2.2. Kerangka Berpikir
Banyak kalangan praktisi periklanan sendiri berusaha menciptakan iklan yang menarik serta efektif. Menurut Shimp 2003 : 416 iklan yang efektif biasanya kreatif
yakni bisa membedakan dirinya dengan iklan-iklan yang sedang-sedang saja atau iklan yang tidak biasa dan berbeda. Iklan yang sama dengan sebagian besar iklan lainnya tidak
akan mampu menembus kerumunan iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen.
Untuk membuat iklan yang baik, perancang iklan harus memperhatikan ada atau tidaknya penggunaan model iklan baik pria, wanita maupun anak-anak untuk menarik
perhatian. Sebagai usaha untuk mendapatkan atau menarik perhatian khalayak terhadap iklan maka digunakan berbagai cara, salah satunya menggunakan model iklan.
Pemasangan iklan di televisi ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan khalayak akan isi pesan iklan yang ditayangkan. Salah satu faktor utama yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor psikologis, faktor yang disebabkan oleh psikologi antara lain disebabkan oleh khalayak. Sehingga untuk mengukur keberhasilan
iklan bergantung pada sikap khalayak terhadap pesan yang diberikannya Umar, 1999 : 279.
Iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” adalah iklan non komersial yang dipersembahkan oleh Pertamina untuk mendukung sosialisasi pemerintah
dalam program konversi gas. Iklan ini juga digunakan sebagai wadah untuk menyebarluaskan informasi-informasi mengenai petunjuk cara aman penggunaan elpiji
yaing meliputi : benar cara memasangnya, benar cara merawatnya dan benar cara mengatasi masalahnya.
Dalam hal ini, peneliti berusaha melihat tingkat pengetahuan pada masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi.
Tingkat pengetahuan yang ingin dilihat peneliti adalah mengacu kepada apakah seseorang cukup intens mengetahui informasi dari suatu masalah tertentu, sehingga ia
dapat secara jelas mengambil sikap terhadap masalah tersebut Eriyanto, 1990 : 239. Oleh karena itu dalam penelitian tingkat pengetahuan ini menggunakan teori S-O-
R. Dimana stimulus adalah iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi kepada Masyarakat Organism. Apabila iklan itu dimengerti, maka selanjutnya
iklan itu akan diterima. Kemudian timbullah respons atau efek dari stimulus itu antara lain adalah kognitif, afektif, dan konatif. Tetapi dalam penelitian ini hanya melihat efek
kognitifnya saja. Hal ini didasarkan karena media massa lebih besar dan dirasa dapat lebih memberikan pengaruh pada kognisi atau pengetahuan khalayak Mc.Quail, 1999 :
81. Maka dapat ditarik suatu indikator penelitian dalam tingkat pengetahuan
masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi yaitu keseluruhan dari iklan itu sendiri mencakup isi pesan dan unsur-
unsur iklan yang ada di dalamnya. Untuk lebih jelasnya dapat diterangkan melalui bagan dibawah ini :
Gambar 2.3. Bagan Kerangka Pikir Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Cara Penggunaan Elpiji Melalui Iklan Layanan Masyarakat “Cara Aman Bareng
Bung Ijo” di Televisi.
Stimulus : Iklan layanan masyarakat
“Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi.
Respons : Tingkat pengetahuan
masyarakat Surabaya tentang demam berdarah melalui iklan
layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di
televisi : a.
Tinggi b.
Sedang c.
Rendah
Organisme : Masyarakat di
Surabaya yang berusia 17 th keatas
dan pernah menonton iklan
layanan masyarakat Cara Aman Bareng
Bung Ijo -
Perhatian -
Pengertian -
Penerimaan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dimana dalam pendekatan deskriptif kuantitatif akan dapat menginterpretasikan secara rinci
tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya tentang iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung ijo” di televisi.
Penelitian ini hanya mengoperasikan satu variabel saja yaitu tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo”
di televisi. Selanjutnya untuk mempermudah pengukuran variabel maka akan ditampilkan definisi operasional dari variabel tingkat pengetahuan tersebut.
3.1.1. Definisi Operasional
Tingkat pengetahuan adalah suatu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif. Dari efek kognitif
itulah terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak serta juga terkait dengan pentrasmisian pengetahuan Rakhmat, 2001 : 67.
Tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo adalah respon yang diberikan oleh masyarakat setelah
melihat dan memperhatikan berbagai informasi dalam iklan Cara Aman Bareng Bung Ijo, agar tidak mengalami ketakutan terkait penggunaan dan bahaya yang kerap ditimbulkan
akibat penggunaan tabung gas elpiji 3 kg.