13 kehidupan yang selaras dengan kehendak Allah. Secara lengkap, penulis akan
menguraikan pokok-pokok bahasan di atas sebagai berikut:
A. Pokok-Pokok Katekese Hijau
Adapun yang akan didalami dalam pokok-pokok katekese hijau adalah: latar belakang katekese hijau, arti katekese hijau, tujuan katekese hijau, pewartaan
sabda Allah dan perlindungan alam ciptaan, meneladan Hidup Santo Fransiskus Asisi dan pelaku katekese hijau.
1. Latar Belakang Katekese Hijau
Kegiatan manusia yang merusak alam ciptaan terjadi hampir di setiap daerah. Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan
alam ciptaan. Kebutuhan hidup yang terus meningkat dan hasil bumi yang mengalami penurunan mengakibatkan manusia berusaha mencari materi dengan
cara apapun tidak terkecuali dengan merusak alam ciptaan. Memang manusia selalu membutuhkan materi, namun ada jalan lain untuk memenuhi kebutuhan
hidup tanpa merusak keutuhan alam ciptaan. Berdasarkan pada kasus-kasus kerusakan alam ciptaan yang terjadi di berbagai daerah, maka Gereja mulai
memikirkan untuk mencari jalan keluar atas masalah kerusakan lingkungan hidup. Menanggapi masalah alam ciptaan, Andang Binawan mengungkapkan
“Kalau Takhta Suci Vatikan ikut berperan aktif dalam masalah ini, hal itu dilakukan sebagai kerangka upaya global. Hanya saja, peran pada level golobal ini
tidak akan banyak berarti bila tidak dikuti oleh upaya-upaya pada level nasional dan akhirnya level personal” 2012: 9. Ungkapan tersebut menyadarkan kita
14 semua bahwa kesadaran kita sebagai umat beriman terhadap alam ciptaan belum
begitu terlihat nyata. Ini juga mengartikan bahwa seruan yang diupayakan oleh Vatikan belum sampai pada pribadi-pribadi umat Kristiani. Hal ini ditandai
dengan masih banyaknya masalah kerusakan alam ciptaan di berbagi belahan bumi. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan nyata dalam Gereja dan seluruh
umat dalam menanggulangi masalah lingkungan. Paroki Santo Thomas Rasul Bedono merupakan salah satu dari beberapa
paroki di bawah naungan Keuskupan Agung Semarang yang memiliki arah dasar pada tahun 2011-2015 yang salah satu arah dasar tersebut bersama Paroki-paroki
hendak memperhatikan kelestarian alam ciptaan. Dengan arah dasar tersebut, Paroki ini memilih katekese hijau dengan berbagai kegiatan yang dikembangkan
sebagai tindakan nyata untuk kembali memperhatikan alam ciptaan. Dengan melihat kenyataan banyaknya bencana yang terjadi, banyak tokoh
agama yang sudah berpikir dan bertindak untuk memulai pembaharuan cara pandang mengenai alam ciptaan. Sunarko 2008: 52 mengemukakan pandangan
Paus Yohanes Paulus II, yakni: “Dalam menyaksikan kemuliaan Allah Tritunggal di dalam karya ciptaan-Nya kita harus mengagumi, merenungkan, menyanyi dan
merasa terpesona”. Ungkapan dari Paus Yohanes Paulus II di atas merupakan sebuah ajakan kepada kita semua untuk terus merasa kagum terhadap alam ciptaan
yang pada akhirnya akan menimbulkan tindakkan nyata untuk menjaga, merawat dan terus melestarikan alam ciptaan.
Alam ciptaan yang tercipta dengan amat baik memberikan kelangsungan kehidupan yang layak bagi manusia. Kekayaan yang terkandung di dalamnya
15 telah memberikan yang dibutuhkan manusia, makanan dari berbagai tumbuhan
dan hewan. Air, tanah dan udara sebagai sumber penghidupan bagi manusia telah diciptakan begitu sempurna yang tentunya memberikan kebahagian dan
kesejahteraan. Namun dalam pergumulan kehidupannya, sering kali manusia kurang memperhatikan akibat yang dilakukan terhadap alam ciptaan sehingga
banyak kerugian yang dirasakan sendiri oleh manusia. Buntaran 1996: 15 mengungkapkan: “kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh banjir, misalnya,
sering kali disebabkan oleh pengelolaan ekosistem yang salah oleh manusia”.
2. Arti Katekese Hijau
Daniel Stefanus mengemukakan pendapat Groome 2010: 39 tentang arti katekse yakni “kegiatan menggemakan kembali atau menceritakan kembali cerita
iman Kristen yang telah diberi tahu”. Kegiatan menggemakan cerita iman Kristen membentuk sebuah komunitas yang memungkinkan terjadi komunikasi iman.
Lalu 2007: 12 mendeskripsikan katekese ialah “komunikasi iman atau tukar pengalaman iman penghayatan iman antara anggota jemaat atau kelompok”. Di
satu sisi Lalu juga mengemukakan pandangan Hardawiryana, yakni katekese merupakan kegiatan seluruh umat “Katekese oleh umat, dari umat dan untuk
umat”. Lalu 2007: 10. Dengan paham katekese sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seluruh umat,
maka katekese hijau juga merupakan gerakan pembinaan iman yang lakukan oleh seluruh umat Kristiani untuk peduli pada alam ciptaan. Senada dengan paham di
atas beberapa kali Magisterium Gereja Katolik mengajak dan menghimbau agar manusia menyadari aneka masalah lingkungan hidup. Ajakan yang dikeluarkan