Pengetahuan Tentang Mengencangkan Klem Saat Memasang Elpiji Pengetahuan Tentang Memeriksa Karet Pengaman

memperhatikan mengenai cara yang aman dan benar dalam menggunakan elpiji dalam kehidupan mereka sehari-hari khususnya dalam hal kebutuhan memasak dengan menggunakan elpiji. Sedangkan sisanya yakni sebanyak 13 orang atau sebesar 13 menyatakan tidak mengetahui tentang informasi penggunaan elpiji terasa nyaman bila mengerti caranya dengan benar, karena memang masyarakat ini tidak terlalu menyimak iklan yang ada tersebut, sehingga mereka tidak mengerti secara jelas mengenai informasi dan pesan yang ingin disampaikan lewat iklan tersebut.

4.2.3.2. Pengetahuan Tentang Mengencangkan Klem Saat Memasang Elpiji

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.10. Mengencangkan Klem Saat Memasang Elpiji No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 72 72 2 Tidak Tahu 28 28 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 2 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 72 orang atau sebesar 72 menyatakan bahwa mereka mengetahui tentang peringatan untuk mengencangkan klem lebih dahulu pada saat memasang elpiji. Melalui iklan tersebut yang menampilkan informasi bahwa pertama kali pastikan pemasangan klem pada sambungan slang dengan kompor dan antara slang dengan regulator benar-benar erat. Hal ini berguna untuk menghindari kebocoran yang dapat mengakibatkan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Dan hendaknya dilakukan pemeriksaan rutin terhadap perlatan LPG minimal satu kali dalam satu bulan oleh ahli peralatan LPG atau Dealer LPG. Dengan adanya peringatan tersebut, hendaknya membuat masyarakat menjadi lebih waspada terhadap keamanan pada saat memasang elpiji. Sedangkan sebanyak 28 orang atau sebesar 28 menyatakan tidak mengetahui peringatan mengenai pengencangan klem sangat penting diperhatikan pertama kali pada saat memasang elpiji, karena mereka cenderung tidak terlalu mengerti tentang pesan iklan tersebut tersebut dan lebih memilih untuk meminta petugas atau penjual elpiji untuk dipasangkan langsung pada saat mengganti tabung yang habis.

