Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
Anak didik tercinta, Anda akan diajak berlatih untuk menyusun kritik dan esai dan bagaimana menerapkannya terhadap karya sastra. Pada aspek membaca,
Anda akan kembali berlatih menganalisis unsur-unsur dalam drama tradisional. Untuk menambah keterampilan berbicara, Anda akan berlatih berpidato, namun
tidak menggunakan naskah. Tentang bagaimana cara menyusun naskah sampai berpidato akan Anda pelajari. Dan untuk pembelajaran yang terakhir, Anda akan
berlatih menerapkan berbagai ragam bahasa sesuai dengan koteks dan situasi.
A. Prinsi p Kritik dan Esai
Bacalah dengan saksama penulisan kritik dan esai berikut dan pahami maknanya
1. Esai
Timbangan Buku Rindu Dendam
oleh: J.E.Tatengkeng Suara baru yang datang mengalun, membumbung ke atas, hendak
bersatu dengan Yang Mahakuasa. Demikianlah perasan yang timbul dalam hatiku. Di sana-sini aku terhenti dan mengulangi membacanya, meresaplah
perasaan halus dalam hatiku. Alangkah indahnya lukisan dalam sajak pertama, terasa sunyi sepi, terlihatlah ia duduk seorang diri melihat-lihat
ke awan dan sepasang pipit terbang dalam hati kecilnya iri, sedih, bangunlah bayangan masa lampau, bernyanyilah hatinya yang penuh rindu dendam
itu. Dan disusunlah lagu hatinya dalam madah.
Dalam sajak J.E.Tatengkeng ini, kita bertemu dengan kasih duniawi dalam madah di lereng gunung dan hati pujangga dapat menggenggam
kasih yang sedalam-dalamnya. Hidup ini penuh dengan keindahan, asal kasih yang datang memberi kebebasan. Tetapi hatinya haus pada yang
lebih kekal, ke sana, ke tempat di mana manusia berpaut, cinta yang kekal, yakni cinta pada Tuhan.
Segala yang dilihat dalam alam ini suatu lambang pujian kepadaNya. Dalam Rindu Dendam yang kecil ini banyak yang menyimpulkan bahwa
sajak ini sangat mendalam maknanya. Ternyata benar pendapatku tentang semboyan yang tertulis pada
halaman pertama “Seni yaitu gerakan sukma”. Simpulan yang dapat diambil adalah bahwa buku Rindu Dendam ini telah menmbah
perbendaharaan madah Indonesia dengan sebuah sajak yang berisi perasaan yang memecah keluar.
Esai dan Prosa, 1982 dengan pengubahan seperlunya
2. Kritik
Cerita “Babu” satu fragmen yang diangkat dari cerita Muhammad Ali yang telah dibukukan Siksa dan Bayangan. Sinopsisnya adalah bahwa Tuan
Zet ditinggalkan istri dan anak-anaknya pergi ke puncak dan atas insiatif sendiri
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab VIII ~ Sumber Daya Alam
Latihan
menerima seorang perempuan muda untuk kerja di rumahnya. Namun, sang istri mengetahuinya dan langsung mengusir Ina dan anaknya karena dianggap
membahayakan kehidupan keluarga. Padahal Tuan Zet ingin menolongnya dari kemelaratan. Namun, dengan maksud tersembunyi.
Hal yang menarik dari cerita ini adalah hidupnya lukisan-lukisan karena observasi yang teliti. Tuan Zet yang baik hati tapi tidak menyadari kemustahilan
perbuatannya yang bertentangan dengn kepentingan istrinya adalah suatu tipe yang terlalu kita kenal di kalangan tuan –tuan besar. Hawa nafsu yang terselubung
dengan belas kasihan dan kepura-puraan yang tidak disadari atau memang disadari tapi dihalau dengan tameng tanggung jawab. Ternyata, Erna sang istri
yang cemburu dan dengan intuisinya tahu akan akibat yang akan menimpa keluarganya.
Setelah Anda membaca dan memahami kritik dan esai di atas, jawablah pertanyaan berikut
1. Bagaimana sajak Rindu Dendam menurut penulis esai?
2. Siapakah yang menulis sajak tersebut?
3. Ceritakan sinopsis fragmen Babu
4. Bagimanakah pandangan penulis kritik terhadap fragmen Babu?
5. Bagaimanakah gaya kepenulisan Muhammad Ali menurut penulis?
Pengertian kritik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap
suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Seperti yang telah dipaparkan di depan, kritik dalam pembelajaran ini dituju
kan kepada karya sastra. Untuk menulis kritik, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yakni :
a. Mengerti akan bahan yang dikritik, tentang tema, persoalan yang disampaikan,
perasaan penyair pada saat itu, dan sebagainya. b.
Membuat interpretasi setepat mungkin. Setiap kata yang diuraikan pasti mengandung muatan puisi. Jangan sampai ada hal-hal yang terlewatkan.
c. Menentukan kekuatan dan kelemahan yang terkandung dalam karya itu.
d. Dalam prosa, cermatilah unsur-unsur yang terkandung di dalamnya
Esai adalah sebuah karangan atau tulisan dalam bentuk prosa yang tidak terlalu panjang yang membicarakan suatu pokok persoalan, misalnya kebudayaan,
filsafat, agama, kesastraan, dan sebagainya. Dalam penulisan esai, Anda dapat melihat pokok persoalan dan menyertakan
pendapat anda sehingga pembaca esai dapat hanyut oleh sikap, gagasan, maupun pandangan Anda. Sebelum Anda menyusunnya, terlebih dahulu susunlah
sinopsisnya. Kegiatan ini sama dengan kegiatan penyusunan kritik.
3. Penerapan Prinsip Penulisan Esai tentang Cerpen