Pengaruh pemahaman tentang karya ilmiah, kreativitas, dan usia terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah : studi kasus guru-guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG KARYA ILMIAH, KREATIVITAS, DAN USIA TERHADAP MINAT

MELAKUKAN PENULISAN KARYA ILMIAH Studi Kasus Guru-Guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Hesti Putri Dewanti Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang karya ilmiah terhadap minat melakukan penulisan karyailmiah; (2) kreativitas terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah; (3) usia terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta pada tanggal 11 Febuari - 12 Mei 2014. Populasi penelitian ini adalah guru tetapSMK Negeri se-KabupatenSleman, Provinsi D.I. Yogyakarta yang berjumlah 541 guru. Sampel penelitian ini adalah guru tetap dari SMK Negeri1 Tempel, SMK Negeri 2 Godean, SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1

Cangkringan, SMK Negeri 1 Kalasan, danSMK Negeri 2 Depok dengan jumlah sampel keseluruhan sebesar 230 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang karya ilmiah terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Pearson Chi Square χhitung= 25,778 >χtabel = 2,411: Asymp. Sig. =

0,000 < α = 0,05 dan Spearman Correlation =0,296); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Pearson Chi Square χhitung= 13,502 >χtabel = 2,411: Asymp. Sig. = 0,009< α = 0,05danS pearman Correlation =0,054); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan usia

terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Pearson Chi Square χhitung=

0,367 <χtabel = 2,411: Asymp. Sig. = 0,985> α = 0,05 dan Spearman Correlation = -0,014).


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF UNDERSTANDING THE SCIENTIFIC WRITING, CREATIVITY, AND AGE TOWARD THE INTEREST TO CONDUCT

SCIENTIFIC WRITINGS

A Case Study on the Teachers of Vocation High School of Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory

Hesti Putri Dewanti University of Sanata Dharma

2015

This research aims to know the positive and significant effect of: (1) understanding scientific writing toward the interest to conduct scientificwritings; (2) creativity toward the interest to conductscientific writings; (3) age toward the interest to conductscientific writings.

This research was conducted in state of vocation high schools of Sleman regency, Yogyakarta SpecialTerritory from February 11 until May 12, 2014. The population of this research were 541government official teachers of

VocationHighSchool of SlemanRegency, Yogyakarta SpecialTerritory. The samples of this research were 230 government officialteachers of SMK Negeri 1 Tempel, SMK Negeri 2Godean, SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1

Cangkringan, SMK Negeri 1 Kalasan, SMK Negeri 2 Depok. Data gathering was questionnaire. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.

The result of the research indicates that: (1) there is a positive and significant effect of understanding scientific writing toward the interest to conduct scientific writing(Pearson Chi Square χcount= 25,778 >χtable = 2,411: Asymp. Sig. =

0,000 < α = 0,05danSpearman Correlation =0,296); (2) there is a positive and significant effect about reading and writing habit toward the interest to conductscientific writing (Pearson Chi Square χcount= 13,502 >χtable = 2,411:

Asymp. Sig. = 0,009< α = 0,05andSpearman Correlation =0,054); (3) there isn’tany a positive and significant effect onrank and class toward theinterest to conductscientific writing (Pearson Chi Square χcount= 0,367 <χtable = 2,411:

Asymp. Sig. = 0,985< α = 0,05 andSpearman Correlation = -0,014).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG KARYA ILMIAH,

KREATIVITAS, DAN USIA TERHADAP MINAT

MELAKUKAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kasus Guru-Guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Hesti Putri Dewanti NIM: 101334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG KARYA ILMIAH,

KREATIVITAS, DAN USIA TERHADAP MINAT

MELAKUKAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kasus Guru-Guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Hesti Putri Dewanti NIM: 101334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

ii SKRIPSI

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG KARYA ILMIAH,

KREATIVITAS, DAN USIA TERHADAP MINAT

MELAKUKAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kasus Guru-Guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Oleh:

Hesti Putri Dewanti NIM: 101334087

Telah disetujui oleh:

Pembimbing


(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk bagi jalan hidupku, kedua orang tuaku, adik-adikku, ahmad

fauzi, dan teman-teman seperjuanganku yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

v

MOTTO

“Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan

walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa

tujuan tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di

jalan yang mulus”

(-Thomas Carlyle-)

“Jangan tunda

Sampai esok,

apa yang bisa

Dikerjakan hari ini”


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,13 Februari 2015 Penulis


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa universitas sanata dharma: Nama : Hesti Putri Dewanti

NomorMahasiswa : 101334087

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG KARYA ILMIAH, KREATIVITAS, DAN USIA TERHADAP MINAT MELAKUKAN

PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kasus Guru-Guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal :13 Februari 2015 Yang menyatakan


(11)

viii

ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG KARYA ILMIAH,

KREATIVITAS, DAN USIA TERHADAP MINAT

MELAKUKAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Studi Kasus Guru-Guru SMK Negeri Se-Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Hesti Putri Dewanti Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang karya ilmiah terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah; (2) kreativitas terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah; (3) usia terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri se-Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta pada tanggal 11 Febuari – 12 Mei 2014. Populasi penelitian ini adalah guru tetap SMK Negeri se-KabupatenSleman, Provinsi D.I. Yogyakarta yang berjumlah 541 guru. Sampel penelitian ini adalah guru tetap dari SMK Negeri1 Tempel, SMK Negeri 2 Godean, SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Cangkringan, SMK Negeri 1 Kalasan, danSMK Negeri 2 Depok dengan jumlah sampel keseluruhan sebesar 230 guru. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Chi Square.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang karya ilmiah terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Pearson Chi Square χhitung= 25,778 >χtabel = 2,411: Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 dan Spearman Correlation =0,296); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Pearson

Chi Square χhitung= 13,502 >χtabel = 2,411: Asymp. Sig. = 0,009< α = 0,05danS

pearman Correlation =0,054); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan usia

terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah (Pearson Chi Square χhitung= 0,367 <χtabel = 2,411: Asymp. Sig. = 0,985> α = 0,05 dan Spearman Correlation = -0,014).


(12)

ix ABSTRACT

THE EFFECT OF UNDERSTANDING THE SCIENTIFIC WRITING, CREATIVITY, AND AGE TOWARD THE INTEREST TO CONDUCT

SCIENTIFIC WRITINGS

A Case Study on the Teachers of Vocation High School of Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory

Hesti Putri Dewanti University of Sanata Dharma

2015

This research aims to know the positive and significant effect of: (1) understanding scientific writing toward the interest to conduct scientific writings; (2) creativity toward the interest to conduct scientific writings; (3) age toward the interest to conduct scientific writings.

This research was conducted in state of vocation high schools of Sleman regency, Yogyakarta Special Territory from February 11 until May 12, 2014. The population of this research were 541 government official teachers of Vocation High School of Sleman Regency, Yogyakarta Special Territory. The samples of this research were 230 government official teachers of SMK Negeri 1 Tempel, SMK Negeri 2Godean, SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Cangkringan, SMK Negeri 1 Kalasan, SMK Negeri 2 Depok. Data gathering was questionnaire. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.

The result of the research indicates that: (1) there is a positive and significant effect of understanding scientific writing toward the interest to conduct scientific writing (Pearson Chi Square χcount= 25,778 >χtable = 2,411: Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 and Spearman Correlation =0,296); (2) there is a positive and significant effect about reading and writing habit toward the interest to conduct scientific writing (Pearson Chi Square χcount= 13,502 >χtable = 2,411: Asymp. Sig. = 0,009< α = 0,05 and Spearman Correlation =0,054); (3) there isn’tany a positive and significant effect on rank and class toward the interest to conduct scientific writing (Pearson Chi Square χcount= 0,367 <χtable = 2,411: Asymp. Sig. = 0,985< α = 0,05 andSpearman Correlation = -0,014).


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas RahmatNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemahaman Menulis Karya Ilmiah, Kreativitas, dan Usia Terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah”Studi Kasus Pada: Guru-guru Tingkat SMK Negeri se-Kabupaten Sleman.Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan dorongan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(14)

xi

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, serta memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji I yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Mba Aris yang dengan sabar membantu saya dalam urusan administrasi kemahasiswaan.

8. Seluruh dosen Universitas Sanata Dharma khususnya Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, beserta staf Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

9. Teman-teman seperjuangan yaitu; Mayang, Berta, Putri, Novi, Prima,Vina, Petris, Beauty, mbak vina.

10. Kedua orang tuaku Bapak Warno Raharjo dan Ibu Kanti Rahayu Ningsih yang selalu mendukung ku baik secara moral dan materiil. Terimakasih atas doa dan dorongan kalian hingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana


(15)

xii

11. Ahmad Fauzi yang selalusetiamendampingiku, mengantarku, mendengarkankeluhkesahku, sertameberikan saran dannasihat yang membangun.

12. Mbah kakung dan utiku tersayang beserta keluarga besarku, terimakasih untuk semua doa dan dukungan yang telah diberikan kepadaku salama menyelesaikan studi ini.

13. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 terima kasih atas kebersamaan kalian selama kuliah.

14. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penulis,


(16)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii


(17)

xiv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kajian Teoritik ... 9

1. Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 9

a. Pengertian Minat ... 9

b. Karakteristik Minat ... 10

c. Macam-macam Minat ... 10

d. Kriteria Minat ... 13

e. Unsur-unsur Minat ... 13

f. Proses Timbulnya Minat ... 15

g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 16

2. Pemahaman tentang Karya Ilmiah ... 17

a. Pengertian Pemahaman ... 17

b. Karya Tulis Ilmiah ... 18

c. Pengaruh Pemahaman tentang Karya Ilmiah terhadap Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 30


(18)

xv

a. Pengertian Kreativitas ... 32

b. Ciri-ciri orang kreatif ... 33

c. Pengaruh Kreativitas terhadap Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 35

4. Usia ... 36

a. Pengertian Usia ... 36

b. pengaruh Usia terhadap Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 37

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 40

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Paradigma Penelitian ... 44

E. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN... 46

A. Metode dan Jenis Penelitian ... 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

1. Tempat Penelitian ... 46

2. Waktu Penelitian ... 46

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 47

1. Subjek Penelitian ... 47

2. Objek Penelitian ... 47

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

1. Populasi Penelitian ... 47


(19)

xvi

3. Teknik Penarikan Sampel ... 49

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 50

1. Variabel Penelitian ... 50

2. Pengukuran Variabel ... 51

F. Teknik Pengumpulan Data ... 52

1. Kuesioner ... 52

2. Penyusunan Kuesioner ... 53

G. Pengujian Instrumen Penelitian... 57

1. Pengujian Validitas ... 57

2. Pengujian Reliabilitas ... 62

H. Teknik Analisis Data ... 65

1. Analisis Deskriptif ... 65

2. Analisis Prasyarat Data ... 65

a. Uji Normalitas ... 65

3. Pengujian Hipotesis ... 66

a. Rumusan Hipotesis ... 66

b. Pengujian Hipotesis ... 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Deskripsi Data ... 71

1. Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 71

2. Pemahaman tentang Karya Ilmiah ... 72

3. Kreativitas ... 73


(20)

xvii

B. Uji Prasyarat Analisis Data ... 74

1. Uji Normalitas ... 74

C. Pengujian Hipotesis ... 75

1. Rumusan Hipotesis ... 75

a. Rumusan Hipotesis Pertama ... 75

b. Rumusan Hipotesis Kedua ... 76

c. Rumusan Hipotesis Ketiga ... 76

2. Pengujian Hipotesis ... 78

a. Pengujian Hipotesis Pertama ... 78

1) Nilai Chi Square (χ2) ... 79

2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Pemahaman tentang Karya Ilmiah dan Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah... 80

b. Pengujian Hipoteis Kedua ... 81

1) Nilai Chi Square (χ2) ... 82

2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Kreativitas dan Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 83

c. Pengujian Hipoteis Ketiga ... 84

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

1. Pengaruh Pemahaman tentang Karya Ilmiah terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 85 2. Pengaruh Kreativitas terhadap Minat Melakukan


(21)

xviii

Penulisan Karya Ilmiah ... 87

3. Pengaruh Usia terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 88

BAB V PENUTUP ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B. Keterbatasan Penelitian ... 90

C. Saran ... 91


(22)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Data Tempat Penelitian SMK Kabupaten Sleman ... 47

...

Tabel 3.2. Data Populasi SMK Negeri Kabupaten Sleman ... 48 Tabel 3.3. Cara Penentuan Skor Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah,

Pemahaman tentang Karya Tulis Ilmiah, dan Kreatifitas ... 52 Tabel 3.4. Cara Penentuan Skor Usia Guru ... 52 Tabel 3.5. Operasionalisasi Variabel Minat Melakukan Penulisan Karya

Ilmiah ... 53 Tabel 3.6. Operasionalisasi Variabel Pemahaman tentang Karya Ilmiah . 55 Tabel 3.7. Operasionalisasi Variabel Kreativitas ... 56 Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Minat Melakukan

Penulisan Karya Ilmiah ... 59 Tabel 3.9. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Pemahaman

tentang Karya Ilmiah (Pertama) ... 60 Tabel 3.10. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Pemahaman

tentang Karya Ilmiah (Kedua) ... 61 Tabel 3.11. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Kreativitas

(Pertama) ... 61 Tabel 3.12. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Kreativitas


(23)

xx

Tabel 3.13. Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 63 Tabel 3.14. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ... 64 Tabel 3.15. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi... 68 Tabel 4.1. Data Responden Penelitian... 70 Tabel 4.2. Deskripsi Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 71 Tabel 4.3. Deskripsi Pemahaman tentang Karya Ilmiah ... 72 Tabel 4.4. Deskripsi Kreativitas ... 73 Tabel 4.5. Deskripsi Usia ... 73 Tabel 4.6. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 74 Tabel 4.7. Tabel Interprestasi Hasil C/Cmax ... 57 Tabel 4.8. Tabel Kontingensi Pengaruh Pemahaman tentang tentang

Karya Ilmiah terhadap Minat melakukan Penulisan Karya

Ilmiah ... 78 Tabel 4.9. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Pemahaman tentang

Karya Ilmiah terhadap Minat melakukan Penulisan Karya

Ilmiah ... 79 Tabel 4.10. Hasil Perhitungan Sperman Correlation Pengaruh Pemahaman

tentang Karya Ilmiah terhadap Minat melakukan Penulisan

Karya Ilmiah ... 79 Tabel 4.11. Tabel Kontingensi Pengaruh Kreativitas terhadap Minat

melakukan Penulisan Karya Ilmiah... 81 Tabel 4.12. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Kreativitas terhadap


(24)

xxi

Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 82 Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Sperman Correlation Pengaruh

Kreativitas terhadap Minat melakukan Penulisan Karya

Ilmiah ... 82 Tabel 4.14.Tabel Kontingensi Pengaruh Usia terhadap Minat melakukan

Penulisan Karya Ilmiah ... 84 Tabel 4.15. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Usia terhadap Minat

melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 84 Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Sperman Correlation Pengaruh Usia


(25)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 96 a. Kuesioner Penelitian ... 97 b. Lembar Jawab Penelitian ... 102 Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 104

a. Data Induk Variabel Minat melakukan Penulisan Karya

Ilmiah ... 105 b. Data Induk Variabel Pemahaman tentang Karya Ilmiah ... 112 c. Data Induk Variabel Kreativitas ... 120 d. Data Induk Variabel Usia ... 129 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ... 137 a. Validitas Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 138 b. Validitas Pemahaman tentang Karya Ilmiah ... 140 c. Validitas Kreativitas ... 142 d. Reliabilitas Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 144 e. Reliabilitas Pemahaman tentang Karya Ilmiah ... 144 f. Reliabilitas Kreativitas ... 145 Lampiran 4 PAP II dan Deskripsi Data ... 147 a. Pengukuran Deskripsi Data ... 148 Lampiran 5 Pengujian Normalitas ... 156 a. Uji Normalitas ... 157


(26)

xxiii

Lampiran 6 Hasil Pengujian Hipotesis... 158

a. Uji Chi Square Pemahaman tentang Karya Ilmiah terhadap

Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 159

b. Uji Chi Square Kreativitas terhadap Minat

Melakukan Penulisan Karya Ilmiah ... 162

c. Uji Chi SquareUsia terhadap Minat Melakukan

Penulisan Karya Ilmiah ... 165 Lampiran 7 Daftar Tabel Statistika dan Perhitungan rtabel ... 168 a. Tabel Harga Kritik r Product Moment ... 169 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 171


(27)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini negara di dunia seakan-akan tidak memiliki batas. Segala pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan segala aktivitas manusia dapat dilakukan dengan mudah, banyak orang menyebutkan fenomena ini adalah globalisasi. Globalisasi terjadi karena adanya perkembangan dan kemajuan peradaban manusia yang lebih baik, khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Selanjutnya kehidupan manusia akan menjadi semakin dinamis dan saling berkompetisi. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia yang cerdas secara komprehesif adalah melalui bidang pendidikan. Di dalam bidang pendidikan, guru merupakan suatu profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidik dasar, pendidik menengah, sehingga dapat menghasilkan individu yang dapat berkompetisi di zaman globalisasi ini.

