9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah a. Pengertian Minat
Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan KBBI, 2000:744. Minat tidak
timbul dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat dalam diri seseorang seperti
adanya rasa butuh terhadap sesuatu, adanya rasa ingin tahu, atau adanya rasa ketertarikan terhadap suatu hal. Menurut Winkel
1984:30. Minat merupakan kecenderungan obyek yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Menurut sardiman 2011:76, minat diartikan sebagai
“Suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-
keinginan atau utuhannya sendiri”. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya
sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Seseorang yang mempunyai minat pada
suatu obyek, dia akan tertarik dengan obyek tersebut. Biasanya
orang tersebut akan selalu mengikuti perkembangan informasi tentang obyek tersebut. Minat pada suatu obyek akan mendorong
seseorang untuk mencari tahu dan mempelajari obyek tersebut dan dia akan mengikuti aktivitas yang berhubungan dengan obyek
tersebut. Minat dapat didefinisikan sebagai suatu sikap atau perasaan
yang positif terhadap suatu aktivitas, pengalaman atau benda Carl Safran dalam Sukardi, 1988: 61. Menurut Syah Mihibbin
1997:136 secara
sederhana, minat
interest berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
b. Karakteristik Minat Karateristik minat menurut Bimo Walgito 2012:
1 Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek. 2 Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari
sesuatu objek itu. 3 Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan
keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.
c. Macam-macam Minat Karena minat merupakan suatu perasaan atau sikap, maka
keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga. Menurut
Safran dalam Sunardi, 1988: 63-64 ada tiga cara untuk menentukan minat, yaitu:
1 Minat yang diekspresikan Expressed interest. Seseorang dapat menentukan minat atau pilihanya dengan kata-kata
tertentu, misalnya: seseorang mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk mengumpulkan uang logam, perangko dll.
2 Minat yang diwujudkan Manifest interest. Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan hanya melalui kata-kata,
melainkan dengan perbuatan dan tindakan. Misal: kegiatan olahraga, pramuka dan sebagainya yang mampu menarik
perhatian. 3 Minat yang dapat diinventarisasikan Inventoried interest.
Seseorang menilai minatnya agar dapat mengukur dan menjawab terhadap pertanyaan tertentu atau urutan pilihanya
terhadap aktivitas tertentu Sedangakan menurut Pasaribu dan Simanjutak 2012
mengatakan bahwa minat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1 Minat aktual. Adalah minat yang berlaku pada obyek yang
ada pada suatu saat dan ruangan yang kongkrit. Minat aktual ini disebut perhatian yang merupakan dasar dari proses belajar.
2 Minat disposisional. Yaitu minat yang mengarah pada pembawaan disposisi dan menjadi ciri hidup seseorang.
Minat bukanlah sesuatu yang tumbuh sejak lahir telah tertutup
dan bukanlah merupakan keseluruhan yang tidak dapat berubah
Selain itu, menurut Witherington, H. C 1978: 125 minat terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1 Minat primitif atau biologis. Minat yang timbul dari kebutuhan – kebutuhan jasmani berkisar pada soal makanan, comfort, dan
aktifitas. Ketiga hal ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang terasa akan sesuatu yang dengan langsung dapat
memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme. 2 Minat kultural atau sosial.Minat yang berasal dari perbuatan
belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar – benar
terdidik ditandai dengan adanya minat yang benar – benar luas
terhadap hal – hal yang bernilai.
Apabila dikaitkan dengan karya tulis ilmiah, maka minat yang dimaksud adalah kecenderungan atau keinginan hati yang menetap
di dalam perubahan tingkah laku untuk merangsang perasaan senang terhadap suatu obyek yang berhubungan dengan keadaan
diri seseorang untuk melakukan penulisan karya ilmiah dalam bentuk laporan tertulis tentang hasil kegiatan ilmiah. Karya tulis
ilmiah ini dibuat oleh guru untuk keperluan pengembangan profesi dalam rangka kenaikan pangkatgolongan maupun dalam rangka
uji sertifikasi yang merupakan wujud penghargaan terhadap profesionalisme guru. Penulisan karya ilmiah ini sangat penting
untuk dilakukan oleh guru dan tidak hanya dalam rangka kenaikan golongan uji sertifikasi saja, tetapi terutama dilakukan dalam
rangka peningkatan kualitas guru sebagai tenaga yang profesional. d. Kriteria Minat
Menurut Nursalam 2008 minat seseorang dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:
1 Rendah. Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat 2 Sedang. Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi
tidak dalam waktu segera. 3 Tinggi. Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat
dalam waktu segera. e. Unsur-Unsur Minat
Menurut Husni Thamrin dan Sri Mawarti 1997: 5 unsur-unsur yang terdapat dalam minat adalah perhatian,
ketertarikan atau keinginan, kemauan dan perbuatan yang didefinisaikan sebagai berikut:
1 Perhatian. Perhatian adalah peningkatan keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan
dalam pemusatanya kepada sesuatu baik yang ada di dalam maupun yang diluar diri kita. Menurut Sugihartono perhatian
dapat muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu. Menurut Albert Bandura perhatian mencakup peristiwa peniruan
adanya kejelasan, keterlibatan perasaan, tingkat kerumitan,
kelaziman, nilai fungsi dan karakteristik pengamat kemampuan indera, persepsi, penguatan sebelumnya.
Sedangkan menurut Slameto perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubunganya dengan pemilihan
rangsangan yang datang dari lingkunganya. Jadi dapat diketahui apabila semakin banyak kesadaran yang terlibat
dalam aktivitas makin tinggi pemusatan perhatianya dan mampu mengontrol kestabilan emosionalnya sehingga akan
lebih mudah dan tepat dalam melakukan aktivitasnya. 2 Tertarik. Tertarik mengandung pengertian merasa senang,
terpikat, menaruh minat. Tertarik merupakan awalan dari individu yang menaruh minat terhadap suatu obyek.
Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang, orang
merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya.
Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan obyek tersebut.
3 Kemauan. Sedangkan menurut Ainy 2012 kemauan adalah sebuah kesungguhan hati untuk melakukan sesuatu melalui
tindakan nyata dengan penuh tanggung jawab dan konsisten. Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang
terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran.
Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan
memunculkan minat individu yang bersangkutan. 4 Perbuatan. Perbuatan adalah sesuatu yang diperbuat atau
dilakukan. Dimaksudkan setelah seseorang tertarik kepada suatu obyek atau aktivitas akan mempunyai hasrat untuk
melakukanya secara langsung. Dapat dijelaskan kembali mengenai perbuatan adalah suatu tanggapan atau reaksi
seseorang terhadap rangsangan atau lingkungan. f. Proses timbulnya Minat
Menurut Charles 2012 proses timbulnya minat dideskripsikan sebagai berikut:
Pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas, siswa mempunyai perhatian terhadap adanya perhatian, menimbulkan
keinginan untuk terlibat di dalam aktivitas. Minat kemudian mulai memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang
menyenangkan dengan hal-hal tersebut. Proses munculnya minat tersedia dalam :
1 Motif alasan, dasar, pendorong 2 Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan pada batin
terdapat beberapa motif yang bersifat hukum dan rendah dan disini harus dipilih.
3 Keputusan. Inilah yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif
– motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain sebab tidak sama mungkin seseorang mempunyai
macam – macam keinginan pada waktu yang sama.
g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menurut Yuwono 2012 minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-
faktor: 1 Kondisi pekerjaan. Tempat kerja yang memiliki suasana yang
menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi
2 Sistem pendukung. Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga
diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan,
perlengkapan pekerjaan
yang memadai,
kesempatan promosi, kenaikan pangkatkedudukan. 3 Pribadi pekerja
4 Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan
memakai atribut
bekerja, sikap
terhadap pekerjaannya.
Jika dikaitkan dengan minat melakukan penulisan karya ilmiah, maka peneliti menduga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
minat guru melakukan penulisan karya ilmiah adalah : 1 Pemahaman tentang karya ilmiah
2 Kreativitas guru 3 Budaya membaca dan menulis
4 Kesibukan guru di dalam kegiatan sekolah 5 Kesibukan guru di luar kegiatan sekolah
6 Usia 7 Jenjang jabatan dan Golongan guru
8 Status sekolah 9 Bidang studi yang diampu
10 Program Pelatihan penulisa karya ilmiah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Menengah
11 Jenis kelamin
2. Pemahaman Tentang Karya Ilmiah a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata “paham” yang mendapatkan awalan “pe-“ dan akhiran “-an”, atau berdasarkan taksonomi Bloom
dalam bahasa Inggris pemahaman berasal dari kata comprehension dan istilah ini kemudian meluas menjadi understanding. Secara umum
pemahaman merupakan proses mengkonstruk makna atau pengertian suatu konsep berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, atau
mengintergrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran seseorang.
Menurut Hamzah dan Nurdin 2011:57 pemahaman adalah kemampuan
seseorang dalam
mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pegetahuan yang pernah diterimanya. Di samping itu, menurut
Winkel 2004:274 pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Anas Sudijono
2013
menyebutan pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.
Selanjutnya menurut Poesprodjo 2011, pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam
berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam erlebnis sumber pengetahuan
tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran, pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara
diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain. b. Karya Tulis Ilmiah
1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah Pengertian sederhana tentang karya tulis ilmiah menurut Eko
Susilo dalam Waid, 2012:16 adalah sebuah karangan dalam bentuk tulisan yang dirancang berdasarkan sifat keilmuannya dan
dilandasi pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu. Karya terebut disusun sesuai dengan metode ilmiah dengan sistematika kepenulisan yang bertumpu pada gaya bahasa
ilmiah, sehingga apa yang tertera di dalam karya tulis tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Disamping itu,
menurut Fatihudin dan Iis 2011:10 karya ilmiah merupakan semua karya ilmiah yang mengikuti prosedur tahapan menurut
kaidah-kaidah penulisan ilmiah. Menurut Waid 2012:16-17, karya tulis ilmiah adalah suatu
karya yang dibuat untuk mengkaji sebuah persoalan, baik persoalan ringan maupun berat, secara teoritis maupun praktik, dengan
berlandaskan kepada metode-metode keilmuan. Artinya dalam KTI secara metodologis, penulis tidak bebas berbuat karena metode-
metode khusus dan ketentuan ilmiah yang harus dipenuhinya. KTI merupakan tulisan yang berdasarkan kajian literature, analisis
ilmiah yang mendalam, namun tidak lepas dari ketentuan-ketentuan ilimah.
2 Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
Sebuah karya tulis ilmiah akan dikatakan ilmiah, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut Waid, 2012:18-20:
a Eksplisit. Tulisan dikatakan ilmiah, jika isi bisa ditangkap dengan jelas oleh pembaca.
b Rasional. Tulisan dikatakan ilmiah, jika isi bersifat rasional masuk akal. Penulis tidak sekedar berapologi dan beropini
dalam tulisannya, tetapi juga diselaraskan dengan data dan fakta di lapangan.
c Kelugasan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika semua yang dipaparkan penulis bersifat penting dan memiliki urgensi.
d Objektivitas. Tulisan dikatakan ilmiah, jika dalam tulisan, penulis menyampaikan hal-hal apa adanya, tidak ditambah
ataupun dikurangi. e Keseksamaan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika penulis ditekan
untuk tidak melakukan kekeliruan dalam bentuk apapun, dan sekecil apapun.
f Kesinambungan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika dari paragraph awal hingga akhir menunjukan kesinambungan, sehingga
pembaca tidak akan jenuh dan bosan membaca KTI, sekalipun memiliki ketebalan yang cukup banyak.
g Ketuntasan. Tulisan dikatakan ilmiah, jika adanya kejelasan dan ketuntasan pembahasan isi di dalam KTI.