4.2.3.3. Pengetahuan Tentang Memeriksa Karet Pengaman

Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.11. Memeriksa Karet Pengaman No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 65 65 2 Tidak Tahu 35 35 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 3 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 65 orang atau sebesar 65 responden menyatakan mengetahui bahwa hal lain yang juga harus diperhatikan pada saat memasang elpiji adalah memeriksa kondisi karet pengaman tabungnya apakah dalam keadaan bagus atau tidak. Sedangkan sebanyak 35 orang atau 35 responden menyatakan tidak mengetahui peringatan hal tersebut karena mereka menganggap setiap membeli tabung pada agen atau penjual elpiji kondisi tabung sudah sesuai standart Pertamina . Padahal karet tersebut fungsinya sangat vital untuk mencegah terjadinya kebocoran gas, saat regulator dipasang, sehingga dapat menghindari musibah kebakaran atau kompor gas meledak. Meskipun terdapat karet pengaman yang terdapat pada LPG tersebut dapat mencegah kebocoran tetapi kalau karet tersebut tidak layak pakai maka tetap akan terjadi kebocoran. Selain itu akibat dari kebocoran maka akan menimbulkan pemborosan gas yang signifikan. Namun hendaknya masyarakat pada saat membeli elpiji lebih teliti dan memperhatikan adanya karet pengaman tersebut karena ada beberapa kasus tidak ada karet pengaman pada tabung elpiji, entah hilang karena memang cacat produksi atau sengaja dihilangkan oleh pihak tertentu. Tentunya, tabung yang tanpa dilengkapi karet pengaman tersebut, bila dipasangkan dengan regulator akan terjadi kebocoran. Terlebih jika kebocoran tersebut langsung tersulut api, maka terjadilah peristiwa yang tidak diinginkan. 4.2.3.4.Pengetahuan Tentang Cara Memasang Regulator Dengan Benar Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.12. Cara Memasang Regulator Dengan Benar No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 62 62 2 Tidak Tahu 38 38 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 4 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 62 orang atau sebesar 62 responden mengaku bahwa mereka mengetahui cara memasang regulator dengan benar pada iklan ‘Cara Aman bareng Bung Ijo’ di televisi yaitu dengan memutar knop searah jarum jam sampai benar-benar kencang. Kebanyakan dari mereka mengetahui dari sosialisasi yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya dengan membaca petunjuk penggunaan elpiji dan melalui iklan di media massa atau cetak. Sedangkan 38 orang atau sebesar 38 responden tidak mengetahui cara memasang regulator dengan benar karena sebagian dari mereka tidak terlalu memperhatikan pesan iklan yang ada dalam iklan tersebut dan hanya sekilas menonton. Pada setiap regulator LPG terdapat knop putar dari bahan plastikmika yang berfungsi ganda, yaitu sebagai pengunci regulator saat dipasang pada leher tabung LPG dan sebagai penekan cop pentil tabung LPG agar saluran gas terbuka, sehingga gas LPG bisa mengalir ke kompor. Perhatikanlah, saat knop pada regulator diputar searah jarum jam dikunci, jarum pada regulator akan menekan cop pentil tabung LPG, regulator terkunci dan sedikit terangkat keatas karena ada tekanan gas dari dalam tabung yang mengalir melalui selang menuju ke kompor. Jadi kekuatan pemasangan regulator ke leher tabung LPG ini hanya terletak pada kemampuan dan kondisi knop pengunci yang terbuat dari bahan plastikmika tersebut. Kalau pemasangan regulator ini tidak tepat atau tidak rapat, maka gas ada yang terbuang sia-siabocor boros, bila tersulut api bisa menyebabkan kebakaran bahkan berpotensi terjadi ledakan tabung LPG. Untuk mengurangi kebocoran gas LPG ini, dapat ditambahkan seal karet yang dipasang antara regulator dan leher tabung LPG serta dipasang ringcincin karet pada cop pentil tabung LPG. Knop pengunci yang terbuat dari bahan plastik ini, bila sering dibukaditutup, atau cara pemasangan yang tidak hati-hati, dapat menyebabkan cepat auslonggarrenggang, sehingga regulator tidak dapat terkunciengandengan sempurna. . Untuk itu perlu dipasang alat klembraket pengaman regulator LPG, agar regulator terpasang rapattidak goyangtahan goncangan, gas tidak bocor [hemat], menghindari kebakaran dan ledakan tabung LPG, serta regulator LPG lebih awet. Bahkan regulator LPG yang knopnya sudah aus pun yang pemasangannya tidak bisa rapat lagi, masih bisa digunakandipakai lagi dengan dipasang alat klembraket pengaman regulator LPG. 4.2.3.5.Pengetahuan Tentang Tindakan Yang Sebaiknya Dilakukan Pada Saat Api Tidak Menyala Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.13. Tindakan Yang Sebaiknya Dilakukan Pada Saat Api Tidak Menyala No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 75 75 2 Tidak Tahu 25 25 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 5 Tabel diatas menunjukkan bahwa responden mengetahui mengenai tindakan yang sebaiknya dilakukan pada saat api tidak menyala yakni sebanyak 75 orang atau sebesar 75, menurut responden tindakan yang sebaiknya dilakukan pada saat api tidak menyala adalah dengan melepas slang dari regulotor kemudian dengan menggoyang-goyangkan slangnya agar gas bisa keluar karena mungkin tersumbat slangnya. Sedangkan sebanyak 25 orang atau sebesar 25 responden mengaku tidak mengetahui tindakan yang sebaiknya dilakukan pada saat api tidak menyala karena kurang mengetahui informasi dari iklan tersebut dan lebih menyerahkan pada petugas atau teknisi elpiji untuk memperbaiki. Perlu diketahui bahwa apabila pada saat kompor yang baru dipasang tidak bisa langsung menyala meskipun knop telah ditekan dan diputar tindakan yang bisa dilakukan antara lain : Tekan knop dan tunggu beberapa saat agar gas mengalir menggantikan udara yang mengisi slang, ketok-ketok slang dengan menggunakan tongkat kecil gagang pisau, cek regulator apakan sudah terpasang dengan baik dan goyang- goyang regulator tersebut supaya tidak tersumbat katupnya, goncang-goncang tabung Elpiji supaya gas lebih lancar mengalir ke slang, coba penyalaan beberapa kali dengan memutar dan menekan knop pemantik kompor, jika kompor tetap tidak bisa menyala segera tukarkan ke pangkalan terdekat yang sudah ditunjuk sebagai tempat penukaran kompor dengan membawa kartu pelanggan 4.2.3.6.Pengetahuan Tentang Tindakan Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Api Tidak Menyala Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut: Tabel 4.14. Tindakan Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Api Tidak Menyala No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 79 79 2 Tidak Tahu 21 21 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 6 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 79 orang atau sebesar 79 responden menyatakan bahwa mereka mengetahui tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan pada saat api tidak menyala yakni dengan tidak menusuk atau mencolok tabung dan menjauhkan dari bahan yang mudah terbakar adanya himbauan untuk tidak menganggap remeh demam biasa, menurut responden iklan yang disajikan sangat bermanfaat untuk responden yang selama ini tidak takut lagi untuk menggunakan elpiji dalam kegiatan sehari-hari terutama dalam kebutuhan memasak, sedangkan sebanyak 21 orang atau sebesar 21 menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tindakan yang sebaiknya tidak dilakukan saat api tidak menyala, responden tersebut dikarenakan kurang mengerti mengetahui informasi dan cenderung memilih mematikan kompor saja dan memanggil petugas elpiji karena takut memperbaiki sendiri. 4.2.3.7.Pengetahuan Tentang Cara Mengatasi Masalah Ketika Tercium Bau Khas Elpiji Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.15. Cara Mengatasi Masalah Ketika Tercium Bau Khas Elpiji No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 81 81 2 Tidak Tahu 19 19 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 81 orang atau sebesar 80 menyatakan bahwa mereka mengetahui mengenai cara mengatasi masalah ketika tercium bau khas elpiji, mereka melakukan tindakan seperti menjauhkan dari barang yang bisa menimbulkan api dan mematikan kompor, membawa keluar ruangantempat terbuka, tidak menyalakan listrik. Untuk langkah awal sebaiknya lepaskanlah regulator dari tabung. Selanjutnya bawalah tabung segera keluar dari dalam rumah. Diperlukan ketenangan anda dalam menghadapi situasi seperti ini. Langkah berikutnya bukalah jendela lebar-lebar agar sisa gas ikut keluar terbawa angin, jangan sekali-kali menggunakan kipas angin listrik untuk mengeluarkan bau tersebut ataupun menyalakan api pada saat itu, karena hal ini dapat mengakibatkan kebakaran. Pada saat terjadi kebocoran, cegahlah anak-anak bermain di lingkungan tersebut, karena dapat mengundang bahaya. Sedangkan sebanyak 19 orang atau sebesar 19 menyatakan mereka tidak mengetahui mengenai tindakan atau cara mengatasi masalah ketika tercium bau khas elpiji karena kurang menyimak pesan yang disampaikan dalam iklan ‘Cara Aman Bareng Bung Ijo’’ di televisi karena hanya menonton sekilas saja tanpa memperhatikan dengan teliti. 4.2.3.8.Pengetahuan Tentang Gambar Ibu Rumah Tangga Sedang Memeragakan Cara Aman Menggunakan Elpiji Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.16. Ibu Rumah Tangga Sedang Memeragakan Cara Aman Menggunakan Elpiji Yang Digunakan Di Dalam Iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo’’ No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 86 86 2 Tidak Tahu 14 14 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D No. 8 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yakni sebanyak 86 orang atau sebesar 86 menyatakan bahwa mereka mengetahui gambar seorang ibu rumah tangga sedang memperagakan dan menjelaskan beberapa cara aman menggunakan elpiji di sebuah dapur dengan menyanyi dan sedikit menari-nari yang digunakan di dalam iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, menurut responden iklan yang ada sudah mengagambarkan dengan jelas beberapa cara atau petunjuk yang harus diperhatikan saat menggunakan elpiji. Di dalamnya dijelaskan bagaimana menggunakan cara menggunakan elpiji dengan aman dan benar, yang meliputi benar cara memasangnya, benar cara merawatnya dan benar cara mengatasi masalahnya melalui beberapa adegan dan gambar yang cukup jelas, sedangkan dengan jumlah sebanyak 14 orang atau sebesar 14 responden menyatakan tidak mengetahui gambar seorang ibu rumah tangga yang sedang memperagakan dan menjelaskan beberapa cara aman dan benar saat menggunakan elpiji di dalam iklan ”Cara Aman bareng Bung Ijo”, menurut responden mereka tidak terlalu melihat iklan ini secara seksama sampai selesai yang mereka lihat hanya inti sekilas dan tidak terlalu memperhatikan karena hanya ingin mengisi waktu luang sambil menunggu program acara tertentu. 