Fenomena yang terjadi pada akhir-akhir ini banyak guru yang mengeluhkan menulis karya ilmiah menjadi kebijakan prasyarat kenaikan jabatan fungsional. Sehingga banyak guru yang tidak dapat naik golongan kepegawaian akibat tidak dapat memenuhi kewajiban penyusunan karya ilmiah, guru-guru tersebut saat ini bertugas di SD, SMP, dan SMA di seluruh


(28)

Indonesia. Karya ilmiah sebenarnya bukan menjadi sesuatu yang wajib dikuasai oleh guru dan tugas utama guru lebih kepada fungsi pengajaran di sekolah bukan penelitian, maka wajar jika guru tidak bisa memenuhi prasyarat tersebut, berbeda dengan dosen di mana sebagai pengajar di perguruan tinggi wajib menyusun karya ilmiah sebagai bagian dari fungsi tri darma perguruan tinggi.

Dari fenomena di atas yang mempengaruhi kesulitan guru untuk naik jenjang jabatan dan golongan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah rendahnya minat yang dimiliki oleh guru untuk melakukan penulisan karya ilmiah sehingga guru tidak mampu menghasilkan suatu karya ilmiah yang original. Rendahnya minat ini dimungkinkan karena seorang guru yang kurang memiliki pemahaman tentang karya ilmiah. Pemahaman mengenai karya tulis ilmiah tersebut meliputi macam karya ilmiah, prosedur penulisan karya ilmiah, kriteria ilmiah suatu tulisan, dll. Jika guru tidak memiliki pemahaman dalam hal menulis karya ilmiah, maka dimungkinkan dampak terburuk yang dapat terjadi adalah guru akan melakukan plagiat pada karya ilmiah tertentu hanya untuk dapat memenuhi syarat kenaikan jabatan fungsional. Oleh karena hal tersebut, pemahaman dan profesionalisme guru tidak dapat dibuktikan dan dipertanggung jawabkan, sehingga tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidik dasar, pendidik menengah dengan tujuan menghasilkan individu yang dapat berkompetisi di zaman globalisasi ini dapat diragukan.


(29)

Di samping itu minat guru menulis karya ilmiah diduga disebabkan oleh faktor kreativitas. Betapa pentingnya pengembangan kreativitas dalam sistem pendidikan ditekankan oleh para wakil rakyat melalui Ketetapan MPR

– RI No. 11/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara sebagai

berikut: “Sistem pendidikan perlu disesuaiakan dengan kebutuhan pembangunan di segala bidang yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan ketrampilan serta dapat sekaligus meningkatkan produktivitas, kreativitas, mutu, dan efisiensi kerja” (Departemen Penerangan dalam buku munandar, 1983:60). Perilaku kreatif adalah hasil dari pemikiran kreatif. Oleh karena itu, hendaknya guru mempunyai pemikiran yang kreatif berupa ide-ide baru atau penemuan-penemuan baru yang dapat merangsang pemikiran, sikap, dan perilaku kreatif dalam hal menulis karya ilmiah. Kurangnya kreativitas yang dimiliki oleh guru menjadikan guru tidak memiliki kemampuan dalam mengembangkan kreativitas, sehingga guru akan memiliki minat yang rendah untuk menulis karya ilmiah.

Faktor lain yang mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah adalah usia seorang guru. Guru yang memiliki usia lebih tua secara umum memiliki minat yang tinggi untuk menulis karya ilmiah daripada guru muda, namun tidak menutup kemungkinan guru yang berusia muda lebih banyak mengikuti pelatihan dalam melakukan penulisan karya ilmiah. Guru yang memiliki usia lebih tua pada umumnya memiliki pengalaman mengajar lebih banyak. Dengan demikian, seorang guru memiliki kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang lebih terasah.


(30)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai minat guru dalam melakukan penulisan karya ilmiah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor tertentu dengan judul penelitian

“Pengaruh Pemahaman Menulis Karya Ilmiah, Kreativitas, dan Usia

Terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah” Studi Kasus Pada:

Guru-guru Tingkat SMK Negeri se-Kabupaten Sleman.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Ada dugaan guru yang memiliki pemahaman tentang karya ilmiah yang tinggi memiliki minat menulis karya ilmiah tinggi. Sedangkan guru yang memiliki pemahaman tentang karya ilmiah yang rendah, maka memiliki minat yang rendah dalam membuat penulisan karya tulis ilmiah.

2. Ada dugaan guru yang memiliki kreativitas yang tinggi, maka memiliki minat yang tinggi untuk menulis karya ilmiah. Sedangkan guru yang memiliki kreativitas yang rendah, maka memiliki minat yang rendah dalam membuat penulisan karya ilmiah.

3. Ada dugaan guru yang memiliki budaya membaca dan menulis yang tinggi, maka memiliki minat yang tinggi untuk menulis karya ilmiah. Sedangkan guru yang memiliki budaya membaca dan menulis yang rendah, maka memiliki minat yang rendah untuk menulis karya ilmiah.


(31)

4. Ada dugaan kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah menyita waktu guru sehingga guru tidak sempat melakukan karya ilmiah.

5. Ada dugaan kesibukan di luar kegiatan sekolah yang menyita waktu guru sehingga guru tidak sempat melakukan karya ilmiah.

6. Ada dugaan guru yang berusia tua memiliki minat yang tinggi dalam menulis karya ilmiah. Sedangkan guru yang berusia muda memiliki minat yang rendah dalam melakukan penulisan karya ilmiah.

7. Jenjang jabatan dan golongan guru yang membedakan kompetensi dan pengalaman menulis karya ilmiah.

8. Tuntutan profesionalitas yang berbeda dari status sekolah tempat guru bekerja (sekolah negeri atau swasta dan sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan).

9. Bidang studi yang diampu guru yag tidak berhubungan dengan karya ilmiah.

10. Ada dugaan jika guru banyak mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah cenderung memiliki minat yang tinggi untuk menulis karya ilmiah, sedangkan guru jarang mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah cenderung memiliki minat yang rendah untuk menulis karya ilmiah.

11. Ada dugaan guru yang memiliki jenis kelamin perempuan lebih rajin sehingga memiliki minat yang tinggi untuk melakukan penulisan karya ilmiah. Ada dugaan guru yang memiliki jenis kelamin laki-laki tidak lebih rajin dari perempuan, sehingga memiliki minat yang rendah untuk melakukan penulisan karya ilmiah.


(32)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti membatasi masalah penelitian pada minat guru melakukan penulisan karya ilmiah. Ada tiga faktor yang mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah, diantaranya yaitu: pemahaman tentang karya ilmiah, kreativitas, dan usia.

.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah pemahaman tentang karya ilmiah mempengaruhi minat guru untuk melakuakan penulisan karya ilmiah?

2. Apakah kreativitas mempengaruhi minat guru untuk melakuakan penulisan karya ilmiah?

3. Apakah usia mempengaruhi minat guru untuk melakuakan penulisan karya ilmiah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pemahaman tentang karya ilmiah mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah.

2. Untuk mengetahui apakah kreativitas mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah.


(33)

3. Untuk mengetahui apakah usia mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan guru dapat mengetahui seberapa besar minat melakukan penulisan karya ilmiah dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi, sehingga dapat melakukan perubahan yang lebih baik. 2. Bagi Lembaga Tinggi Pendidikan ( Dinas Pendidikan Tingkat Menengah

dan atau Kementrian Pendidikan Nasional RI)

Dari hasil penelitian ini diharapkan dinas pendidikan menengah dapat mengetahui fenomena yang terjadi sehubungan dengan kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga dapat mengkaji ulang kebijakan yang belum berjalan dengan baik serta meningkatkan penerapan kebijakan yang sudah berjalan dengan baik.

3. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dari hasil penelitian ini diharapkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dapat lebih mendidik dan melatih mahasiswa calon guru untuk dapat lebih kreatif dan mampu menulis karya ilmiah.

4. Bagi Penulis

Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui pengaruh pemahaman tentang karya ilmiah, kreativitas, dan usia terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah.


(34)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah a. Pengertian Minat

Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan (KBBI, 2000:744). Minat tidak timbul dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat dalam diri seseorang seperti adanya rasa butuh terhadap sesuatu, adanya rasa ingin tahu, atau adanya rasa ketertarikan terhadap suatu hal. Menurut Winkel (1984:30). Minat merupakan kecenderungan obyek yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Menurut sardiman (2011:76), minat diartikan sebagai “Suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau utuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Seseorang yang mempunyai minat pada suatu obyek, dia akan tertarik dengan obyek tersebut. Biasanya


(35)

orang tersebut akan selalu mengikuti perkembangan informasi tentang obyek tersebut. Minat pada suatu obyek akan mendorong seseorang untuk mencari tahu dan mempelajari obyek tersebut dan dia akan mengikuti aktivitas yang berhubungan dengan obyek tersebut.

Minat dapat didefinisikan sebagai suatu sikap atau perasaan yang positif terhadap suatu aktivitas, pengalaman atau benda (Carl Safran dalam Sukardi, 1988: 61). Menurut Syah Mihibbin (1997:136) secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

b. Karakteristik Minat

Karateristik minat menurut Bimo Walgito (2012): 1) Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.

2) Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu.

3) Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.

c. Macam-macam Minat

Karena minat merupakan suatu perasaan atau sikap, maka keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga. Menurut


(36)

Safran (dalam Sunardi, 1988: 63-64) ada tiga cara untuk menentukan minat, yaitu:

1) Minat yang diekspresikan (Expressed interest). Seseorang dapat menentukan minat atau pilihanya dengan kata-kata tertentu, misalnya: seseorang mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk mengumpulkan uang logam, perangko dll.

2) Minat yang diwujudkan (Manifest interest). Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan hanya melalui kata-kata, melainkan dengan perbuatan dan tindakan. Misal: kegiatan olahraga, pramuka dan sebagainya yang mampu menarik perhatian.

3) Minat yang dapat diinventarisasikan (Inventoried interest). Seseorang menilai minatnya agar dapat mengukur dan menjawab terhadap pertanyaan tertentu atau urutan pilihanya terhadap aktivitas tertentu

Sedangakan menurut Pasaribu dan Simanjutak (2012) mengatakan bahwa minat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Minat aktual. Adalah minat yang berlaku pada obyek yang ada pada suatu saat dan ruangan yang kongkrit. Minat aktual ini disebut perhatian yang merupakan dasar dari proses belajar. 2) Minat disposisional. Yaitu minat yang mengarah pada

pembawaan (disposisi) dan menjadi ciri hidup seseorang. Minat bukanlah sesuatu yang tumbuh sejak lahir telah tertutup


(37)

dan bukanlah merupakan keseluruhan yang tidak dapat berubah

Selain itu, menurut Witherington, H. C (1978: 125) minat terbagi menjadi 2 macam, yaitu :

1) Minat primitif atau biologis. Minat yang timbul dari kebutuhan – kebutuhan jasmani berkisar pada soal makanan, comfort, dan aktifitas. Ketiga hal ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang terasa akan sesuatu yang dengan langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme. 2) Minat kultural atau sosial.Minat yang berasal dari perbuatan

belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar – benar terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar – benar luas terhadap hal – hal yang bernilai.

Apabila dikaitkan dengan karya tulis ilmiah, maka minat yang dimaksud adalah kecenderungan atau keinginan hati yang menetap di dalam perubahan tingkah laku untuk merangsang perasaan senang terhadap suatu obyek yang berhubungan dengan keadaan diri seseorang untuk melakukan penulisan karya ilmiah dalam bentuk laporan tertulis tentang hasil kegiatan ilmiah. Karya tulis ilmiah ini dibuat oleh guru untuk keperluan pengembangan profesi dalam rangka kenaikan pangkat/golongan maupun dalam rangka uji sertifikasi yang merupakan wujud penghargaan terhadap profesionalisme guru. Penulisan karya ilmiah ini sangat penting


(38)

untuk dilakukan oleh guru dan tidak hanya dalam rangka kenaikan golongan/ uji sertifikasi saja, tetapi terutama dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas guru sebagai tenaga yang profesional. d. Kriteria Minat

Menurut Nursalam (2008) minat seseorang dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

1) Rendah. Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat 2) Sedang. Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi

tidak dalam waktu segera.

3) Tinggi. Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.

e. Unsur-Unsur Minat

Menurut Husni Thamrin dan Sri Mawarti (1997: 5) unsur-unsur yang terdapat dalam minat adalah perhatian, ketertarikan atau keinginan, kemauan dan perbuatan yang didefinisaikan sebagai berikut:

1) Perhatian. Perhatian adalah peningkatan keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatanya kepada sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang diluar diri kita. Menurut Sugihartono perhatian dapat muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu. Menurut Albert Bandura perhatian mencakup peristiwa peniruan (adanya kejelasan, keterlibatan perasaan, tingkat kerumitan,


(39)

kelaziman, nilai fungsi) dan karakteristik pengamat (kemampuan indera, persepsi, penguatan sebelumnya). Sedangkan menurut Slameto perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubunganya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkunganya. Jadi dapat diketahui apabila semakin banyak kesadaran yang terlibat dalam aktivitas makin tinggi pemusatan perhatianya dan mampu mengontrol kestabilan emosionalnya sehingga akan lebih mudah dan tepat dalam melakukan aktivitasnya.

2) Tertarik. Tertarik mengandung pengertian merasa senang, terpikat, menaruh minat. Tertarik merupakan awalan dari individu yang menaruh minat terhadap suatu obyek. Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan obyek tersebut.

3) Kemauan. Sedangkan menurut Ainy (2012) kemauan adalah sebuah kesungguhan hati untuk melakukan sesuatu melalui tindakan nyata dengan penuh tanggung jawab dan konsisten. Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran.


(40)

Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan memunculkan minat individu yang bersangkutan.

4) Perbuatan. Perbuatan adalah sesuatu yang diperbuat atau dilakukan. Dimaksudkan setelah seseorang tertarik kepada suatu obyek atau aktivitas akan mempunyai hasrat untuk melakukanya secara langsung. Dapat dijelaskan kembali mengenai perbuatan adalah suatu tanggapan atau reaksi seseorang terhadap rangsangan atau lingkungan.

f. Proses timbulnya Minat

Menurut Charles (2012) proses timbulnya minat dideskripsikan sebagai berikut:

Pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas, siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian, menimbulkan keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan dengan hal-hal tersebut. Proses munculnya minat tersedia dalam :

1) Motif (alasan, dasar, pendorong)

2) Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa motif yang bersifat hukum dan rendah dan disini harus dipilih.


(41)

3) Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif – motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab tidak sama mungkin seseorang mempunyai macam – macam keinginan pada waktu yang sama.

g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut Yuwono (2012) minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1) Kondisi pekerjaan. Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi

2) Sistem pendukung. Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.

3) Pribadi pekerja

4) Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

Jika dikaitkan dengan minat melakukan penulisan karya ilmiah, maka peneliti menduga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat guru melakukan penulisan karya ilmiah adalah :


(42)

2) Kreativitas guru

3) Budaya membaca dan menulis

4) Kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah 5) Kesibukan guru di luar kegiatan sekolah 6) Usia

7) Jenjang jabatan dan Golongan guru 8) Status sekolah

9) Bidang studi yang diampu

10) Program Pelatihan penulisa karya ilmiah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Menengah

11) Jenis kelamin

2. Pemahaman Tentang Karya Ilmiah a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata “paham” yang mendapatkan awalan “pe-“ dan akhiran “-an”, atau berdasarkan taksonomi Bloom dalam bahasa Inggris pemahaman berasal dari kata comprehension dan istilah ini kemudian meluas menjadi understanding. Secara umum pemahaman merupakan proses mengkonstruk makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau mengintergrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran seseorang.


(43)

Menurut Hamzah dan Nurdin (2011:57) pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pegetahuan yang pernah diterimanya. Di samping itu, menurut Winkel (2004:274) pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Anas Sudijono (2013)

menyebutan pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.

Selanjutnya menurut Poesprodjo (2011), pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

b. Karya Tulis Ilmiah

1) Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Pengertian sederhana tentang karya tulis ilmiah menurut Eko Susilo (dalam Waid, 2012:16) adalah sebuah karangan dalam bentuk tulisan yang dirancang berdasarkan sifat keilmuannya dan dilandasi pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang


(44)

tertentu. Karya terebut disusun sesuai dengan metode ilmiah dengan sistematika kepenulisan yang bertumpu pada gaya bahasa ilmiah, sehingga apa yang tertera di dalam karya tulis tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Disamping itu, menurut Fatihudin dan Iis (2011:10) karya ilmiah merupakan semua karya ilmiah yang mengikuti prosedur/ tahapan menurut kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

Menurut Waid (2012:16-17), karya tulis ilmiah adalah suatu karya yang dibuat untuk mengkaji sebuah persoalan, baik persoalan ringan maupun berat, secara teoritis maupun praktik, dengan berlandaskan kepada metode-metode keilmuan. Artinya dalam KTI secara metodologis, penulis tidak bebas berbuat karena metode-metode khusus dan ketentuan ilmiah yang harus dipenuhinya. KTI merupakan tulisan yang berdasarkan kajian literature, analisis ilmiah yang mendalam, namun tidak lepas dari ketentuan-ketentuan ilimah.

2) Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Sebuah karya tulis ilmiah akan dikatakan ilmiah, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Waid, 2012:18-20):

a) Eksplisit. Tulisan dikatakan ilmiah, jika isi bisa ditangkap dengan jelas oleh pembaca.

b) Rasional. Tulisan dikatakan ilmiah, jika isi bersifat rasional (masuk akal). Penulis tidak sekedar berapologi dan beropini


(45)

dalam tulisannya, tetapi juga diselaraskan dengan data dan fakta di lapangan.

c) Kelugasan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika semua yang dipaparkan penulis bersifat penting dan memiliki urgensi. d) Objektivitas. Tulisan dikatakan ilmiah, jika dalam tulisan,

penulis menyampaikan hal-hal apa adanya, tidak ditambah ataupun dikurangi.

e) Keseksamaan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika penulis ditekan untuk tidak melakukan kekeliruan dalam bentuk apapun, dan sekecil apapun.

f) Kesinambungan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika dari paragraph awal hingga akhir menunjukan kesinambungan, sehingga pembaca tidak akan jenuh dan bosan membaca KTI, sekalipun memiliki ketebalan yang cukup banyak.

g) Ketuntasan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika adanya kejelasan dan ketuntasan pembahasan isi di dalam KTI.

3) Komponen Pokok dalam setiap Jenis Karya Tulis Ilmiah

Adapun pokok-pokok KTI menurut Waid (2012: 21-23) adalah sebagai berikut :

a) Dapat memberi penjelasan. Pokok ini akan tercapai apabila karya tulis yang disusun memberikan pemahaman terhadap dengan uraian dan pembahasan yang logis dan ilmiah terhadap


(46)

sebuah permasalahan serta menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

b) Memberi idea atau penilaian. Penulis tidak hanya sekedar mendeskripsikan sebuah data tanpa memberi sebuah pemahaman dari pemikiran penulis sendiri.

c) Memberi saran. Penulis juga harus memberikan saran/ tawaran yang sifatnya membangun, apapun bentuknya.

d) Menyampaiakan sanggahan. KTI juga memberikan sanggahan terhadap opini orang lain, sikap orang lain, dalam bentuk karya tulis.

e) Membuktikan hipotesis. KTI mampu memberikan pemahaman terhadap para pembaca bahwa gagasan penulis benar-benar sesuai dengan kenyataan di lapangan, bukan hanya bersifat opini ataupun apologi.

Karya ilmiah harus mampu menunjukan kelengkapan, kejelasan, dan kecendekiaan dalam penyajian komponen-komponen yang harus ada dalam karya itu. Komponen-komponen yang dimaksudkan dalam KTI guru adalah sebagai berikut (Suyitno, 2011:9) :

a) Topik/ masalah. Sesuai dengan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan guru yang bersangkutan

b) Kajian teori/ kajian pustaka. Mendukung upaya pemecahan masalah dari topik yang dikaji.


(47)

c) Metode strategi pemecahaan masalah. Menggunakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis.

d) Data/ fakta/ bukti. Bukti yang mendukung permasalahan yang dikaji.

e) Hasil dan pembahasan kajian. Memaparkan hasil dan membuat alternatif solusi masalah yang dikaji.

f) Simpulan dan saran. Inti hasil kajian dan saran berdasarkan kajian.

g) Rujukan/referensi. Mencamtukan sumber-sumber pustaka yang relevan untuk kajian tersebut.

4) Fungsi Karya Tulis Ilmiah

a) Fungsi bagi pembaca. Sebuah KTI dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan para pembaca dari sebuah karya tulis, serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan seorang penulis melalui ragam penelitian, penelusuran, pengamatan, serta penalaran ilmiah.

b) Fungsi bagi penulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis dan menganalisa sebuah fenomena, persoalan, berlatih mengitegrasikan berbagai ide dan gagasan serta merefleksikannya ecara sistematis dan ilmiah ke dalam sebuah tulisan, meingkatan pengetahuan dan wawasan, serta member kepuasan intelektual, disamping ikut berpartiipasi dalam


(48)

rangka meningkatkan ilmu pengetahua dan pendidikan bagi masayarakat luas.

5) Karakter Ilmiah dalam Karya Tulis Ilmiah

Suatu karya tulis ilmiah memiliki karakter ilmiah sebagai berikut (Waid, 2012; 47-57):

a) Berbasis penelitian. Basis penelitian yang dimaksud adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan mencari data-data sebagai objek pembahasan langsung di lapangan, sedangakan penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan literatur seperti buku, majalah, koran, data-data di internet, ataupun dari ragam bentuk penelitian sebelumnya.

b) Nalar kritis. Nalar kritis tercemin pada uraian, pembahasan, serta argumentasi yang diberikan penulis

c) Inklusif. Sebuah karya tulis tidak sungkan untuk menunjuk pada karya tulis orang lain yang dijadikan sebagai penguat data. Inklusif juga berarti tidak egois dengan pendapat pribadi. d) Keramahan karya tulis. Sikap objektif orang yang tampak

ketika menyampaikan analisisnya, arguntasi, bahkan kesimpulannya.

e) Menghargai hak kekayaan intelektual. Penulis KTI dituntut untuk rela menghargai karya orang lain.


(49)

f) Konsisten dalam mempertahankan pendapat. Seorang penulis harus konsisten terhadap pendapatnya di dalam tulisannya, gagasan dan analisis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

g) Prospektif dan konseptual. KTI dapat memberikan pandangan masa depan dan korelasi dengan fenomena kekinian.

h) Menemukan hal baru.

6) Prosedur dan Tahapan Karya Tulis Ilmiah

Secara umum banyak para ahli mengemukakan prosedur dan tahapan penelitian, antara lain menurut Nazir dalam Fatihudi (2012:25) sebagai berikut :

a) Merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah b) Mengadakan studi kepustakaan

c) Memformulasikan hipotesis

d) Menentukan model untuk menguji hipotesis e) Mengumpulkan data

f) Menyususn, menganalisis, dan memberikan interpretasi g) Membuat generalisasi dan kesimpulan

h) Membuat laporan ilmiah

7) Macam KTI dan Bobot Angka Kredit Publikasi Karya Tulis Ilmiah Guru

Untuk setiap kenaikan pangkat/golongan kecuali dari golongan III/a ke III/b, guru dituntut untuk memenuhi prasyarat


(50)

jumlah angka kredit untuk unsur publikasi karya ilmiah/ karya inovatif, karya ilmiah tersebut dapat berupa: (1) Penelitian; (2) Karangan Ilmiah (3) Ilmiah Populer; (4) Prasaran Seminar (5) Buku; (6) Diktat; (7) Terjemahan. Bobot angka kredit etiap jenis KTI dapat dirinci sebagai berikut (Suyitno, 2011:7-8) :

Butir Ukuran

penilaian

Angka kredit a. KTI hasil penelitian,

pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang

pendidikan yang

dipublikasikan

1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional

2) Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen bersangkutan Setiap karya Setiap karya 12.5 6

b. KTI hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasika di perpustakaan sekolah 1) Dalam bentuk buku 2) Dalam majalah ilmiah

yang diakui oleh departemen bersangkutan Setiap karya Setiap karya 8 4

c. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang

pendidikan yang

dipublikasikan.

1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

Setiap karya Setiap karya

8 4


(51)

nasional

2) Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh departemen

bersangkutan

d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah. 1) Dalam bentuk buku 2) Dalam bentu makalah

Setiap buku Setiap karya

7 3.5

e. Tulisan populer di bidang

pendidikan dan

kebudayaan yang

disebutka melalui media massa. Setiap tulisan yang merupakan satu kesatuan 2

f. Menyampaiakn prasaaan berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah

Setiap kali 2.5

g. Buku pelajaran atau modul

1) Bertaraf nasional 2) bertaraf provinsi

Setiap buku Setiap buku

5 3 h. Diktat pelajaran Setiap diktat 1 i. Mengalihbahasakan buku

pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan

Setiap buku/karya

ilmiah

2.5

8) Kriteria Kualitas Karya Tulis Ilmiah Guru

Karya ilmiah guru adalah produk hasi karya guru yang disusun secara terencana, sistematis, dan mengikuti prosedur atau tahap ilmiah. Karena itu, ada sejumlah kriteria, yang perlu diperhatikan oleh guru agar karyanya dapat dikatakan karya yang berkualitas. Kriteria yang dimasksudkan menurut Suyitno (2011: 8-9) adalah sebagai berukut:


(52)

a) Orisinalitas/ keaslian karya. Karya tesebut benar-benar asi karya guru yang besangkutan, sesuai dengan bidang studi yang diampu di tempat bekerja.

b) Kebermanfaatan karya. Karya tersebut benar-benar bermanfaat secara langsung bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

c) Keilmiahan. Karya tulis yang dihasilkan disusun dengan menggunakan prosedur ilmiah, sistematis, memiliki logika yang runtut, menggunakan bahasa popular, sesuai dengan persyaratan karya ilmiah,

d) Keajegan bagian-bagain dalam karya ilmiah harus memperlihatkan hubungan yang ajeg dan menunjukan kosistensi pemikiran yang utuh.

