Bab II ~ Ekonomi
53
c ng
ny g
Latihan
Setelah Anda membaca Kronik Maluku, kerjakan soal-soal berikut ini 1.
Apa yang dimaksud dengan Kronik Maluku? 2.
Apa isi cerita tersebut? 3.
Jelaskan silsilah raja-raja yang tertulis dalam Kronik Maluku
1. Menulis Kata-kata dengan Huruf Arab-Melayu
Sebelum Anda berlatih membaca teks aksara Arab Melayu, ada baiknya lebih mengenal dulu aksara yang terdapat pada bahasa Arab-Melayu.
Aksara Arab Melayu atau Kawi merupakan aksara yang digunakan dalam penulisan naskah-naskah Melayu Klasik yang berperan penting dalam
perkembangan kesusastraan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mempelajari ranah kesusastraan Melayu Klasik, Anda harus memelajari pula aksara yang
dipakai untuk menuliskannya. Adapun aksara tersebut adalah aksara Arab yang lafal pengucapannya berupa bahasa Melayu Indonesia.
a.
Aksara Arab dalam Teks Melayu
Selain itu, terdapat 4 aksara khas dalam teks Melayu, yaitu:
Adapun tanda baca yang dikenal dalam aksara Arab Melayu yaitu: a
fathah e
i kasrah
o u
dhommah e
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
54
b. Menulis dan Merangkai Aksara Arab
Menulis aksara Arab dapat Anda mulai dari kanan ke kiri, dan menuliskan dengan cara merangkaikannya. Prinsip merangkaikan aksara Arab ada tiga,
yaitu:
1 Dapat dirangkai dengan aksara kanan dan kirinya.
b t
j e
s ng
f q k g
l m
n ny
h y
4e berdiri sendiri
3e sebagai huruf
akhir dirangkaikan
dengan huruf bacaannya
2e sebagai huruf
tengah, dirangkaikan
dengan huruf kanan dan kirinya
1e sebagai huruf
awal yang dirangkaikan
dengan huruf kirinya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab II ~ Ekonomi
55
2 Hanya dapat dirangkaikan dengan aksara di kanannya.
Perhatikan beberapa contoh di bawah ini •
Mira memetik sekuntum bunga
•
Malam terang bulan sangat bagus
•
Bibi mengirimkan salam
c. Huruf Saksi dalam Aksara Arab Melayu
Huruf saksi adalah tanda-tanda baca yang digunakan pada kondisi tertentu untuk menggantikan tanda baca yang ada fathah, kasrah, dan dhommah.
Adapun syarat-syarat penggunaan huruf saksi adalah sebagai berikut:
1 Huruf saksi tidak dipakai pada:
a. Suku kata yang mati.
Contoh: timbang - b.
Suku kata akhir yang hidup berbunyi. Contoh: rimba -
c. Suku kata yang berbunyi pepet Djw.
Contoh: pesan - dan seterusnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XII – Prodi Bahasa
56
2 Huruf saksi dipakai pada:
a Semua suku kata akhir yang hidup, kecuali berbunyi a.
Yang berbunyi i,
é
, ai, dengan ja saksi
Contoh: ganti -
ronde - pantai -
Yang berbunyi: u, o, au dengan wawu saksi.
Contoh: bantu -
tambo - lampau -
b Semua suku kata kedua dari belakang yang hidup.
Contoh: manis - hitam -
tunas - lena -
rona - c
Penulisan kata-kata dalam kondisi tertentu, yaitu:
•
Bertemunya fonem i dengan a ditulis dengan y a
berhamzah. Misalnya:
ka - in - mu - la - i -
me - la - in - kan -
•
Bertemunya fonem a dengan u ditulis dengan wau berhamzah.
Misalnya: la - ut -
ra - utan - ma - u -
•
Bertemunya fonem a dengan fonem i dan e, ditulis dengan alif utuh.
Misalnya: ri - a -
mu - li - a - ba - ha - gi - a -
tua - ber - su - a -
tu - an -
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab II ~ Ekonomi
57
• Jika fonem u didahului oleh fonem i ditulis dengan
wawu. Misalnya:
si - ul - ri - uh -
• Jika fonem i didahului oleh fonem u ditulis dengan
ya. Misalnya:
bu - ih - du - it -
pe - lu - it -
•
Jika fonem rangkap au mendapat akhiran -an atau -i, ditulis a - wan atau a - wi, seolah-olah akhirnya menjadi -wan
atau -wi. Misalnya:
ke - pu - lau - an - lam - pau - i -
• Pada fonem yang mati, huruf saksi
tidak dipakai. Misalnya:
tong - bung -
bintang - tangkas -
Kecuali pada kata seperti di bawah ini: dan -
pun -
2. Mengalihkan Teks Beraksara Arab Melayu ke Aksara Latin