Bab V ~ Pariwisata
127
Latihan
Di sana tersimpan ikon-ikon masa lalu, garis-garis masa lalu, dan cerita yang tak bisa dihilangkan begitu saja. Misalnya, bangunan yang
mencolok di tengah kota, seperti yang sekarang ini dipergunakan sebagai Kantor Pos Besar Yogyakarta, bersebelahan dengan kantor Bank
Indonesia. Itulah bangunan-bangunan masa lalu yang fenomenal.
Bangunan itu pada masa lalu juga digunakan untuk urusan pos, telegrap, dan telepon. Bangunan mewah yang ada di sebelahnya dulu
digunakan untuk Javasche Bank, sekarang menjadi gedung BNI 1946. Pada zaman pendudukan Jepang, bagian gedung yang dipergunakan
bank itu untuk Badan Penyiaran Radio Jepang. Menurut catatan pihak keraton, para opsir tentara Belanda dulu
mendapat tempat di rumah-rumah dinas yang terletak di sebelah timur Bank Indonesia.
Di sebelah timur lagi terdapat Sekolah Kidul Loji yang kemudian menjelma menjadi gedung SMP 2. Pada waktu itu, sekolah ini dapat
dikunjungi anak-anak pribumi, anak-anak bangsawan, dan anak-anak pegawai negeri pribumi.
Kedaulatan Rakyat, 2008:6 dengan pengubahan
Setelah Anda membaca dan memahami bacaan di atas, jawablah pertanyaan berikut
1. Apakah yang dimaksud “Bernostalgia di Bangunan Lama Yogya”?
2. Bangunan Apa saja yang bisa menjadi kebanggaan kota Yogya?
3. Apa yang dimaksud ikon-ikon masa lalu?
4. Sebutkan gedung-gedung peningglan Belanda yang dicatat oleh pihak
keraton 5.
Berdasarkan isinya, wacana di atas termasuk ke dalam kategori apa? 6.
Sebutkan gagasan utama paragraf pertama 7.
Sebutkan pula ide pokok penulisan paragraf kedua 8.
Kesimpulan apa yang Anda dapatkan setelah membaca bacaan tersebut?
1. Silogisme dan Entimen
Masih ingatkah Anda dengan pengertian paragraf deduktif? Paragraf deduktif adalah paragraf yang diawali dengan pernyataan-pernyataan yang
bersifat umum kemudian diikuti dengan pernyataan yang lebih khusus. Pernyataan ini dapat dijabarkan lebih lanjut agar Anda lebih memahaminya
dengan menampilkan kalimat terlebih dahulu kemudian kalimat penjelas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
128
Penjelas dapat berupa bukti yang dapat menguatkan sebuah kebenaran. Bukti dapat diambil dari hasil pengamatan atau penelitian. Paragraf deduksi bisa
digambarkan sebagai berikut, cermatilah Kalimat penjelas
Kalimat utama Kalimat penjelas
Kalimat penjelas
Kalimat penjelas
Paragraf ini terbagi menjadi dua. Perhatikan uraian berikut: a.
Silogisme Silogisme merupakan cara berpikir yang bertolak dari satu atau
lebih premis, yakni pernyataan-pernyataan yang mendahului, untuk menarik suatu kesimpulan menurut prinsip-prinsip logis perlawanan dan pendasaran
yang mencukupi. Silogisme merupakan jenis deduksi yang banyak digunakan apabila
seseorang menyusun suatu argumentasi. Silogisme terbagi menjadi dua yaitu:
1 Silogisme GolonganKategori
Perhatikan Penjelasan berikut: a
Premis Umum : = PU menyatakan semua anggota golongan tertentu = A memiliki sifat tertentu = B.
b Premis Khusus : = K menyatakan bahwa sesuatu atas
seseorang itu = C adalah anggota golongan tertentu itu = A.
Simpulan: = K menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu = C memiliki sifat atau hal tersebut pada B = B.
Bila dirumuskan sebagai berikut: PU :
Semua A = B PK :
C = A K :
C = B 2
Silogisme Negatif Silogisme negatif ditandai dengan menggunakan kata tidak
atau bukan pada premis atau kesimpulan. Apabila salah satu premis dalam silogisme bersifat negatif, kesimpulannya pun akan bersifat
negatif pula. Bila dirumuskan sebagai berikut:
a PU :
Semua AB 1.PU :
Semua AB PK :
C = A PK
: C = A
K :
C = B K
: C = B
b PU :
Semua A=B 2.PU :
Semua A=B PK :
C ¹ A PK
: C ¹ A
K :
C ¹ B K
: C ¹ B
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab V ~ Pariwisata
129
b. Entimen
Entimen adalah silogisme yang diperpendek. Dalam percakapan sehari-hari, suatu silogisme sering diperpendek yakni tanpa menyebutkan
premis umum. Pernyataan langsung dikemukakan kesimpulan dengan premis khusus sebagai penyebabnya.
Bila dirumuskan sebagai berikut: Entimen = C = B, karena C = A
2. Menyusun Contoh Paragraf Deduktif Silogisme dan Entimen