9) Ragam tulisan

Menurut Salisbury dalam Henry Guntur Tarigan (1982:26-28) membagi tulisan berdasarkan bentuknya, yaitu bentuk obyektif dan subyektif. Bentuk-bentuk obyektif mencakup penjelasam yang terperinci, batasan, laporan, dan dokumen. Sedangkan pada bentuk-bentuk subyektif mencakup otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informasi, potret/gambaran, satire.

Berdasarkan bentuknya, Waever (2013) mengklasifikasikan tulisan dalam bentuk eksposis, deskripsi, narasi, dan argumentasi.


(53)

Di samping itu ragam tulis dalam bentuk karya ilmiah adalah makalah, surat pembaca, kabilitasi, referat, monograf, laporan tinjauan, laporan khusus, laporan penelitian.

Makalah adalah tulisan resmi yang mengkaji suatu sub-bahasan/ permasalahan oleh orang yang ahli pada bidangnya (sesuai dengan permasalahan yang dibahas) yang hasilnya akan dipublikasikan dan disampaikan secara tuntas mengenai pembahasan tersebut di muka umum, dan hasil dari pembahasan tersebut akan dipertanggung jawabkan oleh penulisan

Laporan Penelitian adalah suatu karya ilmiah yang ditulis setelah penulis melakukan suatu penelitian yang didalamnya telah melakukan suatu eksperimen ataupun pengamatan terhadap suatu masalah/ bahasan dengan melakukan tes dan pengukuran. Laporan penelitian merupakan suatu rangkuman dari hasil selama meneliti suatu permasalahan, laporan penelitian harus ditulis secara jujur sesuai dengan apa yang telah dilakukan pada penelitiannya baik hasil maupun pengaruh yang telah ditemukan dalam penelitiannya. Orang yang menulis suatu laporan penelitian harus mempunyai kemampuan dalam menulis laporan, karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

Laporan Khusus adalah suatu tulisan yang dikerjakan setelah melihat suatu kejadian permasalahan, tujuan dari ditulisnya laporan kasus adalah untuk menceritakan secara


(54)

lengkap dan jelas mengenai apa yang telah dilihat dari suatu masalah. Didalam laporan kasus penulis tidak perlu memberikan laporan mengenai cara-cara dalam menyelesaikan suatu permasalahan tersebut, namun hanya menyampaikan secara detail apa yang telah dilihat saja.

Laporan Tinjauan adalah suatu tulisan yang dikerkajan untuk disampaikan kepada lembaga atau umum berdasarkan hasil pengamatan terhadap hal yang telah diteliti, laporan tinjauan berbeda dengan laporan penelitian karena dalam melakukan suatu penelitian tidak melakukan tes dan pengukuran secara langsung terhadap hal yang telah diteliti tersebut, akan tetapi hanya melakukan pengamatan terhadap suatu hal yang telah diteliti tersebut.

Monograf adalah tulisan (karangan, uraian) mengenai satu bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu. Monograf ditulis dengan tujuan untuk memberikan keterangan kepada pembaca, agar pembaca dapat mengerti mengenai apa yang telah ditulis oleh penulis. Isi dari monograf harus saling berkaitan dari satu bab ke bab yang lain, monograf merupakan suatu karya ilmiah dan sasarannyapun ditujukan kepada orang-orang yang mempunyai pemikiran yang berdasarkan keilmuan. Sedangakn refertas adalah kerja yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah (seminar, konferensi).


(55)

Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang dilakukan pada acara tertentu. Biasanya kabilitasi terbit setiap Minggu sekali atau satu bulan sekali dalam suatu pertemuan rutin. Selanjutnya surat pembaca adalah ulisan yang dibuat oleh orang yang telah membaca suatu buku, majalah atau koran yang akan dikirimkan kepihak produksi/ redaksi untuk memberikan respon mengenai suatu hal yang telah dibaca di buku atau majalah tersebut.

Berkenaan dengan kenaikan jabatan dan golongan guru, maka penulisan karya ilmiah yang harus dilakukan oleh guru adalah dalam bentuk buku pelajaran/ pedoman guru, jurnal ilmiah, majalah, laporan hasil penelitian, artikel, modul/ diktat, pengalihbahasaan, dan presentasi dalam forum ilmiah.

c. Pengaruh Pemahaman tentang Karya Ilmiah terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah

Pemahaman merupakan salah satu hal penting yang perlu dimiliki seseorang untuk mengembangkan dirinya. Di dalam diri seseorang terdapat potensi-potensi diri yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap. Menurut Hurlock minat dibagi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Apabila dikaitkan dengan minat, maka pemahaman yang dimaksud adalah minat pada ranah kognitif, yaitu minat yang berdasarkan pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari. Di samping itu apabila dikaitkan dengan


(56)

pemahaman, maka minat yang dimaksudkan adalah minat yang muncul dari kultural atau sosial. Menurut Safran minat kultural atau sosial adalah minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar-benar luas terhadap hal-hal yang bernilai. Seseorang yang sudah melewati proses belajar, pendidikan, pengalaman akan suatu hal, pada umumunya telah memiliki pemahaman akan pengetahuan yang bernilai. Dari proses tersebut yang dapat menghasilkan pemahaman pada diri seseorang, maka dapat timbulah minat akan hal yang bernilai tersebut.

Apabila dikaitkan dengan penulisan karya ilmiah, maka yang dimaksud dengan pemahaman tentang karya ilmiah adalah kemampuan berpikir seseorang (guru) untuk mengerti atau memahami sesuatu yang telah dipelajari berkenaan dengan penulisan karya ilmiah dalam bentuk laporan hasil penelitian ilmiah. Dalam membuat penulisan karya ilmiah hendaknya guru juga mengusai konsep dalam karya ilmiah yang meliputi : pengertian karya ilmiah,ciri-ciri karya ilmiah, komponen pokok dalam setiap jenis karya ilmiah, fungsi karya ilmiah, karakter ilmiah dalam karya ilmiah, prosedur dan tahapan karya ilmiah, serta kriteria kulaitas karya tulis ilmiah guru.

Seorang guru yang telah memiliki pemahama tentang karya ilmiah dan mengusai konsep karya ilmiah, pastilah memiliki potensi


(57)

untuk menulis karya ilmiah sehingga informasi yang disajikan sistematis dan obyektif.

3. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Kata kreativitas berasal dari kata sifat creative yang berarti pandai mencipta. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kemampuan ini merupakan kemampuan imaginatif yang hasilnya merupakan pembuatan kombinasi dan informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Menurut Balnadi (1983:102) kreativitas ialah kesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan jalan mempergunakan daya khayal, fantasi atau imajinasi.

Menurut Alfonsus Samosir (1980:11), kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan/ berkreasi. Kreativitas dapat dianggap sebagai kemampuan untuk menjadi seorang pendengar yang baik, yang mendengarkan gagasan yang datang dari dunia luar dan dari dalam diri sendiri atau dari alam bawah sadar. Menurut Mulyana (2008), kreativitas adalah sesuatu yang bersifat iniversal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Munandar (1985:47) menjelaskan pengertian kreativitas


(58)

dengan mengemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas, yaitu:

1) Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.

2) Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.

3) Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan

(fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan

untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan.

b. Ciri-ciri orang kreatif

Menurut Campbell (-:27) ciri-ciri orang kreatif dapat dikelompokan menjadi 3 kategori, yaitu:

1) Ciri-ciri pokok, yaitu kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan. Adapun beberapa yang termasuk ciri-ciri pokok yaitu:

a) Kelincahan mental – berpikir dari segala arah (mental agility), yaitu kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata, angka-angka,


(59)

dan khususnya melihat hubungan-hubungan yang tidak biasa antara ide-ide, gagasan-gagasan dan sebagainya.

b) Kelincahan mental – berpikir ke segala arah (divergent

thinking), yaitu kemampuan untuk berpikir dari satu ide,

gagasan, menyebar ke segala arah, segi.

c) Fleksibilitas konseptual (conceptual flexibility), yaitu kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang, pendekatan, kerja yang tak jalan.

d) Orisinalitas (originality), yaitu kemampuan untuk menelorkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim, (meski tak selalu baik), yang jarang, bahkan ”mengejutkan”

e) Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan dikemukakan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan, memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-temalinya (complexity) dari yang sederhana (simplicity).

f) Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skills).

