Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa
182
A. Mendengarkan
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menentukan tema dan amanat puisi terjemahan yang dibacakan
Merumuskan tema dan amanat
Tema puisi merupakan dasar puisi. Cakupannya luas, abstrak, dan netral. Dalam tema belum tampak kecenderungan penyair untuk memihak. Oleh karena itu, apa saja dapat dijadikan
tema. Cinta, misalnya, dapat diangkat menjadi tema. Dari tema tesebut dapat diurai ke dalam beberapa topik, seperti cinta tanah air, cinta laki-laki perempuan, kasih sayang orang tua
pada anaknya, cinta tak terbalas, dan cinta buta. Masing-masing dapat dijabarkan lebih jauh menjadi judul yang menjurus dengan cakupan pengertian lebih terbatas. Dengan sebuah puisi
penyair mungkin menyampaikan beberapa amanat sekaligus.
1. Bacakan puisi terjemahan berikut dengan suara nyaring
Rubayyat
Oleh Umar Khayyam
1 Bangunlah Surya, yang mengubrak-abrik gemintang
Di awang malam hingga lari lintang pukang Mengusir malam dan gemintang dari langit, dan
Memanah putri Sultan dengan sepancar cerlang.
2 Sebelum sosok Subhi Kazib bisu berlalu
Kukira ada swara dalam losmin berseru: ”Bila Masjidul Batin telah siap seluruh,
Mengapa, O, Abdu, masih mengantuk jisimmu?”
Dari M. Taslim Ali, Puisi Dunia
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan puisi terjemahan yang baru saja Anda dengarkan tadi
a. Siapakah penulis puisi ‘Rubayyat’ tersebut? Siapa penerjemahnya? b. Apakah tema dan amanat yang terkandung dalam puisi tersebut?
Uji Kompetensi 15.1
Di unduh dari : Bukupaket.com
Nilai-Nilai dalam Puisi
183
C. Membaca B. Berbicara
Tujuan pembelajaran:
Anda diharapkan dapat melisankan Gurindam XII untuk menemukan nilai-nilai dan kekhasannya dalam pengungkapan dan penggunaan diksi
Menemukan nilai-nilai dalam gurindam
Setiap pasal Gurindam Dua Belas menyampaikan tema, nilai, dan pesan tertentu pula. Misalnya, pasal pertama bertemakan ibadah. Bait ketiga Barangsiapa mengenal Allah, suruh
dan tegahnya tiada menyalah. Menunjukkan betapa tema, nilai, dan pesan tentang ibadah itu disampaikan kepada siapa saja, tanpa kecuali. Barangsiapa mengenal Allah, mematuhi perintah
dan menjauhi larangannya pasti tiada salah.
Tentukan tema, nilai, dan amanat yang tersirat dari bait-bait gurindam berikut Barang siapa meninggalkan sembahyang,
seperti rumah tiada bertiang. Hendaklah peliharakan kaki,
daripada berjalan yang membawa rugi. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir,
di situlah banyak orang yang tergelincir. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai. Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
Tujuan Pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menganalisis puisi yang dianggap penting pada setiap periode untuk menemukan standar budaya yang dianut masyarakat.
Menganalisis puisi untuk menemukan budaya masyarakat Indonesia pascaproklamasi
Selama merdeka, terdapat gejolak sosial politik yang mewarnai kehidupan sastra. Di antaranya ada yang menonjol seperti yang dialami oleh sastrawan Angkatan 45, dekade
1950-an, Angkatan 66, dekade 1970-an, dan sastrawan 2000-an. Pada Angkatan 45 muncul tokoh sentral Chairil Anwar; dekade 1950-an muncul W.S. Rendra, Toto Sudarto Bahtiar,
Ramadhan KH, dan lain-lain. Pada periode 1960-an memunculkan Taufiq Ismail, Mansur Samin, dan lain-lain. Pada periode 1970-an muncul nama Sutardji Calzoum Bachri, Hamid
Jabbar, dan lain-lain. Pada 2000-an muncul nama Abidah el Khalieqy, Afrizal Malna, Ahmad Nurullah, Ahmad Syubanuddin Alwy, Ahmadun Yosi Herfanda, dan lain-lain.
Uji Kompetensi 15.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kompeten Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Bahasa
184
Analisislah puisi berikut dari sisi bentuk, rima, irama, dan pilihan katanya Kemudian rumuskan kesimpulan yang Anda peroleh dari analisis tersebut
1. Puisi Angkatan 45 dari Chairil Anwar, Deru Campur Debu
Aku
Oleh Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari Berlari
Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi 2. Puisi Angkatan 66 dari Jassin, Angkatan 66.
Pernyataan
Oleh Mansur Samin
Sebab terlalu lama meminta tangan terkulai bagai dikoyak
sebab terlalu pasrah pada derita kesetiaan makin diinjak
Demi amanat dan beban rakyat kami nyatakan ke seluruh dunia
telah bangkit di tanah air sebuah aksi perlawanan
terhadap kepalsuan dan kebohongan yang bersarang dalam kekuasaan
orang-orang pemimpin gadungan
Uji Kompetensi 15.3
Di unduh dari : Bukupaket.com
Nilai-Nilai dalam Puisi
185
D. Menulis