Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa
160
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menentukan tema dan amanat puisi terjemahan yang dibacakan
Mengenal puisi terjemahan
Sejak dulu sastra asing diperkenalkan melalui saduran dan terjemahan, tidak hanya puisi atau prosa, tetapi juga drama. Maka tidak mengherankan, jika kemudian kita mengenal
karya sastra dari berbagai bangsa dan negara seperti India, Persia, Amerika, Inggris, Belanda, Cina, Mesir, dan Rusia. Berikut salah satu di antaranya.
Pemuda Partisan Bosnia
Kami pemuda partisan Bosnia Kami cinta tanah air kami
Kami sukarela Tito, membina Kemerdekaan ibu pertiwi
Hutan kami tempuh, senjata di tangan Bedil: ibu kami, hutan: rumah kami
Rentak tembakan tak pernah seindah Yang dilepas pemuda partisan
Indah dari nyanyi burung: swara mitraliur Kerna pelor dilepas gadis-gadis kami
Dari Taslim Ali, Puisi Dunia I
Tema merupakan dasar puisi. Cakupannya luas, abstrak, dan netral. Apa saja dapat dijadikan tema. Tema dapat dicari dengan mengajukan pertanyaan “Mengapa penulis menulis
itu?” Lain halnya dengan amanat. Amanat merupakan pesan penyair kepada pendengar atau pembaca. Umumnya dalam sebuah puisi hanya terdapat satu tema, sedangkan amanat
mungkin lebih.
1. Rumuskan tema dan amanat puisi Pemuda Partisan Bosnia tersebut 2. Rumuskan pula tema dan amanat puisi terjemahan di atas
Uji Kompetensi 13.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Seni Berpuisi
161
B. Berbicara
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat melisankan Gurindam XII untuk menemukan nilai- nilai dan kekhasannya dalam pengungkapan dan penggunaan diksi.
Melisankan dan menemukan nilai-nilai Gurindam XII
Gurindam adalah puisi. Membaca gurindam tidak hanya sebatas melisankan bahasa tulis, bukan menghafal atau berdeklamasi, melainkan menyampaikan isi, perasaan, pikiran,
dan rasa estetika yang ada di dalamnya. Untuk keperluan itu, pembaca harus melakukan penghayatan dan penafsiran.
Lafal dan intonasi. Lafal dikatakan baik jika sesuai dengan isi yang dibaca. Untuk itu, ada baiknya puisi yang akan dibaca diberi tanda, misalnya perhentian sejenak dengan tanda
, perhentian lebih lama dengan , dan kalau ada, pelompatan larik atau enjambemen dengan tanda =. Perhatikan contoh berikut
Gurindam Dua Belas
Oleh Raja Ali Haji
Gurimdam pasal yang pertama
Barang siapa tiada memegang agama sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Barang siapa mengenal yang empat maka dia itulah orang makrifat
Barang siapa mengenal Allah suruh dan tegahnya tiada menyalah
Barang siapa mengenal diri maka telah mengenal akan Tuhan yang Bahari
Barang siapa mengenal akhirat tahulah dia dunia mudarat
1. Berilah tanda untuk perhentian sejenak, tanda untuk perhentian lebih lama, dan kalau ada tanda = untuk pelompatan larik atau enjambemen pada gurindam berikut Setelah
itu, bacalah dengan nyaring
Tips Membaca Puisi
1. Persiapan sebelum membaca.
a. Berilah tanda-tanda intonasi pada teks puisi yang akan dibaca.
b. Berjalan menuju mimbar. c. Berjalanlah ke mimbar dengan langkah pasti.
d. Berdirilah dengan tenang dan wajar. e. Berilah salam dan hormat pada penonton
dengan santun. f. Ambillah napas sebelum membaca.
2. Membaca puisi
a. Baca judul puisi dan pengarangnya dengan jelas, indah, dan wajar.
b. Lafalkan suku, kata, frase, dan kalimat harus dengan jelas dan benar.
c. Gunakan intonasi nada, tempo, frekuensi, jungture, irama, dan dinamiknya secara tepat
dan bervariasi sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
d. Ekspresikan mimik dan pantomimik dengan gerak wajar, indah, dan tidak dibuat-buat.
3. Meninggalkan mimbar
a. Setelah selesai membaca, berhentilah sejenak, atur napas kembali dan beri hormat
pada penonton. b. Berjalan dengan wajar saat meninggalkan
mimbar.
Uji Kompetensi 13.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa
162
C. Membaca