Ciri-ciri Masa Dewasa Awal

j. Masa Dewasa Dini sebagai Masa Kreatif Saat menjadi dewasa, seseorang tidak tidak terikat akan peraturan dari orang tua maupun guru-gurunya. Kreatifitas yang dihasilkan seseorang berbeda karena tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan- kegiatan yang memberikan kepuasan besar. Seseorang juga dapat menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi. Selain itu, ada pula yang menyalurkan melalui pekerjaan yang dapat mengekspresikan kreatifitasnya.

3. Tugas Perkembangan Dewasa Awal

Hurlock 1990 membagi tugas perkembangan dalam masa dewasa awal, yaitu: a. Mendapatkan pekerjaan b. Memilih pasangan hidup c. Belajar membina sebuah keluarga d. Membesarkan anak-anak e. Mengelola rumah tangga f. Menerima tanggung jawab sebagai seorang warga negara g. Berbaur dalam suatu kelompok sosial yang sesuai

C. Intimacy, Passion, dan Commitment

Menurut Sternberg 1988 cinta adalah sebuah cerita, yang dituliskan oleh setiap orang. Cerita tersebut merupakan gambaran kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Cerita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana dia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan. Sternberg juga mengungkapkan bahwa dalam cinta terdapat tiga komponen, yaitu 1 Passion atau nafsu, 2 Intimacy atau keakraban, dan 3 Commitment atau komitmen.

1. Komponen Segitiga Cinta Sternberg

a Intimacy Sternberg 1988, Intimacy merupakan perasaan dalam hubungan romantis yang mendorong timbulnya kedekatan, keterikatan, dan rasa keterhubungan dengan pasangan romantis. Komponen Intimacy terdiri atas 10 elemen: 1. Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai. Individu berusaha untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan pasangannya. Individu mungkin meningkatkan kesejahteraan pasangannya dengan mengorbankan dirinya sendiri, akan tetapi pengorbanan tersebut dilakukan dengan ekspektasi bahwa pasangan akan melakukan hal yang sama di masa depan. 2. Merasa bahagia ketika bersama dengan orang yang dicintai. Individu merasa senang menghabiskan waktu dengan pasangannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Menilai tinggi orang yang dicintai. Individu menghargai dan menghormati pasangannya. Meskipun individu mengetahui bahwa pasangannya memiliki kelemahan, pengetahuan ini tidak mengurangi penghargaan yang dirasakan terhadap pasangan. 4. Mampu mengandalkan orang yang dicintai ketika memerlukan bantuan. Individu merasa bahwa pasangannya akan ada untuknya ketika diperlukan. Ketika individu sedang menghadapi kesulitan, individu percaya bahwa pasangannya akan membantunya. 5. Merasa saling memahami dengan orang yang dicintai. Kedua pihak saling memahami satu sama lain. Mereka mengetahui kelebihan dan kelemahan masing-masing dan mengetahui bagaimana merespon satu sama lain dalam cara yang menunjukkan empati yang tulus terhadap kondisi emosional orang yang dicintai. Mereka saling mengetahui alasan mengapa pasangannya melakukan atau merasakan sesuatu. 6. Bersedia berbagi dengan orang yang dicintai. Individu bersedia untuk berbagi barang-barang materi dengan orang yang dicintai. 7. Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai. Individu merasa didukung dan dikuatkan oleh orang yang dicintai ketika ia sedang menghadapi rintangan hidup. 8. Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai. Individu mendukung pasangan dengan berempati dan memberikan dukungan emosional kepadanya ketika sedang diperlukan. 9. Berkomunikasi secara mendalam dengan orang yang dicintai. Individu dapat berkomunikasi secara mendalam dan jujur dengan orang yang dicintai. 10. Menghargai orang yang dicintai. Individu merasa bahwa pasangannya berperan penting dalam hidupnya. Menurut Masters 1992, untuk memahami proses terbentuknya intimacy dalam sebuah hubungan, intimacy itu sendiri memiliki beberapa komponen, yaitu : 1. Memahami Caring dan Berbagi Sharing Memahami caring adalah bentuk sikap atau perasaan yang dimiliki terhadap orang lain, yang secara umum dihubungkan dengan kuatnya perasaan positif terhadap orang tersebut. Berbagi sharing pemikiran, perasaan dan pengalaman mengiringi pertumbuhan intimacy dalam hubungan yang muncul melalui kebersamaan untuk saling mempelajari satu sama lain tanpa ada batasan, misalnya menutupi rahasia pribadi. Salah satu kunci dalam mengembangkan sebuah intimacy adalah adanya self-disclosure, keinginan untuk memberitahu pasangan mengenai apa yang dipikirkan dan dirasakan. Berbagi perasaan khawatir, ketidakpastian dan masalah pribadi alah satu kunci dalam mengembangkan sebuah intimacy adalah adanya self- disclosure, keinginan untuk memberitahu pasangan mengenai apa yang dipikirkan dan dirasakan. Berbagi perasaan khawatir, ketidakpastian dan masalah pribadi yang lain juga akan mempengaruhi berkembangnya intimacy dalam sebuah hubungan. 2. Kepercayaan Proses self-disclosure tidak terjadi dalam sebuah ruangan yang hampa, tetapi tergantung pada tingkatan sejauh mana kepercayaan pada orang yang dipilih untuk melakukan self- disclosure. Kepercayaan merupakan bagian dari intimacy, dan sama seperti komponen memahami dan berbagi, kepercayaan jugaberkembang seiring dengan waktu. Saat orang-orang berusaha membentuk hubungan yang intim, usaha tersebut akan dimulai dengan menaruh kepercayaan kepada orang lain. Pada saat kepercayaan tumbuh semakin kuat, dua orang yang saling percaya tersebut dapat lebih berbagi dalam hal informasi, perasaan, pemikiran tanpa ada rasa takut bahwa keterbukaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI