Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
12
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat membedakan fakta dan opini yang terdapat dalam berita dari berbagai sumber.
Membedakan fakta dan opini
Pada pelajaran terdahulu, Anda sudah mengenal fakta, data, dan informasi, bukan? Masih ingat, bukan? Fakta adalah kenyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya. Fakta dapat
dinyatakan dengan kalimat dan angka. Kalimat yang memuat fakta disebut informasi faktual, bukan fakta. Angka yang memuat fakta disebut data. Opini adalah pendapat, penilaian, atau
kesimpulan yang diperoleh dari fakta, informasi, atau data.
Data, fakta, atau opinikah yang terkandung dalam penggalan berita berikut? 1. Sektor transportasi memang terkena dampak luar biasa begitu harga BBM naik.
2. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kini banyak kapal laut yang sebenarnya tidak layak atau kurang layak berlayar bisa mendapatkan sertifikasi layak berlayar.
3. Transportasi laut di Indonesia sering bermasalah karena kurang tegasnya operator kapal dalam menerapkan standar keamanan menurut konvensi internasional SOLAS Safety of
Life at Sea. 4. Musibah terbakar dan tenggelamnya Kapal Motor Penumpang KMP Levina belum lama
ini serta berbagai kecelakaan transportasi laut lainnya, bukan karena peraturan pelayaran yang tidak ketat, melainkan karena implementasi di lapangan yang lemah Jawa Pos, 1
Maret 2007. 5. Rekapitulasi Kecelakaan Kapal Tahun 2001-2006
Jenis Kecelakaan 2001
2002 2003
2004 2005
2006 Jumlah
Tenggelam 18
29 29
32 25
44 177
Kebakaran 7
12 7
11 36
21 94
Tubrukan 11
12 16
11 21
13 84
Kerusakan mesin 1
1 1
6 3
3 15
Kandas 7
12 12
10 18
9 68
Hanyut 1
- 1
- 11
- 13
Kebocoran 1
1 1
2 -
2 7
Lain-lain 2
5 4
7 11
6 35
Jumlah 48
72 71
79 125
108 493
Dari Jawa Pos, 1 Maret 2007
Uji Kompetensi 2.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi
13
B. Berbicara
Uji Kompetensi 2.2
Tujuan pembelajaran :
Anda diharapkan dapat menilai isi pembicaraan dalam diskusi dalam hal baik-buruk, bermutu-tidak bermutu, dan sebagainya.
Menilai isi pembicaraan diskusi
Bertukar pikiran merupakan hakikat diskusi. Kalau ada peserta menyampaikan keterangan, buah pikiran, pendapat, atau gagasan, peserta lain wajib menilai gagasan tersebut dengan
kritis dalam rangka mencari pemecahan masalah. Peserta dapat menanggapi pembicaraan peserta lain dengan mengajukan, memberikan persetujuan kalau isi pembicaraan peserta
lain disetujui, menyampaikan pertanyaan kalau keterangan peserta lain belum jelas, atau menyampaikan sanggahan kalau isi pembicaraan peserta lain tidak disetujui.
1. Tentukan validitas pernyataan berikut dan berikan alasan yang tepat
a. Van der Wijck adalah nama kapal yang melayari rute Jakarta – Makassar pulang pergi pada masa penjajahan Belanda.
b. Menurut pengamatan saya, kereta api jurusan Medan – Pekanbaru tidak pernah mengalami kecelakaan.
c. Menurut perkiraan saya, kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena banyak orang tidak menggunakan helm standar.
d. Dalam tahun 2005 tercatat 25 kapal tenggelam, tahun berikutnya 44 kapal. Dengan demikian, selama tahun 2005 sampai 2006 tercatat ada 69 kapal yang tenggelam.
e. Mengapa korupsi sulit diberantas? Sebab korupsi adalah perbuatan melawan hukum seperti halnya melanggar konstitusi, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan melanggar
kesepakatan yang telah disetujui.
2. Tentukan topik pembicaraan peserta diskusi dengan narasumber berikut
Tanya : Bagaimana Saudara pembicara melihat respons di sektor transportasi menyikapi kenaikan harga BBM?
