46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Jenis Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu variabel, baik satu variabel atau
lebih, tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkannya dengan variabel yang lain Abdurrahman, 2011:7. Sedangkan jenis penelitian ini
adalah penelitian studi kasus. Penelitian studi kasus adalah strategi penelitian yang berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit
peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitian terletak pada fenomena kontenporer didalam
konteks kehidupan nyata Robert, 2002:1. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar minat guru melakukan penulisan karya ilmiah dan
faktor-faktor apa yang mempengaruhi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan diadakan di sekolah menengah atas negeri dan
swasta dan sekolah menengah kejuruan negeri di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di sajikan dalam tabel 3.1.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 3-15 Februari 2014.
47
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Kabupaten Sleman
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian Subyek yang diteliti adalah guru-guru SMK negeri di Kabupaten
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Obyek Penelitian
Obyek yang diteliti adalah minat penulisan karya ilmiah, pemahaman tentang karya ilmiah, kreativitas, dan usia.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang menjadi perhatian
pengamatan dan penyedia data yang memiliki kesamaan karakteristik Nurgiyantoro,dkk., 2002:20. Populasi dalam penelitian ini meliputi
guru-guru SMK negeri di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
No Nama Sekolah
Kecamatan
1. SMK N 1 Depok. Depok
2. SMK N 2 Depok. Depok
3. SMK N 1 Kalasan. Kalasan
4. SMK N 2 Godean. Godean
5. SMK N 1 Cangkringan. Cangkringan
6. SMK N 1 Tempel. Tempel
48
Tabel 3.2 Data Populasi SMK Negeri Kabupaten Sleman
No Nama Sekolah
Guru PNS
PNS DEPAG
GTT TOTAL
GT
1 SMK N 1 DEPOK
56 2
4 58
2 SMK N 2 DEPOK
137 1
17 138
3 SMK N 1 CANGKRINGAN
24 4
24 4
SMK Negeri 1 Godean 90
2 13
92 5
SMK Negeri 2 Godean 42
1 8
43 6
SMK Negeri 1 Kalasan 76
2 14
78 7
SMK Negeri 1 Seyegan 64
11 64
8 SMK Negeri 1 Tempel
43 1
6 44
TOTAL 533
10 77
541 Sumber data : www.tendiksleman.blogspot.com
2. Sampel Menurut Nurgiyantoro,dkk 2002:21 sampel adalah sebuah kelompok
anggota yang menjadi bagian populasi sehingga juga memiliki karakteristik populasi. Untuk memperoleh jumlah sampel yang sungguh-
sungguh representatif , maka dengan ditentukan α =5 sampel penelitian
ini dihitung dengan rumus berdasarkan proporsi yang dikemukan oleh Issac dan Michael dalam Arikunto,2006:136, yaitu :
Dengan keterangan sebagai berikut : S =
Jumlah sampel N =
Jumlah populasi P =
Proporsi dalam populasi 0,5 d =
Ketelitian error 0,05 X
2
= Harga tabel chi-kuadrat untuk 0,95 = 3,841
49
Jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah = 224,86538.
Selanjutnya, sebagai
bentuk pertimbangan
peneliti menambahkan 10 lebih banyak sebagai bentuk antisipasi kesalahan
atau pun kerusakan data pada saat pengambilan.
Persentase sampel terhadap total guru-guru SMK negeri di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 46,34
yang berasal dari 247533. 3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara
mengambil subjek didasarkan atas tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga, sehingga peneliti memilih
50
mengunakan purposive sampling. Syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu Arikunto, 2006:140 :
a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh sampel yang representatif,
pengambilan sampel dari tiap sekolah menengah kejuruan negeri ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam
masing-masing sekolah. Setelah itu masing-masing sekolah atau lapisan diambil sampel sesuai dengan jumlah populasi masing-masing sekolah.
Cara menentukan responden digunakan teknik eksidental sampling artinya yang menjadi sampel adalah responden yang bisa dijumpai.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya