Komponen Segitiga Cinta Sternberg

yang mereka lakukan akan digunakan untuk menyerang mereka. 3. Komitmen Komponen intimacy yang lainnya adalah komitmen sebagai lanjutan dari adanya saling memahami, berbagi dan percaya terhadap pasangan yang dimulai di awal hubungan. Komitmen melibatkan ke dua pribadi yang menjadi pasangan untuk berkeinginan mempertahankan intimacy yang sudah terbentuk dalam hal apapun. 4. Kejujuran Kejujuran adalah hal yang penting dalam intimacy, meskipun untuk sepenuhnya jujur tidak terlalu baik dalam sebuah hubungan. Terlalu jujur dapat menghancurkan hubungan jika tidak memahami bagaimana isi pesan yang disampaikan. Terdapat perbedaan dalam memutuskan menjaga suatu hal yang bersifat sangat pribadi dengan kebohongan. Kebohongan yang muncul dalam sebuah hubungan merupakan suatu peringatan bahwa ada manipulasi yang dilakukan salah satu pasangan dalam hubungan tersebut. 5. Empati Empati merupakan kemampuan untuk merasakan pengalaman yang dialami oleh pasangan, mengenali dan mengalami emosi pasangan, pikiran dan sikap pasangan tanpa harus membicarakannya. 6. Kelembutan Salah satu hal yang paling sering ditolak dalam sebuah intimacy adalah kelembutan hati, yang hanya bisa dicapai melalui pembicaraan atau dengan bahasa tubuh, contohnya memeluk, menggenggam tangan Komponen intimacy sering menjadi hal yang sulit bagi seorang pria karena pria yang dipandang sosial sebagai seorang yang berpikiran rasional, berorientasi pada tindakan, sehingga pria akan merasa tidak menjadi seorang pria saat melakukan komponen ini. Beberapa pria akan mampu memberikan kelembutan secara fisik, tetapi merasa kurang nyaman dalam menyampaikan kalimat-kalimat yang lembut terhadap pasangannya. b Passion Passion adalah komponen yang memotivasi pembentukan hubungan romantis, yang secara dominan termanifestasi dalam bentuk ketertarikan fisik dan kebutuhan seksual dengan pasangan romantis. Passion termanifestasi dalam bentuk rangsang psikologis dan fisiologis yang umumnya saling terkait dan terjadi bersamaan. Manifestasi Passion bervariasi pada berbagai individu, situasi, dan hubungan dekat. Komponen Passion dalam hubungan romantis cenderung berinteraksi secara kuat dengan komponen Intimacy, dan keduanya sering meningkatkan intensitas satu sama lain. Contohnya, Intimacy dalam hubungan romantis dapat diakibatkan oleh seberapa mampu sebuah hubungan romantis memenuhi kebutuhan Passion seorang individu, dan sebaliknya. Dalam hubungan romatis, komponen Passion umumnya timbul sebelum komponen Intimacy. Passion dapat menjadi faktor awal yang menarik seorang individu untuk memulai sebuah hubungan, akan tetapi, Intimacy-lah yang membantu individu mempertahankan kedekatan dalam hubungan. Dalam hubungan dekat dalam bentuk lain, komponen Passion umumnya timbul setelah komponen Intimacy. Terkadang komponen Passion dan Intimacy tidak berada pada pihak yang sama. Contohnya, seorang individu mungkin merasa bahwa keterlibatan dalam bentuk Passion dalam hubungannya mengakibatkan penurunan pada Intimacy. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa meski interaksi antara komponen Passion dengan komponen Intimacy bervariasi dari individu ke individu dan dari situasi ke situasi, kedua komponen rasa cinta tersebut hampir selalu memiliki hubungan yang dekat Sternberg, 1988 . c Commitment Komponen Commitment menurut Sternberg 1988 dalam rasa cinta terdiri atas dua aspek: jangka pendek dan jangka panjang. 1. Commitment jangka pendek merupakan komitmen dalam bentuk keputusan untuk mencintai orang lain. 2. Commitment jangka panjang merupakan komitmen dalam bentuk kesediaan untuk mempertahankan rasa cinta tersebut. Kedua aspek Commitment tersebut tidak harus berlangsung bersamaan dalam sebuah hubungan romantis. Keputusan individu untuk mencintai seseorang tidak berarti bahwa individu akan berkomitmen terhadap rasa cinta tersebut, begitu pula sebaliknya. Pada umumnya, keputusan untuk mencintai jangka pendek terjadi sebelum keputusan untuk memiliki Commitment terhadap hubungan romantis jangka panjang. Meski komponen Commitment dalam hubungan romantis tidak memiliki intensitas seperti komponen Intimacy dan Passion, komponen Commitment merupakan faktor yang mempertahankan kelangsungan hubungan romantis ketika hubungan sedang mengalami rintangan. Komponen Commitment berinteraksi dengan komponen Intimacy dan Passion. Pada sebagian besar orang, komponen Commitment dihasilkan oleh kombinasi antara hubungan yang intim Intimacy dan rangsang gairah Passion. Akan tetapi, hubungan yang intim atau rangsang gairah juga dapat diakibatkan oleh Commitment, misalnya pada pasangan yang dijodohkan. Dalam hubungan dimana Commitment lebih dahulu muncul, individu pada umumnya menemukan bahwa Intimacy atau Passion yang dirasakan timbul akibat Commitment kognitif terhadap hubungan romantis yang sedang dijalani. Oleh karena itu, rasa cinta dapat berawal dari sebuah Commitment.