Jawab : Saudara, sektor transportasi kena dampak langsung. Biaya transportasi praktis mahal. Soal kenaikan tarif saya melihat respons dari dua sisi, dari sisi awak
angkutan dan dari sisi penumpang. Awak angkutan menghendaki kenaikan taris sesuai dengan kenaikan BBM. Lain halnya, respons penumpang. Kalau tidak
suka ribut-ribut, penumpang akan bayar permintaan awak angkutan. Tetapi, kalau ketentuan kenaikan tarif belum ada, maka hanya mau membayar sesuai
dengan tarif lama.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
14
C. Membaca
Tujuan Pembelejaran:
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi pola pengembangan paragraf dengan kegiatan membaca intensif.
Mengidentifikasi pola paragraf
Suatu tema dapat dikembangkan dengan beberapa macam cara. Di antaranya dengan menitikberatkan pada tekniknya saja. Berdasarkan tekniknya, tema dapat dikembangkan
dengan pola umum ke khusus atau sebaliknya, pola alamiah atau dengan pola klimaks atau sebaliknya.
Dengan pola alamiah, topik dapat disajikan menurut urutan waktu kronologis atau menurut urutan ruang spasial, misalnya
Dulu orang menggunakan tenaga manusia untuk mengolah tanah. Dengan cangkul tanah digemburkan. Setelah tahu bahwa binatang dapat dimanfaatkan tenaganya, orang
mulai memanfaatkannya. Pacul tidak diayunkan dengan tangan tapi dihela sapi, kerbau, atau kuda. Tentu saja bentuk pacul-seret ini berubah. Namanya bajak. Begitu orang
mengenal mobil, binatang penghela bajak diganti tenaga mobil. Mobil pembajak kini dikenal dengan nama traktor.
Dengan pola klimaks, paragraf diawali gagasan sederhana, kemudian gagasan yang lebih rumit, makin rumit, dan diakhiri dengan gagasan yang paling rumit.
Bentuk traktor berkembang dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan tenaga
uap. Modelnya seperti mesin giling yang digerakkan tenaga uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor jenis
ini, yaitu traktor yang memakai roda rantai, sampai saat ini masih digunakan. Traktor ini merupakan produk Cartepillar. Ford pun tidak mau ketinggalan dalam pembuatan traktor
dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah saing dalam bidang yang satu ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama traktor padi.
Sebaliknya, paragraf antiklimas dimulai dari gagasan yang paling tinggi kedudukannya kemudian pelan-pelan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah.
1. Bacalah teks berikut dengan cermat Disiplin Regulator dan Operator Transportasi
Tidak etis jika langsung mencari kambing hitam setiap kali merespons tragedi kecelakaan, khususnya di sektor transportasi. Namun, salah besar juga jika publik tidak
peduli akan faktor-faktor penyebab kecelakaan di sektor transportasi. Mencari tahu penyebab kecelakaan itu adalah pekerjaan yang sangat penting. Tujuannya agar orang
Uji Kompetensi 2.3
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi
15
bisa belajar dan mengambil hikmah. Baik kesalahan teknis maupun nonteknis yang menjadi penyebab kecelakaan akan dijadikan pelajaran untuk kesalahan yang sama di kemudian
hari. Lazimnya kecelakaan di sektor transportasi apa pun modanya – disebabkan faktor
kelalaian manusia human error dan faktor kegagalan fungsi beberapa aspek teknis pada moda transportasi yang bersangkutan technical error. Kegagalan fungsi teknis moda
transportasi pun umumnya disebabkan oleh kelalaian manusia. Misalnya, karena tidak disiplin dalam perawatan, menegakkan aturan main, dan ketaatan pada standar
keselamatan. Aturan main, standardisasi dan disiplin, semuanya dikompromikan. Aturan main dibelokkan, standar diturunkan, dan disiplin dilanggar. Maka dalam banyak kasus
kecelakaan di sektor transportasi di negara ini ada kecenderungan bahwa penyebabnya lebih banyak adalah human error. Sialnya, faktor keselamatan manusia itu, bukan karena
orang tak sengaja melakukan kesalahan mengerjakan tugasnya, tapi justru sebaliknya. Dengan kesadaran penuh dan sarat perhitungan, orang sengaja berbuat salah melakukan
pekerjaannya. Mereka bernafsu berbuat salah demi uang.
