Pengertian Pendidikan Emansipatoris Pendidikan Emansipatoris

tua dan masyarakat di lingkungan sekolah, meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dalam berkompetisi, memberdayakan lingkungan sekolah dalam rangka mewujudkan wawasan Wiyata Mandala, meningkatkan semangat dan rasa persaudaraan antar warga sekolah, serta membentuk warga sekolah yang dapat menjadi panutan dalam keluarga dan masyarakat.

2.2 Pendidikan Emansipatoris

2.2.1 Pengertian Pendidikan Emansipatoris

Pendidikan emansipatoris menurut Giroux 2001 dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Masyarakat yang adil artinya bahwa di dalam kehidupan suatu masyarakat itu tidak ada kelompok yang lebih penting dari kelompok lain atau tidak memihak sebelah melainkan seimbang. Masyarakat demokratis artinya bentuk partisipasi dalam melaksanakan hak dan kewajiban di dalam suatu masyarakat dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai warga masyarakat. Dalam konteks lingkungan sekolah, adanya interaksi mutualis antara siswa dan guru, siswa dan siswa, serta siswa dan lingkungan sekolah itu sendiri. Koesoema 2012 menjelaskan bahwa kultur demokratis dalam lingkungan sekolah merupakan salah satu strategi pengembangan pendidikan karakter berbasis kultur sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentu berbeda dengan partai politik yang bertujuan memperoleh kekuasaan. Ada beberapa pengertian dan pemahaman Pendidikan emansipatoris menurut para ahli. Bagi Mangunsong, Pendidikan emansipatoris adalah pendidikan yang mampu memberdayakan dan memberi pencerahan bagi siswa. Dalam hal ini perlu diperhatikan bagaimana bentuk kurikulumnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa dan tujuan pemberdayaan siswa dapat tercapai Mangunsong, 2005. Pengertian lain adalah, Pendidikan emansipatorisemansipasi dalam pemahaman bahasa Indonesia sehari-hari mempunyai makna perbaikan nasib, peningkatan status, atau perjuangan kesetaraan Wiraatmadja, 2005. Sedangkan Shor 1992 memberi pengertian yang lebih luas lagi. Shor menjelaskan bahwa pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang mampu memberdayakan baik siswa mapun guru untuk aktif dalam diskusi dan aktivitas pembelajaran lainnya yang terkait dengan topik yang ditawarkan. Selanjutnya Shor menjelaskan bahwa model pendidikan emansipatoris bukan sebuah pendidikan yang mematikan kreatifitas siswa melainkan sebuah model pendidikan yang aktif dan mengajarkan siswa untuk berpikir kritis. Suprijono 2016 mengemukakan bahwa pendidikan emansipatoris merupakan model pendidikan yang mengarahkan siswa pada objek yang dipelajari, kemudian siswa memahami diri dan tindakan belajarnya dengan kesadaran reflektif. Dari penjelasan dan pengertian pendidikan emansipatoris di atas, menurut peneliti pendidikan emansipatoris merupakan model pendidikan yang mampu melibatkan baik siswa maupun guru untuk sama-sama mengambil bagian dalam proses belajar mengajar, serta adanya suatu pencerahan yang diberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepada peserta didik dalam rangka berpikir kritis dan mampu berdemokrasi. Pendidikan emansipatoris juga dapat dikatakan sebagai suatu pendidikan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mampu menemukan diri secara utuh serta menjadi pribadi yang otentik.

2.2.2 Tujuan pendidikan emansipatoris