2) Ciri-ciri yang memungkinkan, yaitu yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif sekali sudah ditemukan tetap hidup. Adapun ciri-ciri yang memungkinkan, meliputi: kemampuan untuk bekerja keras, berpikiran mandiri, pantang


(60)

menyerah, mampu berkomunikasi dengan baik, lebih tertarik pada konsep daripada segi-segi kecil, keinginan tahu untuk intelektual, kaya humor dan fantasi, tidak segera menolak ide atau gagasan baru, dan arah hidup yang mantap.

3) Ciri-ciri sampingan, yaitu tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif. Ciri-ciri itu tidak perlu untuk kreativitas, tetapi rupanya menjadi akibat samping dari kekreativitasan mereka. Adapun ciri-ciri sampingan yaitu: tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain dan kekacauan psikologis.

c. Pengaruh Kreativitas terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah Kreativitas merupakan kemampuan untuk melahirkan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Pada umumnya seseorang yang kreatif mampu melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, dan penemuan baru sedangkan orang yang kurang kreatif pada umumnya sukar untuk melahirkan ide ataupun gagasan. Dalam melahirkan ide baru seorang yang kreatif juga mampu mempertahankan idenya tersebut agar ide barunya tetap dapat dipertahankan dan dapat terus berkembang. Dengan ide yang baru muncul membuat seseorang ingin mewujudkannya. Dengan adanya banyak ide yang bermunculan akan membuat orang semakain kreatif. Semakain banyak ide semakain banyak orang berminat untuk mewujudkkan idenya. Dapat diketahui bahwa


(61)

minat itu sendiri merupakan keinginan akan sesuatu yang ada dalam diri seseorang, minat bukan merupakan bawaan dari lahir melainkan minat akan timbul kemudian. Maka dari itu seseorang yang memilki kreatifitas yang tinggi lebih berminat untuk melahirkan ide-ide baru, misalnya menulis karya ilmiah dalam bentuk buku pelajaran/ pedoman guru, jurnal ilmiah, majalah, laporan hasil penelitian, makalah, artikel, modul/ diktat, pengalihbahasaan, dan presentasi dalam forum ilmiah. Sedangkan orang yang kurang berkreatif untuk membuat suatu hasil karya dari idenya pun akan merasa kesulitan.

4. Usia

a. Pengertian Usia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia usia adalah umur yaitu lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai sekarang. Yang dimaksud dengan usia dalam penelitian ini adalah usia guru. Usia guru dalam hal ini adalah dihitung mulai dilahirkan sampai guru itu tidak bekerja menjadi seorang pendidik dan sampai pensiun atau tidak bekerja lagi. Menurut Wahyudin Mahardika (2010) ada tiga macam umur, yaitu:

1) Umur yang bersifat kronologis.

Umur ini dihitung berapa banyak kalender dihabiskan. Umur yang bersifat kronologis ini tidak mengenal kata surut, progresterus. Tidak akan kembali waktu yang sudah berlalu.


(62)

2) Umur berdimensi intelektual psikologis. Yaitu bisa saja secara kronologis orang berumur sudah tua tetapi pendidikannya rendah, tidak berkembangnya emosi, maka masih sepertianak-anak.

3) Umur psikologis spiritual. Umur secara kronologis sudah tua dan secara intelektual juga pintar.

b. Pengaruh Usia terhadap Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah Suatu kondisi dapat mempengaruhi perubahan minat sesuai dengan pada masa-masa usia manusia, berikut ini merupakan kondisi yang mempengaruhi minat menurut Hurlock (1980:254,305,395) :

1) Pada Masa Dewasa Dini (18 tahun – 40 tahun)

a) Perubahan dalam kondisi kesehatan. Orang merasa bahwa kekuatan dan daya tahannya tidak lagi seperti semula, sehingga mereka bergesaer minat-minat yang tidak begitu memerlukan kekuatan dan daya tahan, terutama dalam rekreasi mereka.

b) Perubahaan dalam status ekonomi. Apabila status ekonomi membaik orang-orang akan memperluas minat mereka mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksakan, begitu pula sebaliknya.

c) Perubahan dalam pola kehidupan. Orang muda harus meninjau kembali minat-minat lama mereka dari segi


(63)

waktu, dana, tenaga, dan persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini sesuai dengan pola kehidupan mereka yang baru atau apakah hal-hal itu masih memberikan kepuasan seperti dulu.

d) Perubahan dalam nilai. Nilai yang baru diperoleh dapat mempengaruhi minat yang sudah ada atau dapat menumbuhkan minat baru.

e) Perubahan peran seks. Pola kehidupan wanita dan pria dewasa sangatlah berbeda, oleh karena itu perbedaan minat berdasarkan seks menjadi semakin besar dibandingkan dengan masa remaja.

f) Perubahan dari status belum menikah ke status menikah. Orang-orang yang belum menikah memiliki minat yang berbeda dengan orang yang sudah menikah karena memiliki pola kehidupan yang berbeda.

g) Menjadi orang tua. Orientasi pada kehidupan keluarga menggantikan orientasi pada diri, karena mereka umumnya sudah tidak memiliki lagi waktu, uang dan tenaga untuk tetap melanjutkan minat mereka seperti dulu.

h) Perubahan kesenangan.


(64)

2) Pada Usia Lanjut (41 tahun – 60 tahun)

a) Kesehatan. Perubahan terhadap kesehatan dan kekuatan fisik dapat dilihat dari keinginan yang meningkat untuk mencari kegiatan yang dilakukan .

b) Status sosial. Orang yang berusia lanjut dari kelompok yang lebih tinggi biasanya memiliki tingkat keinginan yang lebih tinggi.

c) Status ekonomi. Orang usia lanjut tidak memliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sering menghentikan banyak kegiatan yang penting bagi mereka kemudian memusatkan perhatian pada satu kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu.

d) Tempat tinggal. e) Seks

f) Status pernikahan

g) Nilai. Nilai keinginan selalu beruah pada tingkatan usia di usia lebih lanjut keinginan berubah lebih konservasi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa usia sangat mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan penulisan karya ilmiah karena dilihat dari rentang usia, maka dapat diketahui apakah orang tersebut memiliki minat yang tinggi atau rendah dalam melakukan penulisan karya ilmiah.


(65)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Ana Nurfiana mengenai pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; Sig. = 0,000 <α = 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; Sig. = 0,000 <α = 0,05); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa (χ2hitung = 6,325;

Asymp. Sig = 0,042 <α = 0,05 dan Spearman Correlation = - 0,181).

2. Penelitian Lourentius Yudha dengan judul Pengaruh Pemahaman Tentang PKM, Budaya Membaca, Indeks Prestasi Kumulatif Terhadap Minat PKM. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahana tentag PKM terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square X2hitung = 89,064; Asymp.Sig = 0,000 < α = 0.05 dan Spearman Correlation = 0.392); (2) ada pengaruh positif dan signifikan budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM (Pearson

Chi Square X2hitung = 49,487; Asymp.Sig = 0,000 < α = 0.05 dan

Spearman Correlation = 0.295); dan (3) tidak ada pengaruh positif dan

signifikan IPK terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square

X2hitung = 8,180; Asymp.Sig = 0,025 > α = 0.05 dan Spearman


(66)

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh pemahaman tentang karya ilmiah terhadap minat

melakukan penulisan karya ilmiah

Minat merupakan suatu hasrat, kesukaan, kegemaraan yang dimiliki seseorang. Minat pada dasarnya hanyalah kehendak yang meinginkan sesuatu, minat belum menunjukan suatu perbuatan atau aksi seseorang untuk mendapatkan hal yang diinginkan.Jika dikaitkan dengan karya tulis ilmiah, maka minat yang dimaksud adalah keinginan/kehendak, kecenderungan, hasrat dalam diri seseorang (guru) untuk melakukan penulisan karya ilmiah dalam bentuk buku pelajaran/pedoman guru, jurnal ilmiah, majalah, laporan hasil penelitian, makalah, artikel, modul/diktat, pengalihbahasaan, dan presentasi dalam forum ilmiah.Setiap guru pada umumnya memiliki tingkatan yang berbeda akan minat melakukan penulisan karya ilmiah, ada guru yang memiliki minat yang tinggi, sedang, dan rendah. Tinggi rendahnya minat tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya pemahaman tentang karya ilmiah yang dimiliki oleh guru. Pemahaman tentang karya ilmiah yang dimaksudkan adalah kemampuan berpikir seseorang (guru) untuk mengerti atau memahami dan menguasai konsep penulisan karya ilmiah, yang meliputi: pengertian karya ilmiah, ciri-ciri karya ilmiah, komponen pokok dalam setiap jenis karya ilmiah, fungsi karya ilmiah, karakter ilmiah dalam karya ilmiah, prosedur dan tahapan karya ilmiah, macam karya ilmiah, serta kriteria kulaitas karya tulis ilmiah guru.


