bersaudara dengan orang lain baik di sekolah, di rumah dan mengajarkan kepada siswa bahwa lingkungan sekitar juga merupakan sahabat yang patut dihargai
”. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang didapatkan oleh
peneliti, peneliti melihat bahwa proses kegiatan belajar sudah berjalan baik. Proses pembelajaran yang dilaksanakan tentu berdasarkan kurikulum yang
berlaku atau yang digunakan di sekolah tersebut yaitu kurikulum KTSP, menyiapkan perangkat pembelajaran, mengajarkan sesuai kegiatan pembelajaran.
Namun belum sepenuhnya memasukkan nilai-nilai dari pendidikan emansipatoris dan semangat santo Yohanes Bosco dalam perangkap pembelajran tersebut. Untuk
itu, dalam pembuatan produk ini, peneliti akan mengembangkan produk tersebut dengan memasukan nilai-nilai pendidikan emansipatoris, agar siswa mampu
menjadi pribadi yang bertanggung jawab, aktif, bebas menungkapkan pendapat, mampu belajar dari teman sebaya dan lingkungan serta menjadi pribadi yang
berpikir kritis.
4.2.2 Desain Produk
Tahap analisis yang dilakukan, peneliti jadikan sebagai pedoman untuk membuat desain perangkat pelaksanaan pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan
pada tahap desain adalah menyusun silabus dengan menentukan SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran serta menyesuaikannya dengan kurikulum
KTSP 2006 atau kurikulum yang digunakan di sekolah. Materi yang dipilih oleh peneliti adalah mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan erosi,
abrasi, banjir, dan tanah longsor. Produk berupa RPP tersebut didesain dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengintegrasikan maksud dan tujuan KTSP 2006 tersebut dengan nilai-niali fundamental yang terkandang dalam pendidikan emansipatoris pada pembelajaran
IPA kelas IV SD Frater Don Bosco Manado berdasarkan semangat Santo Yohanes Bosco. Setelah menyusun desain RPP, peneliti memberikannya kepada pakar
pembelajaran IPA dan guru pelajaran IPA untuk mem-validasi produk RPP ini. Ada pun tujuan validasi ini adalah untuk menilai kelayakan produk yang
dihasilkan. Melalui validasi ini juga, peneliti akan mendapatkan saran dan kritik dari ahli dan guru mata pelajaran IPA untuk lebih menyempurnakan RPP yang
sudah dibuat sebelumnya. Dengan demikian, peneliti akan menghasilkan sebuah produk akhir, yaitu RPP yang layak dalam pembelajaran IPA bagi siswa Kelas IV
SD.
4.2.2.1 Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran serta penilaiannya. Silabus digunakan sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran ke dalam produk yang dikembangkan Wayan, 2010. Pendekatan yang digunakan dalam silabus ini adalah Contextual
Teaching Learning CTL. Pendekatan Contextual teaching learning merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan untuk memotivasi siswa dan
siswa mampu belajar dari realitas kehidupan yang nyata, dalam kehidupan mereka sehari-hari pribadi, sosial, dan kultural Aqib, 2013. Oleh sebab itu, dalam
proses belajar mengajar guru harus lebih kreatif dalam mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yaitu siswa diajak untuk melihat langsung
lingkungan sekitar agar siswa lebih tahu dan mengerti. Hal lain yang diharapkan adalah agar terjadi proses interaksi lebih banyak antara siswa dengan siswa, dan
siswa dengan guru. Silabus disusun secara sistematis untuk pencapaian kompetensi dasar 10.3: Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan
erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Komponen-komponen yang terdapat dalam silabus adalah identitas yang berisi:
1. Nama sekolah 2. Mata pelajaran atau tema pelajaran
3. Kelassemester 4. Standar kompetensi
5. Kompetensi dasar 6. Materi pembelajaran
7. Kegiatan pembelajaran 8. Indikator pencapaiaan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik,
9. Penilaiaan meliputi teknik penilaian, bentuk instrument, contoh instrument dan contoh soal penilaian,
10. Alokasi waktu, 11. Sumber belajar media pembelajaran dan sumber buku
4.2.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru di kelas dalam rangka untuk mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar Muslich, 2007.
