Menemukan Paragraf Berpola Deduktif

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa 36 d. Hubungan Akibat-Sebab Dengan memahami peristiwa-peristiwa yang menjadi akibat, Anda dapat menyimpulkan penyebabnya. Pahamilah paragraf berikut ini Beberapa pohon tanaman hias di halaman rumah tidak mau berbunga seperti tanaman sejenis lainnya. Tanaman tersebut tiap hari disiram dan selalu diberi pupuk. Apa sebabnya? Ternyata tanaman tersebut tidak mendapat sinar matahari karena terhalang oleh pohon kayu besar yang ditanam di pinggir jalan raya. e. Hubungan Sebab, Akibat, Akibat-Akibat Dari peristiwa-peristiwa yang terdapat di dalam teks dapat ditarik kesimpulan akibat-akibat yang ditimbulkannya. Perhatikanlah ilustrasi di bawah ini Sekitar tahun 1998 negara kita mengalami krisis moneter. Hal ini terjadi karena nilai tukar rupiah merosot. Akibat kejadian tersebut, ekonomi menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut menimbulkan dampak pengangguran yang meluas sehingga kejahatan pun merajalela.

2. Menemukan Paragraf Berpola Deduktif

Berbicara mengenai sebuah wacana, tentu Anda dapat mengamati bahwa wacana terdiri dari berbagai paragraf yang saling mendukung. Paragraf yang Anda temui bermacam-macam, di antaranya paragraf deduktif. Dalam paragraf deduktif disajikan dengan mengetengahkan hal-hal yang bersifat umum kemudian menjabarkan hal-hal yang bersifat khusus. Hal-hal yang bersifat umum tersebut dapat dikatakan sebagai kalimat utama, sedangkan hal- hal yang bersifat khusus merupakan kalimat penjelasbukti-bukti pendukung. Bila digambarkan dalam bentuk diagram dapat disajikan sebagai berikut: khusus UMUM khusus khusus Dalam paragraf ini, kalimat utama berupa deduksi atau kesimpulan umum, sedangkan kalimat penjelas berupa bukti-bukti. Untuk mengenali paragraf ini, bukti-bukti diambil dari situasi aktual. Paragraf ini biasanya menggunakan kata penghubung buktinya, alasannya, atau kata-kata yang menunjukkan sinonimnya. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab II ~ Ekonomi 37 Perhatikan ketiga paragraf berikut ini “Sebuah teori tentang fungsi bahasa yang sangat terkenal ialah teori Karl Buhler, seorang ahli jiwa dan ahli teori tentang bahasa, bangsa Austria.” Sejak tahun 1918, diperkenalkan teori tentang trifungsi bahasa dalam berbagai tulisan. Pada tahun 1934 terbitlah bukunya “Sprachteorie” yang membela teori fungsi bahasa. Mula-mula teori Buhler itu tidak mendapat perhatian orang. Tetapi lambat-laun para pendidik tertarik hatinya dan akhirnya memperbaharui pengajaran bahasa di sekolah-sekolah. Sumber: Gorys Kerraf, 2001 Kutipan pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa kalimat pertama “Teori Karl Buhler merupakan teori tentang fungsi bahasa” merupakan pernyataan umum yang selanjutnya diikuti kalimat-kalimat penjelas. “Bahasa Indonesia yang diangkat dari salah satu bahasa daerah dari sekian bahasa daerah yang hidup di Indonesia kini telah mencapai kemajuan yang mengagumkan. Bahasa itu kini tidak saja menunjukkan kesanggupannya sebagai bahasa pergaulan antarsuku bangsa dari bangsa yang besar dengan bahasa daerahnya yang beraneka ragam dan tersebar tempat tinggalnya, tetapi telah sanggup pula menjadi wadah dari semua kegiatan kebudayaannya.” Anda dapat mencermati setiap rangkaian kalimat yang ada. Rangkaian kalimat yang digarisbawahi merupakan pernyataan umum, sedangkan yang tidak digarisbawahi adalah pernyataan khusus. Sekolahku jauh sekali. Agar tidak terlambat sekolah, aku sudah harus bangun pagi pukul 05.00. Setelah itu, aku mandi, berpakaian, salat subuh, sarapan pagi, dan bersiap-bersiap berangkat ke sekolah. Pukul 05.45 aku berangkat. Aku harus menempuh perjalanan dengan bus dua kali. Pertama, aku harus naik bus ke daerah Jujur. Kedua, Jujur aku naik bus lagi sampai di pertigaan Sonopakis- Sonosewu. Untuk sampai di sekolah dari pertigaan tersebut aku harus berjalan kaki. Kalau perjalananku lancar, tiba di sekolah pukul 06.45. Tapi bila bus yang kutumpangi tidak kunjung datang, aku harus bersiap-siap untuk dimarahi oleh BP karena keterlambatanku. Sama dengan pernyataan terhadap paragraf di atasnya, bahwa kalimat yang digarisbawahi merupakan kalimat utama.

3. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Deduktif