Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
110
D. Menulis
Tujuan pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menyusun paragraf contoh, perbandingan, dan proses sesuai dengan ciri-ciri paragraf tersebut.
Menyusun paragraf
Sudah kita pelajari bahwa paragraf merupakan tulisan singkat yang biasanya tersusun dari beberapa kalimat. Isinya saling bertautan koheren dalam satu kesatuan tema. Paragraf
biasanya digunakan untuk 1 menandai pembukaan topik baru, 2 mengembangkan topik yang sudah ada, dan 3 untuk menambah uraian yang sudah ada.
Paragraf dapat dikembangkan menurut teknik dan isinya. Berdasarkan tekniknya, paragraf dapat dikembangkan dengan 1 pola alamiah, 2 umum-khusus atau sebaliknya, dan 3
pola klimaks atau sebaliknya. Berdasarkan isinya, paragraf dapat dikembangkan dengan 1 pola contoh, 2 perbandingan dan pertentangan, 3 definisi, 4 proses, 5 klasifikasi, dan
pola-pola lain-lain. Berikut disajikan beberapa contoh.
Contoh 1: Paragraf dengan pola definisi Manusia adalah makhluk hidup yang dapat berbicara.
Contoh 2: Paragraf dengan pola klasifikasi Sumber energi banyak terdapat di Indonesia. Ada yang dapat habis dan ada yang tidak
akan habis. Termasuk sumber energi yang dapat habis adalah minyak bumi, batu bara, dan uranium. Adapun sumber energi yang tidak habis adalah panas bumi, tenaga surya,
tenaga angin, tenaga biomasa yang pada saat ini sedang dieksploitasi. Sumber energi yang tidak ada habis-habisnya ini sering disebut sumber energi yang renewable.
Nah, pada pelajaran ini akan dititikberatkan pada pengembangan paragraf contoh, perbandingan dan pertentangan, serta paragraf proses.
1. Menulis paragraf contoh
Perhatikan paragraf berikut Pernahkah Anda melihat sebuah mobil melintas di jalanan dengan nomor B 1 MA, S 1
TA, B 10 LA, atau AB 999 HB? Di lingkungan kepolisian nomor-nomor itu disebut nomor cantik. Seiring dengan meningkatnya gaya hidup, permintaan nomor cantik ini
ikut meningkat. Ada kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang bisa mendapatkan nomor cantik apalagi jika nomor tersebut sama dengan nama pemilik mobil, misalnya
N 1 TA.
Paragraf di atas menyajikan konsep nomor cantik secara induktif. Mula-mula penulis disebutkan contoh-contoh yang nyata dan konkret, selanjutnya dijelaskan pengertian nomor
cantik yang abstrak dan kabur. Paragraf serupa itulah yang dikembangkan dengan pola contoh. Bandingkan dengan paragraf berikut
Di unduh dari : Bukupaket.com
Memilih Makna dalam Komunikasi
111
Di Indonesia ada 7.500-an tumbuhan yang dibudidayakan dan dimanfaatkan. Salah satu di antaranya adalah tanaman bunga. Daripadanya dapat diperoleh zat pewarna
alami. Dari bunga mawar, misalnya, dapat diperoleh warna merah tua, pink atau merah muda, ungu, atau kuning. Dari bunga kana diperoleh merah tua, atau kuning. Dari
kembang sepatu diperoleh warna merah muda, atau kuning. Semuanya aman bagi kesehatan Jawa Pos, 23 Agustus 2006.
Gagasan pada paragraf di atas pun dikembangkan dengan pola contoh secara deduktif. Contoh-contoh disajikan langsung dan meyakinkan. Untuk menandainya, penulis
menggunakan kata misalnya sebagai penanda contoh.
2. Menulis paragraf perbandingan dan pertentangan
Perhatikan paragraf berikut Bapak dan paman adalah dua orang petani yang sukses di kampung kami. Bapak
sudah berusia lebih dari setengah abad. Bapak memiliki beberapa ekor kerbau untuk menggarap sawah ladangnya. Pernah bapak memperoleh penghargaan dari pemerintah
karena prestasinya di bidang budidaya tanaman pangan. Berbeda halnya dengan paman. Ia masih muda. Usianya belum mencapai 40. Untuk mengolah sawah ladang, ia
menggunakan traktor tangan. Tidak jemu-jemu ia membimbing petani tradisional agar meningkatkan produksinya dengan bercocok tanam secara modern. Berkat usahanya itu
ia pun pernah menerima penghargaan.
Paragraf di atas memaparkan objek bapak dan paman. Keduanya berada pada kelas yang sama: petani dan prestasi. Untuk menyatakan persamaannya, penulis tidak
menggunakan kata yang menandai adanya persamaan. Lain halnya dengan perbedaan. Untuk menandai perbedaan penulis menggunakan frase yang memandai perbedaan itu,
yaitu berbeda halnya dengan. Tulisan yang menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan seperti itu disebut paragraf perbandingan. Kata atau frase yang digunakan
untuk menandai adanya persamaan ataupun perbedaan disebut penanda perbandingan.
