Definisi Operasional Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, dimana dalam pendekatan deskriptif kuantitatif akan dapat menginterpretasikan secara rinci tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya tentang iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung ijo” di televisi. Penelitian ini hanya mengoperasikan satu variabel saja yaitu tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi. Selanjutnya untuk mempermudah pengukuran variabel maka akan ditampilkan definisi operasional dari variabel tingkat pengetahuan tersebut.

3.1.1. Definisi Operasional

Tingkat pengetahuan adalah suatu konsep yang merupakan salah satu akibat dari perubahan yang terjadi, yang diklasifikasikan ke dalam efek kognitif. Dari efek kognitif itulah terjadi bila ada perubahan pada apa yang ia ketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak serta juga terkait dengan pentrasmisian pengetahuan Rakhmat, 2001 : 67. Tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo adalah respon yang diberikan oleh masyarakat setelah melihat dan memperhatikan berbagai informasi dalam iklan Cara Aman Bareng Bung Ijo, agar tidak mengalami ketakutan terkait penggunaan dan bahaya yang kerap ditimbulkan akibat penggunaan tabung gas elpiji 3 kg.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Tingkat pengetahuan yang diamati dalam penelitian iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo ini memberikan informasi tentang : a. Menggunakan elpiji tersa nyaman bila mengerti caranya dengan benar b. Saat memasang elpiji ada hal pertama yang harus diperhatikan kencangkan klem alat pelindung regulator, penghubung tabung dengan kompor gas c. Saat memasang epiji juga harus memeriksa dahulu karet pengamannya, d. Memasang regulator harus benar dengan memutar knopnya searah jarum jam e. Apabila apinya tidak menyala, jangan mencolok-colok tabungnya f. Saat api tidak menyala sebaiknya mencoba goyang-goyangkan selangnya g. Apabila tercium bau khas elpiji, lepaslah regulator, segera bawa tabung ke tempat terbuka dan jangan nyalakan api dan listrik. h. Video, unsur video segala sesuatu yang ditampilkan di layar yang bisa dilihat pada iklan di televisi merupakan stimulus yang merangsang perhatian khalayak atau dijadikan perhatian karena pada dasarnya manusia secara visual tertarik pada obyek yang bergerak. Dengan kata lain manusia lebih tertarik pada iklan display yang bergerak. i. Suara audio, unsur suara atau audio dalam iklan di televisi, pada dasarnya sama dengan di radio, yaitu dengan memanfaatkan musik, lagu-lagu singkat jingle atau suara orang voice. Misalnya seorang model iklan menyampaikan pesan, lengsung kepada khalayak melalui dialog yang terekam dalam kamera. Dalam iklan ini jingle yang digunakan merupakan jingle khusus yang dibuat dengan lirik yang sesuai dengan iklannya “Cara Aman Bareng Bung Ijo”. j. Model talent, unsur aktor atau model iklan talent juga menjadi unsur penting dalam iklan. Sebagaimana banyak studi yang menunjukkan bahwa keefektifan komunikasi juga ditentukan oleh ciri-ciri komunikator, seperti kredilbilitas dan daya tarik. Dalam iklan ini seorang Ibu rumah tangga yang dijadikan modelnya untuk memperagakan beberapa hal mengenai cara benar menggunakan elpiji. k. Peraga props, adalah peralatan-peralatan lain digunakan untuk mendukung pengiklan sebuah produk. Fungsi utama alat peraga ini harus merefleksikan karakter, kegunaan, dan keuntungan produk, seperti logo, kemasan dan cara penggunaan suatu produk. Dalam iklan ini beberapa alat peraga yang digunakan antara lain : kompor gas, tabung elpiji 3 kilogram, obeng dan wajan penggorengan. l. Latar setting, adalah tempat atau lokasi dimana pengambilan gambar shooting ketika adegan tertentu dalam iklan itu berlangsung. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan tema iklan. Dalam iklan ini setting yang digunakan adalah dapur di sebuah rumah. m. Pencahayaan lighting, unsur pencahayaan lighting sangat penting untuk menarik perhatian khalayak dalam menerima suatu obyek tentang kejelasan gambar. Pencahayaan dalam iklan ini mengandalkan pencahayaan matahari pada siang hari. n. Grafik graphic, unsur gambar atau tampilan yang bisa dilihat pada iklan televisi merupakan stimulus yang merangsang perhatian khalayak dalam menerima kehadiran sebuah obyek, dan diharapkan khalayak akan lebih mudah menerima dan mempersepsikan makna yang disampaikan. Unsur gambar ini misalnya mengandalkan komposisi warna atau bahasa tubuh gesture dari pameran iklan. o. Kecepatan pacing, unsur kecepatan atau pengulangan merupakan unsur yang sering dipakai, yaitu dengan melakukan penggunaan slogan-slogan dan kata-kata. Sebagai contoh misalnya pengulangan nama merek atau keunggulan produk dibandingkan yang lain. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi diukur dengan alternatif pilihan yang dinyatakan dalam jumlah skor atas pertanyaan atau kuesioner yaitu : 1. Apabila responden memberikan jawaban “Tahu” maka akan diberikan skor 2. 2. Apabila responden memberikan jawaban “Tidak Tahu” maka akan diberikan skor 1. Variabel tingkat pengetahuan masyarakat dalam penelitian ini akan digolongkan menjadi tiga yaitu tinggi, sedang, rendah yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus : Range R : Skor tertinggi – Skor terendah Jenjang yang diinginkan Keterangan : Range R : Batasan dari setiap tingkatan Skor tertinggi : Perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan. Skor terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi terdiri dari 15 pertanyaan. Untuk mengetahui pengkategorian responden tiap jawaban dilakukan penghitungan sebagai berikut : Skor tertinggi : 15 x 2 =30 Skor terendah : 15 x 1 = 15 30– 15 15 Interval = = = 5 3 3 Jadi batasan skor dalam lebar interval tingkat pengetahuan adalah rendah, sedang, dan tinggi yaitu : Kategori penilaian rendah = 15 – 20 Kategori penilaian sedang = 21 – 25 Kategori penilaian tinggi = 26 – 30 a. Kategori penilaian tingkat pengetahuan rendah dengan jumlah skor jawaban kuesioner antara 15 – 20. Apabila responden kurang mengetahui iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi. b. Kategori penilaian tingkat pengetahuan sedang dengan jumlah skor jawaban kuesioner antara 21 – 25. Apabila responden mengetahui sebagian tentang iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi. c. Kategori penilaian tingkat pengetahuan tinggi dengan jumlah skor jawaban kuesioner antara 26 - 30. Apabila responden mengetahui keseluruhan tentang iklan layanan masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di televisi. Masyarakat di kota Surabaya merupakan khalayak sasaran target audience. Khalayak sasaran pada penelitian ini dilakukan pada responden yang berusia 17 tahun keatas. Dengan alasan karena pada usia 17 tahun seseorang telah kematangan kognitif, kematangan emosional dan sosial serta pada usia tersebut seseorang sudah termsuk dewasa dan sudah bisa dimintai pendapatnya, pernah menonton iklan tersebut dengan frekuensi menonton minimal 3 kali dalam seminggu, hal ini karena intensitas menonton akan mempengaruhi perubahan sikap pada masyarakat terutama dengan pola pikir mereka.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BNN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja SURABAYA Terhadap Iklan Layanan Masyarakat BNN Versi Keluarga Bahagia Tanpa Narkoba Di Televisi).

0 1 94

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYRAKAT ”E-KTP” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyrakat ”E-KTP” Di Televisi).

0 0 79

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”TRAFFICKING” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”Trafficking” di Televisi).

0 2 84

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN DIABETASOL DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Diabetasol Versi “Majalah” di Televisi).

0 1 79

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan BKKBN “Generasi Berencana” di Televisi).

0 0 93

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi).

0 0 82

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK “APA KATA DUNIA” DI TELEVISI ( Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat Wajib Pajak “Apa Kata Dunia” di Televisi

0 2 101

KATA PENGANTAR - TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI SURABAYA TERHADAP IKLAN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di Televisi)

0 0 24

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG - TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYRAKAT ”E-KTP” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyrakat ”E-KTP” Di Televisi)

0 0 20

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN DIABETASOL DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Diabetasol Versi “Majalah” di Televisi)

0 0 21