4. Kelurahan Pakis = 25.185 x 100 = 13,85 = 14
181.739 5. Kelurahan Jepara
= 22.517 x 100 = 12,3 = 12 181.739
6. Kelurahan Gundih = 23.256 x 100 = 12,79 = 13
181.739 7. Kelurahan Simolawang
= 21.821 x 100 = 12,00 = 12 181.739
8. kelurahan Sidodadi = 19.280 x 100 = 10,60 = 11
181.739
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang memberikan jawaban-jawaban dari
kuisioner, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku penunjang penelitian.
Jenis kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dan terbuka yang berupa angket. Yang dimaksud kuisioner tertutup adalah kemungkinan
jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain. Dan kuisioner terbuka adalah jawaban yang menjelaskan
kuisioner tertutup Singarimbun, 1989 : 45.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan
penyebaran kuisioner yang diisi oleh responden.
Data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuisioner terdiri dari :
mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut ke dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan.
Untuk menghitung persentase dari masing-masing tabel, maka digunakan rumus : P = F x 100
N
Dimana : P = Persentase
F = Frekuensi N = Jumlah sampel
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selanjutnya dilampirkan dalam tabel
yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Pertamina
Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia National Oil Company, yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan
nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah
menjadi PN PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT Pertamina PERSERO pada tanggal 17 September 2003
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan suatu usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-
anak perusahaan dan perusahaan patungan.
1. Pertamina Hulu
Kegiatan usaha Pertamina Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di
beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan
pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi
dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung