berinteraksi dengan orang lain, enggan mengajukan pertanyaan, dan memulai ide-ide baru. Anak yang pemalu biasanya sering diabaikan
meskipun tidak sengaja oleh guru maupun temannya. Menarik diri adalah usaha untuk menghindari interaksi dengan lingkungan sosial atau orang
lain, merasa kehilangan kedekatan dan tidak bisa berbagi pikiran dan perasaannya Rawlins Heacock, 1993.
B. REMAJA
1.
Pengertian Remaja
Santrock 2007, mendefinisikan masa remaja sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa,
yang melibatkan
perubahan-perubahan biologis,
kognitif, dan
sosioemosional. Masa perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang dialami remaja ini dimulai kira-kira pada usia 10
sampai 13 tahun dan berakhir pada usia 18 dan 22 tahun. Masa remaja dibagi menjadi dua masa yaitu masa remaja awal early adolescence dan
masa remaja akhir late adolescence. Early adolescence adalah masa saat remaja duduk dibangku sekolah menengah pertama dan masa ini
mencakup perubahan pubertas remaja. Sedangkan, late adolescence adalah masa remaja kira-kira pada usia 15 tahun ke atas dan mencakup
minat pada karir, pacaran, dan eksploitasi identittas diri. Definisi remaja yang didasarkan tujuan praktisnya, menurut WHO
World Health Organization yang menyebutkan bahwa ada 3 kriteria
yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Remaja adalah suatu masa dimana individu mengalami perkembangan dari pertama kali
menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder
hingga mencapai
kematangan seksual. Remaja adalah individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi
dewasa Muangman 1980, dalam Sarwono. Remaja menurut Hurlock Gunarsa, 1981 adalah seseorang yang
mengalami kematangan seksual dengan ditandai oleh gejala-gejala biologis. Sedangkan, menurut E. H. Erikson, remaja merupakan masa
terbentuknya suatu perasaan baru mengenai identitas atau pembentukan ciri khas cara hidup yang berbeda dari yang lain dan sulit dikenali oleh
orang lain. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja
merupakan masa peralihan seseorang dari anak-anak menuju kedewasaan yang ditandai dengan adanya perubahan dan perkembangan fisik-
motorik, kognitif, dan sosio-emosional.
2. Aspek-aspek Perkembangan Remaja
Dalam perubahan dan perkembangannya remaja memiliki beberapa aspek perkembangan Santrock, 2003, diantaranya adalah:
1 Aspek fisik atau biologis biological processes
Aspek fisik atau biologis ini mencakup perubahan-perubahan fisik dan biologis individu. Perkembangan fisik remaja meliputi
bertambahnya tinggi dan berat badan. Lonjakan pertumbuhan pada
anak perempuan terjadi pada usia 10,5 tahun, sedangkan lonjakan pertumbuhan pada anak laki-laki terjadi pada usia 12 tahun. Tampak
bahwa lonjakan pertumbuhan anak perempuan terjadi 2 tahun lebih awal dari anak laki-laki. Lonjakan pertambahan berat badan terjadi
bersamaan seiring dengan pertumbuhan tinggi badan. Masa remaja merupakan masa pubertas yang mana remaja mengalami kematangan
seksual. Pada remaja laki-laki tampak pada bertambah panjangnya penis, membesarnya testis, tumbuh rambut di wajah maupun disekitar
daerah kemaluan , dan mengalami ‘mimpi basah’. Pada wanita
perubahan paling menonjol adalah perkembangan payudara yang membesar, tumbuh rambut kemaluan, dan mengalami menstruasi.
Perkembangan seksual primer ini menjadikan remaja selalu memperhatikan tubuh mereka dan membangun citra dirinya sendiri
bagaimana harus ditampilkan di depan orang lain. Pada saat pubertas, remaja lebih tidak puas dengan keadaan tubuhnya dibandingkan
dengan akhir masa remaja. 2
Aspek kognitif cognitive processes Aspek kognitif meliputi perubahan dalam cara berpikir, inteligensi
dan bahasa individu. Menurut Piaget, perkembangan kognitif remaja adalah pemikiran operasional formal formal operational stage yang
muncul pada usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal ini bersifat lebih abstrak dan idealis. Semakin berkembangnya
pemikiran abstrak dan idealis tersebut membuat remaja memiliki