Oleh karena itu, tak usah heran jika tak sampai 24 jam antara Rabu 212 dan Kamis 222 terjadi dua kecelakaan di sektor transportasi, udara dan laut. Di Bandara
Juanda Surabaya sebuah pesawat tergelincir hingga badan pesawat patah. Beberapa jam kemudian KM Levina I jurusan Tanjungpriok – Bangka Belitung yang mengangkut
228 orang penumpang serta 55 unit kendaraan bermotor terbakar di dekat mercusuar Kepulauan Seribu Kamis 222 pukul 05.30 WIB. Akibatnya 16 orang penumpang tewas.
Korban yang selamat dievakuasi, 75 orang di antaranya di Pelabuhan Tanjungpriok, sedang 97 orang lainnya diselamatkan di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu.
Berita tersebut segera tersebar ke seantero dunia. Indonesian Passenger Ferry Fire Kills 16, begitu judul di kotak berita utama Yahoo.com. Sebagai pesan judul berita seperti
itu amat tidak menguntungkan kita. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir intensitas berita kecelakaan transportasi di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi. Bahkan hilangnya
pesawat Adam Air di Sulawesi menyita perhatian dunia dalam durasi yang cukup panjang. Itu berarti infrastruktur transportasi belum memberi jaminan keamanan yang maksimal.
Kalau masyarakat lokal saja merasa takut, bagaimana dengan orang asing. Kalau kualitas angkutan darat, laut, dan udara seperti yang dikeluhkan akhir-akhir ini, layakkah kita
mengharapkan wisatawan dan investor asing berbondong-bondong ke negara kita?
Sebelum citra transportasi Indonesia bertambah buruk, disiplin harus ditegakkan. Penegakan disiplin mencakup disiplin regulator pemerintah dan semua operator moda
transportasi. Mau tidak mau program penegakan disiplin itu dilaksanakan dengan sedikit tekanan atau paksaan mengingat regulator dan operator telah terjangkiti budaya korup.
Dengan cara itu, aspek kelayakan dan keselamatan bisa terjaga. Dengan demikian kalau pesawat tidak layak terbang, manajemen maskapai tidak bisa memaksa pilotnya untuk
menerbangkan pesawat bersangkutan. Sebelum berlayar, setiap kapal sudah harus menjalani pemeriksaan kelayakan dan tidak membawa beban berlebihan. Kalau sopir
bus kota melanggar rambu, SIM-nya ditahan sementara, jangan malah ”diperas”.
Dari Suara Karya, 23 Februari 2007
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas a. Jelaskan gagasan utama setiap paragraf pada teks tersebut
b. Di manakah letak gagasan utama pada setiap paragraf teks tersebut?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
16
D. Menulis
c. Bagaimana hubungan isi paragraf kedua dan paragraf ketiga teks tersebut? d. Pada paragraf 5 tertulis Indonesian Passenger Ferry Fire Kills 16, begitu judul di
kotak berita utama Yahoo.com. Judul berita seperti itu amat tidak menguntungkan kita. Mengapa?
e. Apa saran penulis untuk mengurangi kecelakaan transportasi di Indonesia? 2. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut ditinjau dari teknik penyajiannya
a. Perubahan fisik kota dan sekitarnya yang begitu pesat terjadi dalam dua tahun terakhir. Melalui investasi dari luar daerah, empat buah pusat perbelanjaan telah dibangun.
Sejumlah hipermarket mengepung kota. Kafe, lounge, dan diskotek merebak di sudut- sudut kota. Bangunan yang rata-rata lebih besar dari bangunan lama itu berdekatan.
Kecuali menjepit posisi pasar tradisional dan kampung-kampung, mereka juga potensial menimbulkan efek kemacetan lalu lintas.
b. Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno. Ayahnya bernama Raden Sukemi, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya berasal dari Bali. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama
kakeknya di Tulungagung. Pada usia 14 tahun, Soekarno diajak dan disekolahkan oleh HOS Tjokroaminoto ke Hooger Burger School HBS Surabaya. Di Surabaya,
Soekarno sering bertemu dengan pemimpin Sarikat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java
Pemuda Jawa. Setamat HBS tahun 1920, Soekarno melanjutkan pendidikan ke Technische Hoge School sekarang ITB di Bandung, dan tamat pada tahun 1925.
