mendirikan pemukiman Kampung Arab di pusat kota. Manado kemudian berkembang dengan masyarakat turunan Spanyol, Portugis, Belanda, dan Jerman,
serta dengan kedatangan turunan Jawa, Banjar, Flores, Timor, Maluku hingga terbentuk masyarakat heterogen dengan bahasa Melayu pasar dialek Manado
sebagai bahasa pengantar. Pada 1854, jumlah penduduk Manado berkisar 2.529 orang. Di antaranya terdapat 291 turunan Eropa, 630 turunan Cina dan 1.043
turunan Borgo Indo-Eropa, selebihnya turunan Arab dan pribumi Minahasa. Hal ini terjadi karena Manado hanya berfungsi sebagai pusat niaga untuk berbelanja
dan bukan tempat pemukiman bagi pribumi yang tetap tinggal di pedalaman.
2.1.2 Letak dan Keadaan Geografis Kota Manado
Kota Manado terletak di ujung pulau Sulawesi dan merupakan kota terbesar di belahan Sulawesi Utara sekaligus sebagai Ibu kota Provinsi Sulawesi
Utara. Secara geografis Kota Manado terletak di antara 1°25‟88”-1°39‟50” LU
dan 124 °47‟00” - 124°56”00” Bujur Timur.
Luas wilayah Kota Manado berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1988 Tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Manado dan Kabupaten Daerah Tingkat II Minahasa, yang semula 2.369 hektar bertambah menjadi 15.726 hektar. Kota Manado berperan sebagai Ibu Kota
Sulawesi Utara, dengan luas wilayah 157,26 km
2
, berpenduduk 372.887 jiwa.
Kota Manado dilintasi oleh lima sungai besar, yaitu sungai Tondano, sungai Bailang, sungai Tikala, sungai Sario, dan sungai Malalayang. Sungai ini berhulu di Danau
Tondano dan bergabung dengan sungai Tikala di tengah kota sebelum bermuara di Teluk Manado. http:ciptakarya.pu.go.idprofilprofiltimursulutmanado.pdf , 2008.
2.1.3 Latar Belakang Pendidikan dan Ekonomi Masyarakat Manado
2.1.3.1 Tingkat Pendidikan Masyarakat Kota Manado
Pada umumnya tingkat pendidikan di kota Manado boleh dikatakan cukup baik, karena tersedianya fasilitas pendidikan yang cukup memadai. Dengan
adanya pertumbuhan sumber daya manusia yang semakin meningkat, perkembangan pendidikan juga sekaligus mengalami peningkatan. Perkembangan
pendidikan ini ditandai dengan meningkatnya pembangunan fisik sekolah, mulai dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi dalam usaha menunjang proses
pembelajaran bagi para siswa dan mahasiswa. Peneliti juga mendapatkan informasi yang sama ketika melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan
guru kelas IV SD Frater Don Bosco Manado, tanggal 23 November 2016. Mereka mengatakan bahwa perkembangan pendidikan di kota Manado bertumbuh dengan
sangat cepat, di mana perkembangan ini juga didorong oleh adanya oleh persaingan yang luar biasa antara sekolah negeri dan swasta. Kepala Sekolah SD
Frater Don Bosco Manado juga memaparkan bahwa pada umumnya orang tua siswa-siswi memiliki pendidikan akhir menengah ke atas.
http:disdiknas.sulutprov.go.idhtmlindex.php?id=profilkode=52profil=Profil 20Pendidikan20Sulut
2.1.3.2 Tingkat Ekonomi Masyarakat Manado
Dari aspek ekonomi, masyarakat Kota Manado digolongkan pada tingkat yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai faktor seperti
pemilikan sarana transportasi, sarana komunikasi, keadaan rumah tempat tinggal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tingkat pendapatan. Berdasarkan data statistik yang dipaparkan dalam
http:www.fokusmanado.com201210perekonomian-manado-dalam- statistik.html, sebagian besar penduduk Kota Manado bekerja sebagai pegawai
negeri sipil PNS, guru atau pegawai swasta 41,44, wiraswasta 20,57, pedagang 12,85, petanipeternaknelayan 9,17, buruh 8,96. Sisanya
bergerak di sektor jasa dan lain-lain 7. Jadi perekonomian kota Manado lebih pada sektor perdagangan, perhotelan, restoran, angkutan, komunikasi, dan jasa.
Perekonomian kota Manado bertumbuh di atas 6 sepanjang 2015 dan berada di atas rata-rata Nasional membuat kota ini terpilih sebagai urutan pertama
Top 10 Most Recommended Cities for Business 2015 oleh pengusaha nasional survei
Best Cities
for Business
2015 oleh
Majalah SWA,
http:www.antarasulut.comberita28341manado-prospektif-sebagai-kota-bisnis- terbaik-di-indonesia. Hal ini tentu sangat dipengaruhi peran pemerintah dalam
memajukan Kota Manado. Pemerintah cukup gencar melakukan promosi dan menarik investor untuk menanamkan modal di daerah ini, pemerintah juga terus
melakukan pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan reklamasi boulevard yang saat ini menjadi pusat bisnis di Manado.
Dengan mengunjungi kota Manado, pengunjung akan terkesan bahwa daya beli masyarakat Manado cukup tinggi dan sifat konsumerismenya juga
tinggi. Hal ini dibuktikan oleh gaya hidup masyarakat Manado yang terkesan mewah. Selain penampilan fisik, penulis juga melihat bahwa pada kenyataannya
orangtua siswa lebih dominan memilih sekolah yang berkualitas dan bermutu bagi anak-anak mereka. Sedangkan sekolah-sekolah yang dikatakan berkualitas dan
bermutu di Manado sekaligus juga identik dengan sekolah mahal atau sekolah dengan biaya tinggi. Pada taraf ini, orang tua tidak terlalu mempermasalahkan
soal besarnya biaya. Mereka lebih menitikberatkan faktor mutu pendidikan, sarana prasarana yang mendukung proses belajar mengajar, rasa aman dan
nyaman bagi para siswa untuk belajar, dalam pemilihan sekolah untuk anak-anak mereka.
2.1.4 Sejarah Singkat SD Frater Don Bosco Manado