4.2.3.9. Pengetahuan Tentang Efek Suara Yang Digunakan Di Dalam Iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.17. Efek Suara Yang Digunakan Di Dalam Iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo” No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 54 54 2 Tidak Tahu 46 46 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D No. 9 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 54 orang atau sebesar 54 menyatakan mereka mengetahui bahwa efek suara yang digunakan di dalam iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini menurut responden iklan yang disajikan sudah sangat menarik, menurutnya efek suara backsound yang ada sudah mencerminkan penjelasan dan isi pesan yang ingin disampaikan karena menggunakan jinggle yang cukup sederhana dan mudah oleh responden. Dengan iklan yang dibawakan dengan efek suara yang sekaligus digunakan untuk menjelaskan beberapa cara atau petunjuk aman menggunakan elpiji akan sangat mudah dimengerti bagi masyarakat yang menontonnya. Sedangkan dengan jumlah sebanyak 46 orang atau sebesar 46 responden menyatakan tidak mengetahui bahwa efek suara yang digunakan di dalam iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini menurut responden karena mereka hanya menonton sekilas saja dan tidak memperhatikan mengenai efek suara yang dimaksud dalam iklan tersebut. 4.2.3.10. Pengetahuan Tentang Alasan Ibu Rumah Tangga Dijadikan Model Talent Dalam Iklan Ini Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.18. Alasan Mengapa Ibu Rumah Tangga Dijadikan Model Talent Dalam Iklan Ini No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 80 80 2 Tidak Tahu 20 20 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D no. 10 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 80 orang atau sebesar 80 responden menyatakan mereka mengetahui alasan mengapa seorang ibu rumah tangga dijadikan Model talent dalam iklan, hal ini menurut responden karena kegiatan yang berhubungan dengan keluarga termasuk kegiatan di dapur sudah menjadi kebiasaan dan tanggung jawab ibu dalam rumah tangga tersebut., sedangkan sebanyak 20 orang atau sebesar 20 menyatakan tidak mengetahui alasan mengapa seorang ibu rumah tangga dijadikan Model talent dalam iklan, hal ini dikarenakan menurut responden iklan yang disajikan tidak harus Ibu rumah tangga untuk menjelaskan dan memperagakan iklan tersebut dan menganggap bisa juga dipilih model lain sebagai sumber resmi dari pemerintah atau lembaga yang berwenang mengenai elpiji sehingga akan lebih terpercaya dan mendukung tentang pesan yang diberikan 4.2.3.11. Pengetahuan Tentang Adanya Penggunaan Alat Memasak Sebagai Alat Peraga Dalam Iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.19. Adanya Penggunaan Alat Memasak Sebagai Alat Peraga Dalam Iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo” No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 84 84 2 Tidak Tahu 16 16 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D No. 11 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 84 orang atau sebesar 84 menyatakan mereka mengetahui adanya penggunaan alat memasak seperti kompor gas dan penggorengan sebagai alat peraga dalam iklan ‘’Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini dikarenakan iklan yang disajikan memang memperlihatkan bahwa keberadaan elpji biasanya berada di dapur yang berarti di dalamnya pasti terdapat alat memasak yang sekaligus mendukung untuk digunakan sebagai alat peraga oleh ibu rumah tangga yang menjelaskan tentang cara aman menggunakan elpiji dengan menggunakan kompor dan tabung elpijinya. Sedangkan sebanyak 16 orang atau sebesar 16 menyatakan tidak mengetahui adanya penggunaan alat memasak seperti kompor dan alat penggorengan sebagai alat peraga dalam iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, karena menurut responden mereka tidak melihat secara jelas gambar apa saja yang ada dalam iklan yang disajikan termasuk penggunaan alat memasak seperti kompor dan pengggorengan, sebenarnya mereka mengetahui pesan yang disampaikan oleh iklan ini bahwa ada hal yang penting untuk diperhatikan dalam menggunakan elpiji dengan aman dan benar dalam gambar yang ada dalam iklan tersebut tapi hanya sedikit cuplikan yang mereka ketahui. 4.2.3.12.Pengetahuan Tentang Penggunaan Latar Belakang Dapur Dalam Iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.20. Penggunaan Latar Belakang Dapur Dalam Iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo” No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 89 89 2 Tidak Tahu 11 11 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D No. 12 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 89 orang atau sebesar 89 menyatakan mereka mengetahui penggunaan latar belakang dapur dalam iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini dikarenakan memang iklan yang ada sudah menggambarkan tempat dimana tabung elpiji berada dalam sebuah rumah dan sudah tepat bila penyajian iklan mengenai cara aman menggunakan elipiji dilakukan di dapur agar mudah untuk dimengerti masyarakat karena langsung merujuk pada informasi yang ingin disampaikan..Sedangkan sebanyak 11 orang atau sebesar 11 responden menyatakan tidak mengetahui penggunaan latar belakang dapur dalam iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, karena menurut responden latar yang digunakan dalam iklan ini bermacam – macam tidak hanya adanya dapur akan tetapi mereka melihat adanya ruang makan dan halaman rumah sebagai tempat untuk mnjelaskan iklan tersebut. 