Ketika berada di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, pemimpin national Indische Partij.
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menyusun laporan diskusi.
Menyusun laporan diskusi
Diskusi biasanya didokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis. Pembuatannya perlu memerhatikan isi format, dan bahasanya.
Isi laporan harus jelas dan lengkap. Bahasanya baik, benar, sederhana, dan mudah dipahami. Kejelasan dan kelengkapan laporan dapat dilihat pada sistematika dan formatnya.
Laporan diskusi biasanya memuat pendahuluan, isi, penutup, dan lampiran. Bagian pendahuluan memuat topik, tempat, waktu, latar belakang, tujuan, moderator, dan peserta;
isi memuat jalannya diskusi dan pembicaraan setiap peserta; bagian penutup memuat kesimpulan; sedangkan lampiran memuat susunan panitia penyelenggara, jadwalurutan
pembicaraan, dan daftar hadir.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi
17
Ada Apa dalam Bahasa Kita?
Bagilah kelas Anda menjadi empat atau lima kelompok Tugas setiap kelompok adalah melakukan diskusi dengan topik Mengurangi Kepadatan Lalu Lintas di kota Anda masing-
masing
1. Hal-hal yang perlu didiskusikan, misalnya: a. Mengapa kepadatan lalu lintas terjadi,
b. Seberapa besar andil pendidikan dalam menciptakan kepadatan lalu lintas, c. Bagaimana solusi untuk mengatasinya.
2. Untuk memperlancar jalannya diskusi, ikutilah petunjuk berikut a. Pilihlah salah seorang di antara Anda menjadi moderator yang bertugas memimpin
jalannya diskusi b. Pilihlah dua orang dari teman Anda menjadi penulis untuk mendampingi moderator
c. Pilihah tiga orang di antara teman Anda menjadi pembicara. Pembicara pertama menyorot fungsi hiburan. Pembicara kedua membahas dampak negatifnya. Pembicara
ketiga membahas cara mengatasi dampak negatif hiburan tersebut. Dapat juga Anda menyoroti hiburan dari sisi lain.
d. Siswa lain berperan sebagai pelaku diskusi. Anda dapat mencatat pokok-pokok pikiran yang disampaikan pembicara. Kecuali itu, Anda sebagai pelaku harus menyiapkan
tanggapan, pertanyaan, sanggahan, komentar, atau saran yang ditujukan kepada pembicara lewat moderator.
e. Moderator, selain memimpin jalannya diskusi, juga mencatat pokok-pokok pembicaraan, tanggapan, pertanyaan, sanggahan, komentar, saran, gagasan baru yang muncul dari
peserta untuk disimpulkan pada akhir diskusi. f. Penulis bertugas menjadi notulis. Tugas utamanya adalah mencatat jalannya diskusi
dari awal sampai akhir, mencatat siapa yang berbicara dan apa yang dibicarakan. 3. Laporkanlah proses dan hasil diskusi tersebut secara tertulis
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat mengidentifikasi makna konotatif dan denotatif, gramatikal dan leksikal, kias dan lugas, umum dan khusus.
Mengidentifikasi makna 1. Makna leksikal dan makna gramatikal
Kata pada umumnya mewakili benda, peristiwa, atau konsep. Kata kursi, misalnya, mewakili tempat duduk yang berkaki dan bersandaran, doa mewakili permintaan kepada
Tuhan; pahlawan mewakili orang yang berjasa; Makna serupa itu disebut makna leksikal. Makna itu hanya ditemukan pada daftar kata atau kamus leksikon.
Uji Kompetensi 2.4
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
18
Selain memiliki makna leksikal, kata juga potensial memiliki makna gramatikal, yakni makna yang ditentukan atas dasar hubungannya dengan kata lain. Pada frase kursi kayu,
misalnya, memiliki makna kursi yang terbuat dari kayu. Kata kayu pada frase itu bermakna sebagai bahan. Frase kursi saya berarti kursi milik saya. Kata saya bermakna sebagai
pemilik. Pengertian bahan dan pemilik dalam struktur di atas disebut makna gramatikal. Dalam struktur lain, maknanya tentu lain pula. Dalam kalimat Saya diberi penghargaan,
misalnya, kata saya berarti yang memperoleh keuntungan. Pengertian itu pun disebut makna gramatikal atau peran semantik.
