mengikuti langkah tersebut, siswa akan mengerjakan LKS yang dibagikan dalam kelompok terkait kegiatan yang telah dilakukan atau mengkomunikasikan, apakah
siswa sudah paham terkait materi yang sudah diajarkan atau belum.
4.2.3 Deskripsi Produk Awal
Fenomena banjir yang sering terjadi di kota Manado, menjadi suatu refleksi bagi masyarakat kota Manado pada umumnya. Kota Manado telah
dipadati oleh berbagai bangunan mall, bangunan pertokoan dan bangunan rumah penduduk yang sangat padat serta adanya penimbunan atau reklamasi laut. Di sisi
lain, daya beli masyarakat Manado pada umumnya cukup tinggi. Oleh karena itu, masyarakat kota Manado bisa dikategorikan sebagai “industri sampah”.
Banyaknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Manado ini berbanding terbalik kesadaran masyarakat Manado untuk membuang sampah pada tempatnya.
Dengan kata lain, kota Manado menghasilkan begitu banyak sampah, tetapi masyarakatnya tidak memiliki kebiasaan untuk membuang sampah pada
tempatnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sampah berserakan di lingkungan Manado, termasuk bertimbunnya sampah di selokan-selokan
sepanjang jalan utama Manado bahkan di kali dan sungai-sungai. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab banjir yang sering terjadi di kota Manado.
Melihat permasalahan yang terjadi saat ini, maka siswa diajak untuk melihat dan memahami fenomena yang terjadi, sehingga siswa sadar bahwa ketika
tidak menjaga lingkungan, membuang sampah secara sembarangan akan mengakibatkan banjir. Mengapa permasalahan ini harus diperkenalkan kepada
siswa sejak usia dini? Hal ini dimaksudkan agar siswa semakin sadar akan perlunya menjaga lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, tiga kata kunci dalam
pendidikan emansipatoris yaitu humanis, demokratis, dan kesadaran kritis harus benar-benar ditanamkan dalam diri siswa sehingga mereka pun termotivasi untuk
ikut serta secara aktif dalam usaha menjawab dan sekaligus untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan sosial mereka. Lewat pendidikan emansipatoris ini,
siswa diajak untuk kreatif dalam memanfaatkan dan mengolah sampah sehingga mampu memberikan suatu nilai yang tinggi bagi siswa dan pada masyarakat pada
umumnya. Model pembelajaran ini juga dimaksudkan untuk serta mengajak orang lain untuk memanfaatkan sampah dan mengolahnya dengan baik sehingga
berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari. Dalam hubungannya dengan sampah, siswa didorong untuk menjadi aktivis pemanfaatan sampah dengan baik,
misalnya melalui kerajinan tangan dengan pemanfaatan sampah dan pengeloaan sampah yang beanr, misalnya membuang sampah pada tempat yang sudah
disediakan. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, maka penelitian pengembangan
ini diawali dengan menentukan mata pelajaran, kompetensi dasar, dan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan emansipatoris serta semangat santo Yohanes
Bosco yang akan dikembangkan. Mata pelajaran yang dipilih adalah Ilmu Pengetahuan Alam IPA kelas IV semester dua dengan kompetensi dasar 10.3
Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam RPP ini adalah mengajarkan siswa
untuk peduli terhadap lingkungan, bertanggung jawab, mampu berkomunikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan sesama, mampu berpikir kritis, menjadi pribadi yang humanis, serta mampu bersaudara dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Selanjutnya
dilakukan proses desain silabus, RPP, pemilihan materi dan pengembangan yang berbasis pendidikan emansipatoris pada pembelajaran IPA berdasarkan semangat
Santo Yohanes Bosco.
4.3 Data Hasil Penilaian Validator