Makna Denotasi dan Konotasi Makna Lugas dan Kias Makna Umum dan Khusus

Bab I ~ Peristiwa 1 5 Latihan Kondisi itu mendorong Pembayun bekerja sama dengan salah satu bank untuk menata pasar secara fisik dan citra. Program yang sudah berjaklan di antaranya membuat lomba pasar bersih. Berikutnya akan dirancang lomba manajemen pasar tradisional. “Kami juga berencana membuat radio komunitas para pedagang pasar tradisional,” kata Pembayun. Radio komunitas ini dibutuhkan untuk memberi informasi soal fluktuasi harga kepada pedagang. “Jangan sampai harga di pasar tradisional lebih mahal dari harga di pasar modern. Itu kan merugikan mereka,” lanjutnya. Jika itu yang terjadi, konsumen pasti beralih berbelanja di pasar yang murah, bersih, sehat, dan segar. Kompas, 2007: 20 dengan pengubahan seperlunya Setelah Anda membaca dan memahami isi bacaan di atas, jawablah pertanyan berikut ini 1. Bagaimana Pembayun memandang nasib para pegadang? 2. Apa yang menjadi penyebab hingga pedagang mengalami nasib demikian? 3. Apa agenda kerja yang akan diterapkan Pembayun terhadap pasar tradisional? 4. Masuk ke pasar tradisional, apa yang menjadi kesan bagi Pembayun? 5. Apa yang dikeluhkan para pedagang? 6. Bagaimana cara Pembayun menata pasar tradisional? 7. Apakah kelebihan pasar modern dibandingkan pasar tradisional? 8. Kesan apa yang Anda tangkap pula saat masuk ke pasar tradisional? Berbagai ragam makna dalam tata makna bahasa Indonesia, di antaranya sebagai berikut:

1. Makna Denotasi dan Konotasi

Makna denotasi adalah makna yang tidak dipengaruhi oleh perasaan penutur tidak punya nilai rasa. Makna ini memiliki lingkup situasi lebih umum. Perhatikan contoh berikut: Meninggal dunia, penjara, pembantu rumah tangga, kenakalan remaja Makna konotasi adalah makna yang dipengaruhi oleh perasaan si penutur punya nilai rasa pemakainya memiliki lingkup khusus. Perhatikan contoh berikut: Wafat, gugur, lembaga pemasyarakatan, pramuwisma, tuna laras. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa 1 6 2. Makna Leksikal dan Gramatikal Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan pengertian dalam kamus, meskipun digunakan dalam susunan kalimat yang bermakna sama. Perhatikan contoh berikut: a. Bunga itu mulai mekar: kembang b. Kambing hitam itu akan dijadikan kurban: kambing yang berwarna hitam Makna gramatikal atau makna struktural adalah makna yang telah berubah karena pengaruh susunan gramatik. Bentuk-bentuk ungkapan berimbuhan termauk dalam kelompok ini. Perhatikan contoh berikut ini: a. Ida hatinya tampak berbunga: senang, gembira, bahagia b. Purwanto yang dituduh sebagai kambing hitamnya: yang dijadikan sebagai sumber permasalahan meski sebenarnya bukan

3. Makna Lugas dan Kias

Makna lugas adalah makna yang belum mengalami perubahan oleh susunan gramatik ataupun perasaan. Sebagai contoh berikut ini: a. Ayah sedang menanam jagung b. Anak itu turun dari pohon Makna kias adalah makna yang sudah mengalami peubahan karena susunan gramatik atau perasaan penutur. Perhatikan contoh berikut a. Wanita itu senang menanam jasa b. Nilainya turun

4. Makna Umum dan Khusus

Makna umum adalah makna yang cakupannya lebih luasdapat dirinci menjadi hal-hal yang lebih spesifik. Perhatikan contoh berikut a. Ani memetik bunga yang tumbuh di belakang rumah. b. Hewan-hewan peliharaannya ada di kandang sebelah. Makna khusus adalah makna yang cakupannya lebih kecil atau lebih spesifik. Perhatikan contoh di bawah ini a. Ani memetik mawar dan melati yang sedang mekar. b. Kucing dan ikan adalah hewan kesayanganku. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab I ~ Peristiwa 1 7 Setelah memahami berbagai ragam makna dalam bahasa Indonesia, ujilah kemampuan Anda dalam tugas berikut Bacalah teks di bawah ini, kemudian tentukan ragam makna yang ada di dalamnya Kenyangkah mereka setelah semuanya habis? Tidak Mulut-mulut mereka masih menganga, tanda masih lapar. Kini mulut-mulut mereka beterbangan, mencoba mencari makanan. Jumlah mulut-mulut yang beterbangan itu terus bertambah, seperti laron-laron yang keluar dari liangnya di awal musim hujan. Seratus, seribu, sejuta, seratus juta, dan terus bertambah. Mulut-mulut itu terbang tak tentu arah. Mulut-mulut itu sudah tak punya mata, hati, jantung, otak atau paru-paru. Bila mulut-mulut itu bertemu, mereka hanya bisa memendam sejuta harapan dan keluhan yang tak terucapkan. Mereka terus mencari dan mencari. Sumber: Bola Salju di hati Ibu, 2003: 19 E. Nyanyian Berbahasa Indonesia Pernahkah Anda mendengar lagu-lagu legendaris yang dinyanyikan oleh Bimbo, Koes Plus, Ebiet G, Gesang dan sebagainya? Tentunya Anda pernah mendengar walaupun sudah melupakan lagu-lagu tersebut karena semakin lama semakin banyak lagu-lagu yang muncul di industri musik Indonesia. Namun, bila Anda memiliki koleksi lagu-lagu baru, maka lagu ini tidak akan pudar karismanya karena muatan makna yang begitu dalam pada setiap untaian liriknya. Cobalah Anda baca dan perhatikan lirik lagu berikut ini Berita Kepada Kawan Ebiet G.Ade Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan Banyak cerita yang mestinya kau saksikan Di tanah kering bebatuan Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan Hati tergetar menampak kering rerumputan Perjalanan ini pun seperti jadi saksi Gembala kecil menangis sedih Tugas Mandiri Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa 1 8 Kawan, coba dengan apa jawabnya Ketika ia kutanya mengapa? Bapak ibunya telah lama mati Ditelan bencana alam ini Sesampainya di laut kukabarkan semuanya Kepada karang kepada ombak kepada matahari Tetapi semua diam tetapi semua bisu Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit Barangkali di sana ada jawabnya Mengapa di tanahku terjadi bencana Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang 1990 Setelah anda membaca dan mencoba mengartikan lirik lagu di atas, jawablah pertanyaan berikut 1. Apa isi berita yang dimaksud pada judul lagu di atas? 2. Mengapa gembala kecil menangis saat ditanya? 3. Apa yang dikeluhkesahkan penyair melihat alam ini? 4. Penyair mencoba bertanya kepada rumput yang begoyang. Mengapa? 5. Berdasarkan jenis gaya bahasa, lirik terakhir pada lagu di atas disebut gaya bahasa apa?

1. Ragam Makna dalam Syair Lagu Indonesia