Di mana pun posisi kata dalam kalimat, makna leksikal suatu kata tidak berubah. Akan tetapi, makna gramatikal, makna struktural, atau peran semantiknya mungkin
berbeda. Konsep makna gramatikal adakalanya menimbulkan kesalahpahaman. Frase lukisan
Affandi misalnya. Affandi mungkin berarti pemilik, pembuat, atau objek. Dengan begitu, frase lukisan Affandi mungkin mengandung makna 1 lukisan milik Affandi, 2 lukisan
buatan Affandi, dan 3 lukisan dengan objek Affandi. Dengan kata lain, lukisan Affandi memiliki makna ganda atau ambigu. Akibatnya, informasi yang disampaikan dengan
frase itu belum tentu sama dengan yang diterima. Kalau hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan timbul kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca. Oleh karena itu,
dalam kegiatan tulis-menulis, hal serupa itu tentu dihindari.
1. Jelaskan makna leksikal dan makna gramatikal kata yang tercetak miring pada teks berikut
a. Pada suatu hari saya melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal laut. b. Soal kenaikan tarif angkutan, saya melihat respons penumpang bervariasi.
c. Sejumlah hipermarket kecuali mengepung kota, menjepit posisi pasar tradisional dan kampung-kampung, juga potensial menimbulkan efek kemacetan lalu lintas.
d. Arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Barat, khususnya di kawasan Nagrek, Selasa malam mulai memasuki puncak arus mudik Idul Fitri tahun ini.
e. Pernah Anda melihat mobil melintas di jalanan dengan nomor B 1 MA atau B 10 LA? Di lingkungan kepolisian nomor-nomor itu disebut nomor cantik.
2. Jelaskan kemungkinan arti kelompok kata berikut a. orang tua
b. kambing hitam c. tangan kanan
d. buku sejarah baru e. di sebelah adik saya
Uji Kompetensi 2.5
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi
19 2. Makna umum dan makna khusus
Makna umum dipertentangkan dengan makna khusus atas dasar cakupan yang terkandung di dalamnya. Disebut kata umum kalau cakupan maknanya luas. Sebaliknya,
dikatakan kata khusus kalau cakupan maknanya terbatas. Dalam semantik tata makna kata umum biasanya berupa hipernim atau superordinat dari sejumlah kata khusus. Lihat
Bagan 2.2.
Bagan 2.1 Hierarki makna binatang - burung - kutilang
binatang burung
mamalia serangga
ikan garuda
elang merpati pipit
ketilang Dalam hierarki seperti di atas, garuda, elang, merpati, pipit, dan ketilang merupakan
hiponim dari burung. Kata garuda merupakan kohiponim dari elang, merpati, pipit, dan ketilang. Pada tataran tertentu burung menjadi kata umum kalau dipertentangkan dengan
merpati, elang, pipit, atau ketilang. Akan tetapi, kalau dibandingkan dengan unggas, burung menjadi kata khusus. Dengan demikian, konsep kata umum dan kata khusus
bersifat relatif.
Pemakaian kata khusus tentu saja tidak menimbulkan perbedaan persepsi antara pembicara dan pendengar. Sebaliknya, pemakaian kata umum mungkin memperlebar
perbedaan persepsi pembicara – pendengar. Akibatnya, pemakaian kata umum, salah- salah dapat menimbulkan kesalahpahaman. Walaupun begitu, tidak berarti kata umum
tidak mendapatkan tempat. Kata umum tetap diperlukan untuk keperluan abstraksi dan generalisasi.