Perbandingan umumnya digunakan untuk 1 memperkenalkan objek baru dengan menggunakan objek lain yang sudah dikenal pembaca, 2 menyampaikan dua tiga pokok
persoalan sekaligus dengan menghubung-hubungkannya dengan prinsip umum, 3 membandingkan dua objek yang sudah dikenal sebagai langkah untuk menyampaikan
prinsip umum.
Perbandingan dua tiga objek dapat dilakukan dengan dua macam pola, yaitu 1 pola utuh A+ B seperti pada contoh di atas, dan 2 pola bergantian AB + AB seperti pada
contoh berikut. Walaupun sama-sama puisi lama yang terdiri atas empat larik setiap bait, pantun
berbeda dengan syair. Pantun merupakan bentuk puisi asli Indonesia, syair dari sastra Arab. Pada pantun terdapat sampiran, pada syair tidak. Isi pantun terletak pada kedua
larik terakhir, isi syair pada keempat lariknya. Perbedaan lain terdapat pada pola persajakannya. Sajak akhir pantun berpola a b a b, sedangkan syair a a a a.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia SMAMA Kelas XII Program Bahasa
112
1. Tentukan fungsi kata atau frase yang tercetak miring pada kutipan berikut 2. Tulisan berikut terjadi dari tiga paragraf. Paragraf pertama memaparkan sebuah gagasan.
Kedua paragraf berikutnya menyajikan contoh-contohnya. Masing-masing juga disajikan sebagai paragraf contoh. Jelaskan gagasan utama dan contohnya, serta penanda contoh
yang digunakan Orang Jepang bekerja di perusahaan atau lembaga sampai pensiun. Meskipun
sekarang ada kecenderungan berubah, namun orang Jepang umumnya tetap menganggap bahwa orang harus bekerja dalam lapangan yang menjadi pilihan hidupnya.
Seorang yang bercita-cita jadi pelukis yang serius, misalnya, harus memilih pekerjaan yang bertalian dengan bidang seni, misalnya mengajar menggambar di sekolah atau
menyelenggarakan kursus melukis. Atau tidak bekerja sama sekali supaya bisa menumpahkan perhatian dan waktu kepada melukis, sedangkan untuk makan dan hidup
sehari-hari dia dapat bekerja serabutan, arubaito.
Seorang yang bercita-cita menjadi guru, setelah tamat dari pendidikan untuk guru lalu mengajar di sekolah. Waktunya habis dipakai untuk mengajar dan menghadapi urusan
sekolah. Tak mungkin di Jepang seorang guru bekerja di beberapa sekolah, kecuali dosen yang biasanya boleh mengajar di tempat lain sebagai dosen tidak tetap, tetapi itu pun
dibatasi. Pendeknya kalau orang sudah mengikatkan dirinya dengan pekerjan tetap, dia tidak bisa menjadi yang lain.
3. Susunlah sebuah tulisan singkat dengan menggunakan paragraf contoh Objek yang Anda pilih bebas. Panjang tulisan juga bebas Anda tidak harus menggunakan penanda contoh
4. Paparkan persamaan dan perbedaan antara cerpen dan novel
Tujuan pembelajaran:
Anda diharapkan dapat menggunakan berbagai jenis kalimat secara pragmatik.
Berbagai jenis kalimat secara pragmatik 1. Bentuk pragmatik menurut kerja sama pembicara – pendengar
Pragmatik selalu membicarakan makna pernyataan secara eksternal, ditinjau dari siapa yang berbicara, siapa yang diajak berbicara, kapan dan di mana mereka berbicara,
serta dalam situasi bagaimana pembicaraan dilakukan. Berdasarkan fungsi pembicaraan, dikenal ada tiga wujud tindakan, yaitu tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Masih ingat,
bukan? Ditinjau dari implikaturnya, ada implikakatur konvensional dan implikatur percakapan. Masih ingat, bukan?
Uji Kompetensi 9.4
Ada Apa dalam Bahasa Kita?
Di unduh dari : Bukupaket.com
Memilih Makna dalam Komunikasi
113
Di dalam hal melakukan komunikasi, lebih-lebih jika lisan, biasanya ada kerja sama antara pembicara dengan mitra bicara. Mereka biasanya mematuhi ”aturan” berkomunikasi.
Kerja sama mereka dikatakan baik kalau mereka mematuhi ”aturan”. Sebaliknya, kerja sama mereka dikatakan tidak baik kalau mereka tidak mematuhi ”aturan”. Sebagai contoh,
perhatikan percakapan berikut
Ucapan Pembicara Ucapan Mitra Bicara
Hubungan Pembicara-Mitra Bicara
Siapa namamu? Abi
baik –
Sudah sarapan? Aku cuma sendirian nggak masak
– tidak baik
Mas, di mana Agung UGM Yogyakarta
baik –
Kuliah? Mas, di mana Indra
Undip Universitas di Ponorogo –
tidak baik kuliah?
Bagaimana soal ulangan Menurut saya sulit baik
– tadi
2. Bentuk pragmatik menurut kerja sama pembicara – pendengar