2. Efek Berkurangnya Intimacy, Passion, dan Commitment

Sternberg 1986 mengungkapkan bahwa elemen intimacy, passion , dan commitment bisa menghasilkan sebuah bentuk cinta. Akan tetapi, tidak selamanya tiga elemen tersebut selalu berjalan bersama dalam membentuk cinta. Adapun berbagai macam akibat yang ditimbulkan dari ada dan tidaknya intimacy, passion dan commitment sebagai berikut : a. Intimacy Hal yang akan terjadi ketika intimacy berkurang atau mulai tidak ada adalah mereka akan menganggap hubungan sebagai beban dan sebagai formalitas saja. Tidak terdapat hubungan interpersonal yang terjalin secara mendalam. Hubungan ini hanya berdasarkan menghargai pikiran tanpa menghargai perasaan pasangannya. Selain itu, Hubungan ini akan terasa kaku dan sibuk dengan urusan sendiri dan tidak memperhatikan pasangannya serta tidak memiliki kedekatan secara emosional. b. Passion Ketika passion berkurang atau mulai hilang dalam suatu hubungan maka, mereka akan terlihat dekat dan berdedikasi tinggi, namun sebenarnya mereka cenderung kehilangan hasrat satu dengan yang lainnya. c. Commitment Berkurang atau mulai hilangnya commitment dalam suatu hubungan membuat mereka tidak berharap untuk bersama dengan pasangan sepanjang hidup, tetapi terkadang mereka tidak berani memutuskan hubungan karena takut dengan akibat yang ditimbulkan social judgement. Selain itu, hal ini akan membuat mereka hanya menikmati hubungan dengan pasangan tanpa memikirkan tanggung jawab dan rencana masa depan. salah satu pasangan dapat saja memiliki affair dengan orang lain karena commitment tidak jelas.