Dalam tulisan ilmiah, penulis tentu menginginkan uraiannya tepat dan terukur. Untuk menyatakan bobot, panjang, kecepatan, suhu, dan lain-lain, penulis dapat menggunakan
satuan besaran yang telah disepakati. Akan tetapi, dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata yang menunjukkan gradasi runtun seperti panas – lebih panas – sangat
panas, dan panas – kurang panas – tidak panas
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
20
Rangkuman
1. Sebutkan empat kata yang maknanya tercakup dalam pengertian amal, berbicara, kendaraan, adat kebiasaan, dan tidak kejahatan
2. Sebutkan kata umum yang maknanya mencakup pengertian setiap kelompok kata berikut a. dongeng, hikayat, kisah, cerita pendek, novel
b. tenis, renang, sepak bola, badminton, bola voli c. Jakarta, Kuala lumpur, Bangkok, Manila, Seoul
d. Batanghari, Ciliwung, Berantas, Mahakam, Kapuas e. menengok, menoleh, mengintai, mengintip, membidik
3. Lengkapilah gradasi berikut secara runtut a. baik
– .... – buruk b. banyak
– .... – sedikit c. besar
– .... – kecil d. luas
– .... – sempit e. panas
– .... – dingin 4. Lengkapilah penggalan berikut dengan kata khusus yang sesuai
a. Kendaraan seperti …, …, dan … banyak diperjualbelikan orang. b. Alat transportasi tradisional masih eksis di kota ini. Di antaranya adalah …, …,
dan …. c. Beberapa kendaraan seperti …, …, dan … memadati jalan-jalan di kota ini setiap hari.
d. Lalu lintas kendaraan di simpang empat di kota-kota besar seperti ..., ..., dan ... cukup diatur dengan traffic light.
e. Bagi pengunjung pasar tradisional, kecelakaan transportasi seperti …, …, dan … yang mendominasi berita pada awal tahun 2007 tidak terlintas.
1. Fakta adalah kenyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya, sedangkan opini adalah kesimpulan, penilaian, atau pertimbangan atas fakta yang ada.
2. Menilai pembicaraan dalam diskusi dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan benar – salah, baik – buruk, bermanfaat – tidak bermanfaat, bermutu – tidak
bermutu, dan sebagainya. Dengan penilaian itu, peserta diskusi dapat mengambil keputusan, menerima atau menolak.
3. Dengan membaca intensif dapat diperoleh gambaran mengenai pola pengembangannya, induktif, deduktif, klimaks, antiklimaks, kronologis atau
spasial.
Uji Kompetensi 2.6
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di Balik Meningkatnya Frekuensi Kecelakaan Transportasi
21
a. Bacaan induktif diawali contoh-contoh dan diakhiri pernyataan umum. Sebaliknya, bacaan deduktif diawali pernyataan umum kemudian disajikan
sejumlah contoh atau bukti. b. Pada bacaan dengan pola klimaks, gagasan disajikan bertahap dari yang paling
sederhana ke gagasan yang paling rumit. Sebaliknya, pada bacaan dengan pola antiklimaks gagasan disajikan secara bertahap dari yang paling rumit ke
yang paling sederhana. c. Bacaan yang dikembangkan secara kronologis, gagasan disusun menurut urutan
waktu. Pada bacaan yang disusun secara spasial, gagasan disusun menurut urutan tempat atau ruang.
4. Laporan diskusi harus jelas dan lengkap isinya, baik, benar dan sederhana bahasanya. Secara visual, laporan memuat pendahuluan, isi, penutup, dan lampiran-
lampiran. 5. Kata dalam konteks biasanya memiliki makna leksikal, makna gramatikal, makna
umum, dan makna khusus. a. Makna leksikal sesuai dengan makna yang disebutkan dalam daftar kata atau
kamus leksikon, sedangkan makna gramatikal adalah makna yang ditentukan atas dasar hubungan antarkata, antarfrase, atau antarklausa.
b. Disebut kata umum kalau cakupan maknanya luas. Sebaliknya, dikatakan kata khusus kalau cakupan maknanya terbatas. Dalam semantik tata makna kata
umum biasanya berupa hipernim atau superordinat dari sejumlah kata khusus.
1. Jelaskan fakta dan opini yang terdapat dalam pernyataan berikut Sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.500 pulau, tak ada pilihan lain, sarana
transportasi yang paling bisa diandalkan adalah angkutan udara dan laut. Dalam dunia yang bergerak cepat, angkutan udara bahkan lebih diperlukan. Tidaklah keliru kalau di
zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dibuka izin bagi hadirnya perusahaan penerbangan baru. Deregulasi di bidang perizinan penerbangan tidak hanya menciptakan
persaingan, tetapi juga menekan biaya angkutan per penumpang. Tidak hanya itu, jumlah kota yang bisa dilayani meningkat pesat. Kalaupun ada yang menjadi catatan, liberalisasi
pembukaan perizinan perusahaan penerbangan terlalu bebas Kompas, 4 Januari 2007.
