Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
40
dihubung-hubungkan, dipertentangkan, dan lain-lain. Gambar, grafik, diagram, statistik, angka-angka, peta, dan lain-lain dapat dimanfaatkan untuk membuktikan kebenarannya.
Argumentasi biasanya berujung pada sebuah kesimpulan. Untuk mendapatkan kesimpulan diperlukan sekurang-kurangnya sebuah premis.
Premis : Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok-pelosok. Puskesmas
diperbanyak. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan perumahan rakyat dibantu. Begitu pula pembangunan rumah ibadah.
Kesimpulan : Menyejahterakan rakyat memang tugas pemerintah.
2. Metode argumentasi
Menyusun argumentasi dapat menggunakan beberapa metode. Di antaranya metode genus dan definisi, sebab-akibat, persamaan, perbandingan, pertentangan, keadaan, dan
kesaksian.
a. Genus dan definisi
Untuk membicarakan genus kita bertolak dari keyakinan bahwa segala sesuatu dapat dimasukkan ke dalam golongan genus, kelas, kelompok tertentu. Misalnya,
ada genus yang disebut makhluk dan manusia sebagai anggotanya. Sementara itu, definisi merupakan proposisi yang selalu terjadi dari dua bagian.
Bagian pertama yang didefinikasikan difeniendum dan bagian kedua yang mendefinisikan definiens. Keduanya sama bobotnya, sama nilainya.
Salah satu definisi yang kita kenal adalah definisi formal. Dalam definisi ini, pada definiensnya terdapat genus atasan, hipernim dan unsur pembeda yang
membedakannya dengan anggota bawahan lain, misalnya Gergaji
adalah alat pemotong
yang bergerigi anggota
genus yang pembeda dengan
genus beranggotakan
anggota genus yang hiponim alat potong
hipernim gergaji lain
definendum definiens
b. Sebab akibat
Dalam berargumentasi mungkin sebuah fenomena melahirkan akibat yang sebanding, atau sebaliknya. Makin besar suatu sebab, makin besar pula akibat yang
ditimbulkannya, misalnya Setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Usaha ini merupakan suatu
perjuangan. Oleh karena itu, usaha ini memerlukan pengorbanan.
c. Sirkumtansi atau keadaan
Sirkumtansi atau keadaan merupakan varian dari proses berpikir kausalitas hubungan sebab akibat. Apabila seseorang dihadapkan pada persoalan dalam situasi
tertentu, tidak ada pilihan lain, kecuali, melakukan apa yang mesti dilakukan. Dalam
Di unduh dari : Bukupaket.com
Terima teknologi, Jangan Lupa Norma dan Agama
41
situasi seperti ini, adakalanya ia terpaksa melakukan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Untuk membuktikan keterpaksaannya, ia mengajukan sejumlah argumen
bagi pembenaran tindakan itu, misalnya
Saya tergesa-gesa berangkat ke sekolah. Bagaimana tidak, jam pertama ada ulangan. Tiba di simpang empat, lampu merah menyala. Menunggu sampai lampu
hijau menyala tentu lama. Padahal, saya tidak mau terlambat. Saya pun naik trotoar, kemudian memacu motor saya dengan kecepatan tinggi. Seorang polisi
berusaha menghentikan saya. Tetapi, saya tak peduli. Saya tak mau terlambat. Salahkah saya melanggar rambu lalu lintas?
d. Persamaan