4.2.3.13.Pengetahuan Tentang Penggunaan Waktu Di Siang Hari Yang Ditampilkan Dalam Iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.21. Penggunaan Waktu Di Siang Hari Yang Ditampilkan Dalam Iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo” No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 65 65 2 Tidak Tahu 35 35 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D No. 13 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 65 orang atau sebesar 65 menyatakan mereka mengetahui penggunaan waktu di siang hari yang ditampilkan dalam iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini dikarenakan memang dalam iklan tersebut sudah digambarkan suasana pada waktu siang hari, dan bahwa biasanya kegiatan memasak dalam sebuah rumah tangga dilakukan pada siang hari. Pencahayaan yang terang dan cerah membuat yakin responden bahwa iklan itu menggunakan waktu siang hari yaitu saat jendela dapur terbuka. Sedangkan sebanyak 35 orang atau sebesar 35 menyatakan tidak mengetahui penggunaan waktu di siang hari yang ditampilkan dalam iklan”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, karena menurut responden mereka tidak terlalu memperhatikan kondisi suasana pada iklan tersebut, yang mereka amati hanya beberapa gambar yang sedang dijelaskan untuk menyampaikan pesan iklan tersebut mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan elpiji. 4.2.3.14. Pengetahuan Tentang Bahasa Tubuh Yang Ditampilkan Oleh Para Model Dalam Iklan ” Cara Aman Bareng Bung Ijo” Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.22. Bahasa Tubuh Yang Ditampilkan Oleh Para Model Dalam Iklan ” Cara Aman Bareng Bung Ijo” No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 31 31 2 Tidak Tahu 69 69 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner D No. 14 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 69 orang atau sebesar 69 menyatakan mereka tidak mengetahui bahasa tubuh yang ditampilkan oleh para model dalam iklan ” Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini dikarenakan mereka kurang mengetahui bahasa tubuh yang dimaksud dalam iklan, dan kebanyakan hanya setengah menonton iklan tersebut sehingga kurang memperhatikan bahasa tubuh yang digunakan dalam iklan tersebut termasuk ekspresi yang digambarkan oleh modelnya. Sedangkan sebanyak 31 orang atau sebesar 31 menyatakan mengetahui bahasa tubuh yang ditampilkan oleh para model dalam iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, karena menurut responden mereka melihat beberapa cuplikan saat modelnya seorang ibu rumah tangga sambil bernyanyi dan sedikit berjoget dalam menjelaskan pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut, juga dengan ekspresi wajah yang sangat bergembira.memperlihatkan keceriaan. 4.2.3.15.Pengetahuan Tentang Slogan Yang Ada Dalam Iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut : Tabel 4.23. Slogan Yang Ada Dalam Iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo” No Kategori Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Tahu 37 37 2 Tidak Tahu 63 63 Jumlah 100 100 Sumber : Pertanyaan Kuesioner C No. 15 Berdasarkan tabel di atas sebanyak 63 orang atau sebesar 63 menyatakan mereka tidak mengetahui adanya tulisan-tulisan yang ada, termasuk adanya slogan iklan ”Cara Aman Bareng Bung Ijo”, hal ini dikarenakan dalam iklan tersebut slogan iklan yang disajikan pada saat-saat akhir dan sangat cepat ditampilkan sehingga seringkali terlewatkan dari perhatian responden. Sedangkan sebanyak 37 orang atau sebesar 37 menyatakan mengetahui adanya slogan 3 kilo isinya 3 kali lebihnya yaitu lebih mudah hemat, lebih aman dan lebih bersih yang digunakan sebagai slogan untuk elpiji 3 kilogram sebagai program konversi gas yang digagas pemerintah. Berdasarkan deskripsi yang diberikan pada tiap–tiap tabel di atas mengenai variabel mengenai tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi diperoleh data sebagai berikut : 4.2.3.16.Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat ”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Di Televisi Tabel 4.24. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat ”Cara Aman Bareng Bung Ijo” Di Televisi No Kategori Jumlah Prosentase 1 Tinggi 56 56 2 Sedang 38 38 3 Rendah 6 6 Jumlah 100 100 Sumber : Lampiran 2 Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat di Surabaya terhadap iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi sebagian besar berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 56 orang atau sebesar 56, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dari responden cukup tinggi sehingga mampu menganalisa berbagai informasi yang diberikan tentang isi pesan dan unsur iklan yang terdapat dari iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi dan mungkin iklan mungkin sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat saat ini, selain itu para responden tersebut sudah memiliki kesadaran yang baik tentang pentingnya mengetahui petunjuk aman dan benar dalam menggunakan elpiji dalam kehidupan sehari-hari, penyampaian materi iklan tersebut juga sudah sepenuhnya dipahami oleh masyarakat di Surabaya. Kemudian pada kategori sedang yakni sebanyak 38 orang atau sebesar 38, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan atau pemahaman responden mengenai iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi ini belum sepenuhnya mengerti, karena memang sebelumnya mereka tidak mengerti bagaimana cara menggunakan eliji dengan aman dan benar baik dalam memasang, merawat dan mengatasi masalahnya disebabkan karena materiinformasi yang kurang mengena atau masih banyak petunjuk yang kurang dipahami oleh responden selama oleh responden karena tidak terlalu memperhatikan iklan tersebut. Kemudian sisanya pada kategori rendah yakni sebanyak 6 orang atau sebesar 6, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan atau pemahaman responden mengenai iklan layanan masyarakat Cara Aman Bareng Bung Ijo di televisi ini belum sepenuhnya dimengerti dan diterima, baik mengenai isi pesan dan unsur iklan yang ada pada iklan ‘’Cara Aman Bareng Bung Ijo” tersebut, karena memang sedikit sekali mengetahui mengenai iklan tersebut yang berhubungan dengan petunjuk aman menggunakan elpiji dan hanya menonton iklan tersebut sekilas saja.