Selanjutnya Muslich 2007 menjelaskan bahwa, setiap pendidik berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, perkembangan fisik dan psikologis, serta lingkungan peserta didik. Komponen-
komponen yang terdapat dalam RPP adalah identitas RPP yang berisi: 1. Standar kompetensi
2. Kompetensi dasar 3. Indikator pencapaian kompetensi kognitif, afektif, psikomotorik
4. Tujuan pembelajaran 5. Materi ajar
6. Alokasi waktu 7. Pendekatan, metode pembelajaran, dan model pembelajaran
8. Kegiatan pembelajaran meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
9. Penilaian hasil belajar 10. Sumber belajar.
Ada beberapa kelebihan RPP yang dikembangkan dengan pendekatan CTL pada pengembangan pendidikan emansipatoris. Kelebihan yang dimaksud
adalah: 1. Siswa secara bersama-sama, belajar langsung dari lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setempat. Contoh konkretnya adalah “peneliti mengajak siswa untuk mengamati
langsung lingkungan terkait mata pelajaran yang diajarkan saat itu yaitu banjir, abrasi dan tanah longsor
”. Inilah yang dinamakan konteks lingkungan; 2. Siswa mampu mengenal diri setelah mengamati. Untuk tujuan ini, peneliti mengajak
siswa untuk lebih menyadari bahwa ternyata merusak lingkungan akan mengakibatkan banjir, abrasi dan tanah longsor; 3. Mampu belajar dari orang
lain. Salah satu contoh kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah “mengajak
siswa untuk saling belajar dari teman-temannya dalam kelompok atau siswa diajak untuk belajar dari pengalaman teman
”; 4. Siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu ciri khas dari pendidikan emansipatoris adalah
baik guru maupun siswa keduanya adalah pembelajar Winanrti Anggadewi, 2015; 5. Siswa diajak untuk bebas mengungkapkan pendapat terkait tema yang
dipelajari, mis: berkaitan dengan perubahan lingkungan fisik yang berpengaruh pada daratan; 6. Siswa belajar untuk bertanggung jawab dalam setiap tugas yang
diberikan oleh guru baik secara individu maupun secara berkelompok; dan akhirnya 7. Siswa dilatih untuk berpikir lebih kritis.
4.2.2.3 Pengembangan RPP
Dalam pembuatan produk berupa RPP, peneliti membuat dengan mengembangkan pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berintegrasi
pendidikan emansipatoris. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan aktif dan efektif, kegiatan terjadi timbal balik antara guru dan
siswa. Dalam kegiatan itu, guru dapat memasukkan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan emansipatoris dan semangat Santo Yohanes Bosco.
Produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, peneliti menyusun sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah tersebut yaitu
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006. Meskipun demikian, peneliti tetap mengacu pada proses 5 M, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba,
dan mengkomunikasikan. Untuk itu, dalam pengembangan produk ini peneliti tetap berfokus pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mampu melibatkan
siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Contoh konkret terkait 5 M mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan dalam RPP yang dibuat oleh peneliti adalah pada kegiatan inti eksplorasi guru. Mengamati M1, guru mengajak siswa untuk mengamati
lingkungan di sekitar sekolah terkait bagaimana proses terjadinya tanah longsor. Salah satu cara mencegah terjadinya tanah longsor adalah membuat terasering
dan menanam banyak tanaman bambu serta pepohonan; Menanya M2, Setelah mengamati banyak siswa yang bertanya mengapa terjadi tanah longsor; Menalar
M3, untuk menjawab pertanyaan ini, peneliti bersama siswa berpikir menalar ternyata tanah yang tidak ditumbuhi pepohonan tingkat kerawanan terjadinya
tanah longsor akan lebih tinggi; Mencoba M4, untuk membuktikan hasil penalaran ini, peneliti bersama dengan siswa melakukan simulasi dengan
menggunakan media yang sudah disiapkan. Lewat kegiatan simulasi tersebut siswa akan mendapatkan sendiri jawaban dari pertanyaan serta membuktikan
sendiri kebenaran dari hasil penalarannya. Mengkomunikasikan M5, sesudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengikuti langkah tersebut, siswa akan mengerjakan LKS yang dibagikan dalam kelompok terkait kegiatan yang telah dilakukan atau mengkomunikasikan, apakah
siswa sudah paham terkait materi yang sudah diajarkan atau belum.
4.2.3 Deskripsi Produk Awal