Universitas Sumatera Utara
33
jika audit benar –benar dilakukan. Bagian dari laporan audit yang
merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit. Opini audit yang diberikan oleh auditor independen melalui
beberapa tahap audit yang dilakukan dapat memberi simpulan atas laporan keuangan yang diauditnya. Arens dkk 2008:58
mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dengan demikian, auditor didalam memberikan
opini sudah didasarkan pada keyakinan profesionalnya. Arens dkk 2008:62 mengemukakan bahwa terdapat 5 jenis
opini audit yang dapat diberikan oleh auditor atas laporan keuangan yang diauditnya. Opini audit tersebut dibedakan menjadi unqualified
opinion wajar tanpa pengecualian, unqualified opinion with explanatory paragraph wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan, qualified opinion wajar dengan pengecualian, adverse opinion tidak wajar, dan disclaimer opinion tidak memberikan
pendapat.
2.1.5.5 Audit Report Lag
Menurut Knechel dan Payne dalam Ahmad, Alim, dan Subekti 2005:12 audit report lag adalah periode waktu antara akhir
tahun fiskal dan tanggal laporan audit perusahaan. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan merupakan hal penting yang harus
diperhatikan oleh suatu perusahaan. Keterlambatan penyelesaian
Universitas Sumatera Utara
34
audit laporan keuangan dapat disebabkan karena perusahaan berusaha untuk mengumpulkan informasi yang banyak untuk
menjamin keandalan dari laporan keuangan. Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan audit report lag
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan yang telah diaudit, semakin rendah audit report lag, pelaporan keuangan
cenderung semakin tepat waktu, dan sebaliknya sebaliknya. Rentang waktu proses pengauditan yang selesai jauh sebelum akhir bulan
ketiga, kemungkinan besar perusahaan dapat melaksanakan pelaporan keuangan tepat waktu.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan publik ini, telah banyak dilakukan dan
berkembang baik di Indonesia maupun di negara-negara lain. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Catrinasari 2006 menggunakan
variabel independen Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan, yang mana yang tidak berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah ukuran dan struktur kepemilikan. Prabowo 2008 menggunakan variabel independen
Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor yang mana Profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
35
berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak berpengaruh. Simatupang 2009 menggunakan variabel independen Profitabilitas, Opini Audit,
Kualitas Auditor yang mana kelima variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Situmorang 2010 menggunakan variabel independen Laba rugi bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit
report lag yang mana Variabel Laba rugi bersih, current ratio, ukuran perusahaan, umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP,
audit report lag berpengaruh signifikan. Keempat penelitian terdahulu memiliki hasil penelitian yang berbeda-beda dan menimbulkan ketidakkonsistenan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Simatupang 2009 dengan membuat perbedaan yaitu mengganti dan menambah satu variabel independen
penelitiannya dengan opini audit dan audit report lag. Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 2.1 Ringkasan
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Variabel Analisis
Hasil Penelitian
Renny Catrinasari
2006
Independen : Rasio
gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan.
Dependen :
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Sederhana
Rasio gearing, profitabilitas, umur
perusahaan berpengaruh
positif dan
signifikan. Ukuran
perusahaan berpengaruh
negatif signifikan terhadap ketepatan waktu. Struktur
kepemilikan tidak
berpengaruh. Agung
Widyawan Prabowo
2008 Independen:
Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor
Dependen :
Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan
Regresi
Logistik
Profitabilitas berpengaruh,
tetapi opini
audit dan
kualitas auditor
tidak berpengaruh
Ferdi K. A Simatupang
2009
Independen :
Probabilitas, rasio gearing, ukuran
perusahaan, umur perusahaan, status
perusahaan Dependen
:Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Regresi
Logistik Kelima
variabel tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Gratia M. Situmorang
2010
Independen : Laba
rugi bersih,current ratio,ukuran
perusahaan, umur perusahaan, reputasi
KAP, audit report lag Dependen
:Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Regresi
Logistik Variabel Laba rugi
bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur
perusahaan tidak berpengaruh signifikan
tetapi reputasi KAP, audit report lag berpengaruh
signifikan
Universitas Sumatera Utara
37
2.3 Kerangka Konseptual