4.3. Analisis Pembahasan

Dokumen yang terkait

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BNN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Remaja SURABAYA Terhadap Iklan Layanan Masyarakat BNN Versi Keluarga Bahagia Tanpa Narkoba Di Televisi).

0 1 94

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYRAKAT ”E-KTP” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyrakat ”E-KTP” Di Televisi).

0 0 79

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT ”TRAFFICKING” (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”Trafficking” di Televisi).

0 2 84

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN DIABETASOL DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Diabetasol Versi “Majalah” di Televisi).

0 1 79

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA SURABAYA TERHADAP IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BKKBN DI TELEVISI (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Tingkat Pengetahuan Remaja Surabaya Terhadap Iklan BKKBN “Generasi Berencana” di Televisi).

0 0 93

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ISI PESAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “UMKM” (Studi Deskriptif Tingkat Penegtahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyarakat ”UMKM” di Televisi).

0 0 82

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN LAYANAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK “APA KATA DUNIA” DI TELEVISI ( Studi Deskriptif Tentang Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat Wajib Pajak “Apa Kata Dunia” di Televisi

0 2 101

KATA PENGANTAR - TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI SURABAYA TERHADAP IKLAN (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Surabaya Terhadap Iklan Layanan Masyarakat “Cara Aman Bareng Bung Ijo” di Televisi)

0 0 24

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG - TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN LAYANAN MASYRAKAT ”E-KTP” di TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Layanan Masyrakat ”E-KTP” Di Televisi)

0 0 20

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN DIABETASOL DI TELEVISI (Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Surabaya Tentang Iklan Diabetasol Versi “Majalah” di Televisi)

0 0 21