2. Baik, buruk, bermutu, atau tidakkah uraian pembicara dengan pernyataan berikut? Jelaskan
a. TNI-AL memiliki beberapa kapal latih. Di antaranya adalah Pinisi, MTB Macan Tutul, dan LST Teluk Bayur.
b. Sejumlah jembatan yang semula sempit kini sudah diperlebar hingga dapat dilalui truk dan bus besar. Jalan yang semula diaspal tipis-tipis, kini sudah dihotmik sehingga
nyaman dilalui. Sayang SPBU masih jarang. Warung makan masih jarang. Jalan-jalan mulai berlubang-lubang selutut orang dewasa dalamnya.
E v a l u a s i
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
22
Refleksi
3. Tentukan pola pengembangan paragraf berikut a. Pelanggaran lalu lintas sering dilakukan. Menyeberang tidak pada tempat yang sudah
ditentukan adalah contohnya. Menghentikan bus sekehendak hati sopirnya adalah contoh lain. Bahkan, pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM termasuk
pelanggaran lalu lintas.
b. Bulan ini harga bensin naik menjadi Rp700,00 per liter. Pada bulan yang sama, harga solar naik dari Rp350,00 menjadi Rp550,00 per liter, avtur naik dari Rp340,00 menjadi
Rp625,00 per liter. Hanya minyak tanah yang harganya turun dari Rp550,00 menjadi Rp450,00 per liter. Boleh dikatakan, harga BBM bulan ini mengalami kenaikan.
4. Jelaskan makna leksikal dan gramatikal kata yang tercetak miring pada kalimat berikut a. Sudah sejak dahulu kala manusia menciptakan berbagai alat transportasi.
b. Berbagai kecelakaan penerbangan sering menimpa pesawat yang umurnya relatif muda.
.
5. Konsep kata umum dan kata khusus bersifat relatif. Jelaskan dengan dua tiga contoh
Tanyakan kepada guru Anda masing-masing, berapa skor yang Anda peroleh dari jawaban Anda atas soal evaluasi di atas Cocokkan dengan tabel berikut untuk mengetahui tingkat
keberhasilan Anda dalam mempelajari materi pada pelajaran ini.
Tabel Penguasaan Materi Skor
Tingkat Penguasaan Materi
85 – 100 Baik sekali
70 – 84 Baik
60 – 69 Cukup
60 Kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda mencapai skor 70 ke atas, Anda tergolong siswa yang berhasil. Akan tetapi, kalau skor yang Anda peroleh di bawah 70, Anda harus mengulangi
pelajaran ini, terutama bagian materi yang belum Anda kuasai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pelajaran 3
Demo, Demokrasi, Demokratisasi
Sumber: prasetya_brawijaya.ac.id sekar .telkom.co.id
Melalui media masa, akhir abad yang lalu dan awal abad ini hampir setiap hari ada demo. Apakah ini pertanda demokrasi tumbuh subur di negeri ini? Apakah ini
bentuk demokratisasi yang digembar-gemborkan? Namun, agaknya tiada hari tanpa demo. Siapa yang melakukan aksi demo, siapa yang melakukan demokratisasi,
kalau bukan tokoh yang memiliki kemampuan untuk itu. Anda mau tahu siapa dia? Bacalah biografinya
Biografi banyak mendatangkan manfaat bagi kita. Nilai-nilai, informasi, dan kesaksian di dalamnya memberikan kita cermin kehidupan. Daripadanya kita dapat
menimbang baik dan buruk, bermanfaat dan tidak untuk kita ambil manfaatnya. Salah satu cara memahaminya cukup dengan membaca secara intensif, mengidentifikasi
pola paragraf-paragraf, serta menarik makna dan nilai-nilainya.
Kemampuan Berbahasa
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
24 Uji Kompetensi 3.1
A. Mendengarkan