Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Pelaku bullying adalah seseorang yang besar, kuat, dan memiliki dominasi psikologis yang besar di kalangan teman sebayanya. Pelaku
memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk menjatuhkan atau menyakiti korbannya Sejiwa, 2008. Kecenderungan anak-anak menjadi bully
karena mereka pernah menjadi korban bullying, kemudian ingin menunjukkan eksistensi diri dan ingin diakui, serta karena ingin menutupi
kekurangan diri dan mencari perhatian. Namun, ada pula yang melakukan bullying karena iseng, ikut-ikutan teman yang lain, dan ingin terkenal.
Korban bullying merupakan orang yang tidak memiliki kekuatan untuk membela diri atau melawan. Ada beberapa ciri korban bullying,
antara lain: memiliki fisik yang kecil dan lemah, berpenampilan lain atau berbeda dari orang-orang biasanya, mengalami kesulitan dalam bergaul,
orang yang memiliki kepercayaan diri rendah, dan orang yang dianggap menyebalkan dan menantang untuk dibully.
Saksi bullying adalah orang-orang yang menjadi penonton atas perilaku bullying yang dilakukan. Biasanya para saksi ini aktif menyoraki
dan mendukung perilaku bullying tersebut karena ikut-ikutan teman sekelompoknya, atau hanya diam dan acuh tak acuh atas perilaku bullying
yang dilakukan karena takut akan menjadi korban selanjutnya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bullying
merupakan tindakan yang ditimbulkan sebagai akibat dari penyalahgunaan kekuatan secara fisik dan mental atau kekuasaan oleh seseorang atau suatu
kelompok. Bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak
seimbang, sehingga yang lemah akan merasa tidak berdaya. Seperti menendang, memukul, mengejek, menuduh, dan mengucilkan seseorang.
Bullying biasanya dilakukan di dalam lingkungan sekolah dan dilakukan pada saat tidak adanya pengawasan orang yang lebih dewasa.