D. Dinamika Hubungan Antara Intimacy, Passion, Commitment dan

Frekuensi Mengakses Situs Porno Sternberg 1988 menjelaskan elemen-elemen intimacy sebagai keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai, merasa bahagia ketika bersama dengan orang yang dicintai, menilai tinggi orang yang dicintai, mampu mengandalkan orang yang dicintai ketika memerlukan bantuan, merasa saling memahami dengan orang yang dicintai, bersedia berbagi dengan orang yang dicintai, menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai, memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai, berkomunikasi secara mendalam dengan orang yang dicintai, menghargai orang yang dicintai. Selain itu, terdapat pula komponen intimacy yaitu memahami caring dan berbagi sharing, kepercayaan, komitmen, kejujuran, empati, kelembutan. Pada passion, komponen ini yang memotivasi pembentukan hubungan romantis, yang secara dominan termanifestasi dalam bentuk ketertarikan fisik dan kebutuhan seksual dengan pasangan romantis. Passion termanifestasi dalam bentuk rangsang psikologis dan fisiologis yang umumnya saling terkait dan terjadi bersamaan. Commitment dalam rasa cinta sendiri terdiri atas dua aspek: jangka pendek dan jangka panjang . Kedua aspek Commitment tersebut tidak harus berlangsung bersamaan dalam sebuah hubungan romantis. Keputusan individu untuk mencintai seseorang tidak berarti bahwa individu akan berkomitmen terhadap rasa cinta tersebut, begitu pula sebaliknya. Pada umumnya, keputusan untuk mencintai jangka pendek terjadi sebelum keputusan untuk memiliki Commitment terhadap hubungan romantis jangka panjang. Berdasarkan penjelasan diatas diperlihatkan hal-hal apa saja yang membentuk intimacy, passion, dan commitment. Akan tetapi, ada waktu ketika dalam suatu hubungan mereka merasakan mulai terjadi kehilangan atau tidak adanya intimacy, passion, dan commitment. Intimacy mulai dirasakan berkurang atau menghilang ketika pada suatu hubungan terasa kaku dan tidak ada kedekatan dengan pasangan. Individu sibuk dengan urusan sendiri dan tidak memperhatikan pasangannya serta tidak memiliki kedekatan secara emosional. Pada passion hal ini akan terjadi ketika mereka seperti terlihat dekat dan berdedikasi tinggi, namun sebenarnya mereka cenderung kehilangan hasrat satu dengan yang lainnya. Commitment yang berkurang atau mulai menghilang akan membuat mereka menikmati hubungan dengan pasangan tanpa memikirkan tanggung jawab dan rencana masa depan. Salah satu pasangan dapat saja memiliki affair dengan orang lain karena commitment tidak jelas Sternberg, 1988. Melihat penjabaran tersebut, mulai berkurang atau hilangnya Intimacy, passion, dan commitment memiliki hubungan dengan beberapa faktor yang menurut Young 1998 mempengaruhi frekuensi mengakses situs porno. Faktor-faktor yang berhubungan yakni faktor kepribadian, hal ini dialami oleh mereka yang tidak percaya diri akibat mengalami persepsi negatif terhadap citra tubuhnya, disfungsi seksual, ataupun menderita kecanduan seks. Faktor lain yakni faktor situasional, faktor ini menjelaskan bahwa individu yang memiliki kebutuhan akan materi seks atau pelarian sebagai akibat keterbatasan dalam bidang seksualitas akan lebih memilih situs porno untuk mewadahinya. Sama halnya dengan bagaimana ketika seseorang memiliki keterbatasan intimacy, passion, dan commitment dari pasangan mereka di mana perhatian hanya tertuju pada diri mereka sendiri, tidak ada ikatan yang dekat satu sama lain, tidak ada nya tanggung jawab diantara keduanya, dan juga semakin berkurangnya hasrat dari kedua belah pihak sehingga membuat mereka lebih baik mencari pemenuhan dari hal lain yang tidak bisa mereka dapatkan. Selain itu, hal ini dikuatkan dengan apa yang dijelaskan Maslow dalam Suler, 1998 mengenai frekuensi mengakses situs porno, di mana pengguna yang mengalami kecanduan situs porno didorong oleh pemenuhan kebutuhan seksual dan internet menawarkan fantasi untuk mencapai tingkat kegairahan, romantisme dan nafsu-nafsu seksual yang tidak tersalurkan pada hubungan nyata. Sebelumnya Intimacy, passion, dan commitment ini dijelaskan dalam teori Sternberg 1988 yang digunakan untuk melihat hubungan romantis