masyarakat umum, dan dapat mengakibatkan tindakan maksiat serta mengganggu kententraman umum.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Mengakses Situs Porno
Dapat diketahuinya frekuensi seseorang mengakses situs porno menurut Young dalam Haryanti, 2001 dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain : a. Faktor Kepribadian
Pengguna internet yang memiliki frekuensi tinggi dalam mengakses situs porno terlihat kurang dapat menyesuaikan diri
dengan norma sosial dan secara emosional kurang reaktif, cenderung sensitif, waspada dan tertutup dengan anonimitas
Young Robert, 1998. Selain itu, tinggi atau tidaknya frekuensi mengakses situs porno dialami oleh mereka yang
tidak percaya diri akibat mengalami persepsi negatif terhadap citra tubuhnya, disfungsi seksual, ataupun menderita kecanduan
seks Young, 1998. Perilaku kecanduan didasarkan atas teori hirarki Maslow bahwa pengguna yang mengalami kecanduan
internet didasarkan adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan pada tiap tingkatan hirarki tersebut Maslow dalam
Suler, 1998. Maslow menempatkan kebutuhan seks pada tingkat terbawah dan hirarki kebutuhan fisiologis dengan
kebutuhan lain seperti makanan, air, kehangatan dan tempat tinggal. Pengguna yang mengalami kecanduan situs porno
didorong oleh pemenuhan kebutuhan seksual dan internet menawarkan fantasi untuk mencapai tingkat kegairahan,
romantisme dan nafsu-nafsu seksual yang tidak tersalurkan pada hubungan nyata. Pola komunikasi anonimitas secara total,
yang memperkenankan pengguna internet mengubah jenis kelamin dan identitas lain sehingga tidak tertolak dalam
kehidupan nyata, membuat pengguna dapat memenuhi dua kebutuhan sekaligus yaitu kebutuhan akan seks dan kebutuhan
akan rasa aman. b. Faktor Situasional
Menurut Young 1998 individu yang memiliki kebutuhan akan materi seks atau pelarian sebagai akibat keterbatasan
dalam bidang seksualitas akan lebih memilih situs porno untuk mewadahinya. Laki-laki yang menderita difungsi seksual
umumnya memilih situs porno karena cara tersebut dapat mengurangi kegelisahan akan kemampuan seksualnya, yang
mungkin menyebabkan terjadinya ejakulasi prematur atau impotensi. Distorsi tubuh berkaitan erat dengan faktor fisik
personal. Situs porno dianggap dapat membantu laki-laki untuk menyembunyikan
penampilan fisik
yang cenderung
membuatnya tidak percaya diri akibat berat badan, ukuran penis, serta kebotakan Young, 1998.
c. Faktor Lingkungan Young 1998 mengemukakan bahwa ada alat yang dapat
digunakan untuk melacak penggunaan internet tetapi tidak semua tempat penyedia layanan jasa internet memasang
monitor atau alat khusus untuk memantau penggunaan internet. Pengguna internet biasanya dapat menggunakan internet secara
bebas diluar hal-hal yang tidak terkait dengan pekerjaan maupun pendidikan.
d. Faktor Interaksional News groups
yaitu suatu kelompok pengguna internet yang mempunyai minat yang sama terhadap suatu topik tertentu.
Pengguna internet dapat berdiskusi, memperoleh informasi tentang segala hal dan menemukan orang yang akan membantu
memecahkan berbagai jenis masalah dalam news groups Young, 1997. Penelitian yang dilakukan oleh Young 1997
menunjukkan bahwa lebih dari 90 pengguna internet menjadi kecanduan dengan fungsi komunikasi dua arah mengingat
aplikasi tersebut bersifat hiburan dan mengandung tiga aspek penting yang mempengaruhi interaksi pengguna internet
dengan materi-materi yang ada di internet. Aspek-aspek tersebut antara lain; dukungan sosial, pemuasan hasrat seksual,
dan pembentukan pesona. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI