Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini negara di dunia seakan-akan tidak memiliki batas. Segala pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan segala aktivitas manusia dapat dilakukan dengan mudah, banyak orang menyebutkan fenomena ini adalah globalisasi. Globalisasi terjadi karena adanya perkembangan dan kemajuan peradaban manusia yang lebih baik, khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Selanjutnya kehidupan manusia akan menjadi semakin dinamis dan saling berkompetisi. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia yang cerdas secara komprehesif adalah melalui bidang pendidikan. Di dalam bidang pendidikan, guru merupakan suatu profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PTK yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidik dasar, pendidik menengah, sehingga dapat menghasilkan individu yang dapat berkompetisi di zaman globalisasi ini. Fenomena yang terjadi pada akhir-akhir ini banyak guru yang mengeluhkan menulis karya ilmiah menjadi kebijakan prasyarat kenaikan jabatan fungsional. Sehingga banyak guru yang tidak dapat naik golongan kepegawaian akibat tidak dapat memenuhi kewajiban penyusunan karya ilmiah, guru-guru tersebut saat ini bertugas di SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia. Karya ilmiah sebenarnya bukan menjadi sesuatu yang wajib dikuasai oleh guru dan tugas utama guru lebih kepada fungsi pengajaran di sekolah bukan penelitian, maka wajar jika guru tidak bisa memenuhi prasyarat tersebut, berbeda dengan dosen di mana sebagai pengajar di perguruan tinggi wajib menyusun karya ilmiah sebagai bagian dari fungsi tri darma perguruan tinggi. Dari fenomena di atas yang mempengaruhi kesulitan guru untuk naik jenjang jabatan dan golongan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rendahnya minat yang dimiliki oleh guru untuk melakukan penulisan karya ilmiah sehingga guru tidak mampu menghasilkan suatu karya ilmiah yang original. Rendahnya minat ini dimungkinkan karena seorang guru yang kurang memiliki pemahaman tentang karya ilmiah. Pemahaman mengenai karya tulis ilmiah tersebut meliputi macam karya ilmiah, prosedur penulisan karya ilmiah, kriteria ilmiah suatu tulisan, dll. Jika guru tidak memiliki pemahaman dalam hal menulis karya ilmiah, maka dimungkinkan dampak terburuk yang dapat terjadi adalah guru akan melakukan plagiat pada karya ilmiah tertentu hanya untuk dapat memenuhi syarat kenaikan jabatan fungsional. Oleh karena hal tersebut, pemahaman dan profesionalisme guru tidak dapat dibuktikan dan dipertanggung jawabkan, sehingga tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidik dasar, pendidik menengah dengan tujuan menghasilkan individu yang dapat berkompetisi di zaman globalisasi ini dapat diragukan. Di samping itu minat guru menulis karya ilmiah diduga disebabkan oleh faktor kreativitas. Betapa pentingnya pengembangan kreativitas dalam sistem pendidikan ditekankan oleh para wakil rakyat melalui Ketetapan MPR – RI No. 11MPR1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara sebagai berikut: “Sistem pendidikan perlu disesuaiakan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu, dan efisiensi kerja” Departemen Penerangan dalam buku munandar, 1983:60. Perilaku kreatif adalah hasil dari pemikiran kreatif. Oleh karena itu, hendaknya guru mempunyai pemikiran yang kreatif berupa ide-ide baru atau penemuan-penemuan baru yang dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif dalam hal menulis karya ilmiah. Kurangnya kreativitas yang dimiliki oleh guru menjadikan guru tidak memiliki kemampuan dalam mengembangkan kreativitas, sehingga guru akan memiliki minat yang rendah untuk menulis karya ilmiah. Faktor lain yang mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah adalah usia seorang guru. Guru yang memiliki usia lebih tua secara umum memiliki minat yang tinggi untuk menulis karya ilmiah daripada guru muda, namun tidak menutup kemungkinan guru yang berusia muda lebih banyak mengikuti pelatihan dalam melakukan penulisan karya ilmiah. Guru yang memiliki usia lebih tua pada umumnya memiliki pengalaman mengajar lebih banyak. Dengan demikian, seorang guru memiliki kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang lebih terasah. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai minat guru dalam melakukan penulisan karya ilmiah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu dengan judul penelitian “Pengaruh Pemahaman Menulis Karya Ilmiah, Kreativitas, dan Usia Terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah” Studi Kasus Pada: Guru-guru Tingkat SMK Negeri se-Kabupaten Sleman.

B. Identifikasi Masalah