Bab IV~ Pendidikan
97
8. Sebutkan tema penulisan puisi tersebut
9. Bagaimanakah pesan Rendra lewat puisi itu?
10. Bila melihat masanya, kapan puisi ini lahir?
1. Menemukan Standar Budaya dalam Puisi Tiap Periode
Seperti yang telah dipaparkan di atas, puisi merupakan ungkapan perasaan penyair melalui rangkaian kata-kata yang sarat makna. Kata-kata dalam puisi
tersebut tidaklah tunduk pada aturan logis sebuah kalimat, tetapi tunduk pada ritme larik puisi. Dalam larik-larik puisi yang lebih pendek, kesatuan kata atau
kata-kata yang mandiri akan membentuk makna puisi.
Makna tiap kata akan membantu Anda dalam menginterpretasi secara keseluruhan isi puisi hingga dapat menemukan budaya masyarakat yang
tergambar dalam puisi tersebut. Puisi “Sajak Seonggok Jagung” karya Rendra yang terlahir pada periode
tahun 60’an, puisi di atas menggambarkan kehidupan masyarakat intelek mahasiswa yang telah menyandang predikat sarjana. Dengan hanya berbekal
ilmu secara teoretis, mereka harus terjun ke dunia yang penuh dengan perebutan lapangan kerja. Mereka harus bersaing dengan sesamanya atau yang memang
memiliki kemampuan memadai. Itulah gambaran masyarakat sekarang yang lebih banyak mencetak sarjana dibandingkan dengan lapangan kerja.
Coba Anda perhatikan lagi sajak berikut ini Perempuan-Perempuan Perkasa
Hartoyo Andangjaya, 1973 Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,
Dari manakah mereka Ke satasiun kereta mereka datang dri bukit-bukit desa
Sebelum peluit kereta pagi terjaga Sebelum hari bermula dalam pesta kerja
Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, Ke manakah mereka?
Di atas roda-roda baja mereka berkendara Mereka berlomba dengan surya menuju ke gerbang kota
Merebut hidup di pasar-pasar kota.
Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta, siapakah mereka,
Akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa.
Teori dan Apresiasi Puisi, 1987:102
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
98
Tugas Mandiri
Bandingkanlah gambaran kehidupan kedua puisi di atas. “Perempuan- Perempuan Perkasa” adalah gambaran kehidupan masyarakat desa di suatu
daerah yang bekerja menjajakan dagangannya di atas kereta dari semenjak subuh hingga surya terbenam.
2. Menjelaskan Makna Puisi serta Budayanya