(67)

Seorang guru yang telah memiliki pemahaman yang banyak tentang karya ilmiah dan mengusai konsep karya ilmiah, diduga memiliki minat untuk menulis karya ilmiah yang tinggi, hal ini dikarenakan ketika seseorang (guru) yang telah memiliki pemahaman yang cukup mengenai karya ilmiah, maka orang tersebut akan memiliki rasa percaya diri dan merasa mampu untuk melakukannya. Selanjutnya guru akan memiliki hasrat atau kesukaan yang tinggi untuk melakukan penulisan karya ilmiah.

Dalam keadaan lain seorang guru bisa saja memiliki minat yang rendah atau bahkan sama sekali tidak menyukai karya ilmiah. Minat yang rendah akan penulisan karya ilmiah tersebut dapat disebabkan oleh sedikitnya pemahaman yang dimiliki guru akan konsep karya ilmiah. Ketika seorang guru tidak benar-benar menguasai konsep, maka kemungkinan yang terjadi adalah guru tidak memiliki kepercayaan diri dan merasa tidak mampu untuk menulis karya ilmiah, selanjutnya guru tidak memiliki hasrat, tertarik, dan menyukai penulisan karya ilmiah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa guru yang memiliki pemahaman yang banyak mengenai karya ilmiah, maka memiliki minat yang tinggi untuk melakukan penulisan karya ilmiah, sedangkan guru yang memiliki pemahaman yang sedikit mengenai karya ilmiah, maka memiliki minat yang rendah untuk melakukan penulisan karya ilmiah. Maka, pemahaman tentang karya ilmiah diduga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat melakukan penulisan karya ilmiah.


(68)

2. Pengaruh kreativitas terhadap minat melakukan penulisan karya

ilmiah

Mulyana (2008), menjelaskan bahwa kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Dapat diketahui bahwa guru yang memiliki kreativitas tinggi akan cenderung memiliki minat yang cukup tinggi pula untuk melakukan penulisan karya ilmiah karena guru yang memiliki kreativitas tinggi akan memiliki motivasi dalam menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan hal–hal yang sudah ada menjadi lebih menarik. Sebaliknya jika guru kurang memilki suatu kreativitas maka guru cenderung kurang berminat melakukan penulisan karya ilmiah karena kurang memiliki motivasi dan kurang memiliki rasa percaya diri.

Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya banyak ide yang bermunculan akan membuat seseorang menjadi semakin kreatif sehingga dapat diduga kreativitas mempengaruhi minat untuk melakukan penulisan karya ilmiah.

3. Pengaruh usia terhadap minat melakukan penulisan karya ilmiah

Usia adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun. Dari penelitian sisilia suarti (2011), guru yang mempunyai usia yang lebih tua cenderung mempunyai persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi


(69)

guru dalam jabatan positif karena usia masuk kriteria penilaian program sertifikasi. Sedangkan guru yang usianya masih muda lebih cenderung mempunyai persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif dikarenakan kurang banyak pengalaman dalam hal mengerjakan ataupun dalam hal mengikuti kegiatan guru-guru seperti pelatihan, lomba, dan kegiatan lainnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa guru yang berusia muda (18 tahun – 40 tahun) lebih cenderung memiliki minat yang rendah untuk menulis karya ilmiah dikarenakan kurang banyak pengalaman dalam hal menulis karya ilmiah. Sedangkan guru yang berusia tua (41 tahun – 60 tahun) lebih cenderung memiliki minat dalam menulis karya ilmiah yang tinggi.

D. Paradigma Penelitian

Dari penjelasan di atas dapat digambarkan paradigm penelitian sebagai berikut:

Keterangan :

X1 : Pemahaman tentang karya ilmiah

X2 : Kreativitas

X3 : Usia

Y : Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah, Guru SMK Negeri Kabupaten Sleman

 : Garis Regresi X terhadap Y dan Garis Regresi X1, X2, X3 terhadap Y X1

X2

Y X3


(1)

C. Uji Chi Square Usia terhadap Minat melakukan penulisan karya ilmiah 1. 3 X 5

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Minat * Usia 230 100.0% 0 .0% 230 100.0%

MINAT * USIA Crosstabulation

USIA

Total muda dewasa tua

MINAT sangat rendah

Count 0 2 3 5 Expected Count .7 1.4 2.9 5.0 Residual -.7 .6 .1

rendah Count 8 14 33 55 Expected Count 8.1 15.3 31.6 55.0 Residual -.1 -1.3 1.4

sedang Count 16 29 56 101 Expected Count 14.9 28.1 58.0 101.0 Residual 1.1 .9 -2.0

tinggi Count 8 16 33 57 Expected Count 8.4 15.9 32.7 57.0 Residual -.4 .1 .3

sangat tinggi

Count 2 3 7 12 Expected Count 1.8 3.3 6.9 12.0 Residual .2 -.3 .1

Total Count 34 64 132 230 Expected Count 34.0 64.0 132.0 230.0


(2)

Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 1.452a 8 .993 Likelihood Ratio 2.160 8 .976 Linear-by-Linear

Association

.082 1 .775 N of Valid Cases 230

a. 5 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,74.

Symmetric Measures

Value

Asymp. Std. Errora

Approx. Tb

Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency

Coefficient

.079 .993

Interval by Interval Pearson's R -.019 .064 -.285 .776c Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.015 .065 -.230 .818c N of Valid Cases 230

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation.

2. 3 X 3

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Minat * Usia 230 100.0% 0 .0% 230 100.0%


(3)

MINAT * USIA Crosstabulation

USIA1

Total muda dewasa tua

MINAT rendah Count 8 16 36 60 Expected Count 8.9 16.7 34.4 60.0 Residual -.9 -.7 1.6

sedang Count 16 29 56 101 Expected Count 14.9 28.1 58.0 101.0 Residual 1.1 .9 -2.0

tinggi Count 10 19 40 69 Expected Count 10.2 19.2 39.6 69.0 Residual -.2 -.2 .4

Total Count 34 64 132 230 Expected Count 34.0 64.0 132.0 230.0

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square .367a 4 .985 Likelihood Ratio .368 4 .985 Linear-by-Linear

Association

.048 1 .826 N of Valid Cases 230

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,87.

Symmetric Measures

Value Asymp. Std. Errora

Approx . Tb

Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .040 .985 Interval by Interval Pearson's R -.015 .065 -.219 .827c Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.014 .065 -.209 .835c N of Valid Cases 230

a. Not assuming the null hypothesis.


(4)

LAMPIRAN 7

Tabel Statistik

&


(5)

Tabel Harga Kritik r Product Moment

df Level Signifikan 0,05

5 0,754492234 10 0,575982985 15 0,482146015 20 0,422713503 25 0,380862857 30 0,349370006 35 0,324572913 40 0,304395578 45 0,287562981 50 0,273243479 100 0,194604162 200 0,138098135 300 0,112890624 390 0,099065858 391 0,098939556 392 0,098813736 393 0,098688395 394 0,098563529 395 0,098439136 396 0,098315213 397 0,098191757 398 0,098068764 399 0,097946233 400 0,09782416


(6)

Mencari Nilai r tabel untuk n = 230 dengan cara interpolasi, dengan rumus matematik sebagai berikut:

=

Diumpamakan :

y1 = 0,138; y2 = 0,113; x1 = 200; x2 = 300 Interpolasi:

= =

100 ( y-0,138) = -0,025 (x-200) 100y – 13,8 = -0,025x + 5

100y = -0,025 + 5 + 13,8 100y = -0,025 + 18,8 y = -0,00025x + 0,188

maka, nilai r dari n=230 dengan dk 228 ( 230-2) adalah sebagai berikut:

y = -0,00025x + 0,188 y = -0,00025 (228) + 0,188

y = - 0,057 + 0,188 y = 0,131