3 Komponen Pokok dalam setiap Jenis Karya Tulis Ilmiah Adapun pokok-pokok KTI menurut Waid 2012: 21-23 adalah
sebagai berikut : a Dapat memberi penjelasan. Pokok ini akan tercapai apabila
karya tulis yang disusun memberikan pemahaman terhadap dengan uraian dan pembahasan yang logis dan ilmiah terhadap
sebuah permasalahan serta menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.
b Memberi idea atau penilaian. Penulis tidak hanya sekedar mendeskripsikan sebuah data tanpa memberi sebuah
pemahaman dari pemikiran penulis sendiri. c Memberi saran. Penulis juga harus memberikan saran tawaran
yang sifatnya membangun, apapun bentuknya. d Menyampaiakan sanggahan. KTI juga memberikan sanggahan
terhadap opini orang lain, sikap orang lain, dalam bentuk karya tulis.
e Membuktikan hipotesis. KTI mampu memberikan pemahaman terhadap para pembaca bahwa gagasan penulis benar-benar
sesuai dengan kenyataan di lapangan, bukan hanya bersifat opini ataupun apologi.
Karya ilmiah harus mampu menunjukan kelengkapan, kejelasan, dan kecendekiaan dalam penyajian komponen-komponen yang
harus ada dalam karya itu. Komponen-komponen yang dimaksudkan dalam KTI guru adalah sebagai berikut Suyitno,
2011:9 : a Topik masalah. Sesuai dengan kegiatan pelatihan yang
dilaksanakan guru yang bersangkutan b Kajian teori kajian pustaka. Mendukung upaya pemecahan
masalah dari topik yang dikaji.
c Metode strategi pemecahaan masalah. Menggunakan metode ilmiah yang digunakan secara sistematis.
d Data fakta bukti. Bukti yang mendukung permasalahan yang dikaji.
e Hasil dan pembahasan kajian. Memaparkan hasil dan membuat alternatif solusi masalah yang dikaji.
f Simpulan dan saran. Inti hasil kajian dan saran berdasarkan kajian.
g Rujukanreferensi. Mencamtukan sumber-sumber pustaka yang relevan untuk kajian tersebut.
4 Fungsi Karya Tulis Ilmiah a Fungsi bagi pembaca. Sebuah KTI dapat berfungsi sebagai
rujukan, untuk meningkatkan wawasan para pembaca dari sebuah karya tulis, serta menyebar luaskan ilmu pengetahuan
seorang penulis melalui ragam penelitian, penelusuran, pengamatan, serta penalaran ilmiah.
b Fungsi bagi penulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis dan menganalisa sebuah fenomena, persoalan, berlatih
mengitegrasikan berbagai
ide dan
gagasan serta
merefleksikannya ecara sistematis dan ilmiah ke dalam sebuah tulisan, meingkatan pengetahuan dan wawasan, serta member
kepuasan intelektual, disamping ikut berpartiipasi dalam
rangka meningkatkan ilmu pengetahua dan pendidikan bagi masayarakat luas.
5 Karakter Ilmiah dalam Karya Tulis Ilmiah Suatu karya tulis ilmiah memiliki karakter ilmiah sebagai
berikut Waid, 2012; 47-57: a Berbasis penelitian. Basis penelitian yang dimaksud adalah
penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan mencari data-data sebagai objek
pembahasan langsung di lapangan, sedangakan penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan literatur seperti
buku, majalah, koran, data-data di internet, ataupun dari ragam bentuk penelitian sebelumnya.
b Nalar kritis. Nalar kritis tercemin pada uraian, pembahasan, serta argumentasi yang diberikan penulis
c Inklusif. Sebuah karya tulis tidak sungkan untuk menunjuk pada karya tulis orang lain yang dijadikan sebagai penguat
data. Inklusif juga berarti tidak egois dengan pendapat pribadi. d Keramahan karya tulis. Sikap objektif orang yang tampak
ketika menyampaikan
analisisnya, arguntasi,
bahkan kesimpulannya.
e Menghargai hak kekayaan intelektual. Penulis KTI dituntut untuk rela menghargai karya orang lain.
f Konsisten dalam mempertahankan pendapat. Seorang penulis harus konsisten terhadap pendapatnya di dalam tulisannya,
gagasan dan
analisis dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
g Prospektif dan konseptual. KTI dapat memberikan pandangan masa depan dan korelasi dengan fenomena kekinian.
h Menemukan hal baru. 6 Prosedur dan Tahapan Karya Tulis Ilmiah
Secara umum banyak para ahli mengemukakan prosedur dan tahapan penelitian, antara lain menurut Nazir dalam Fatihudi
2012:25 sebagai berikut : a Merumuskan masalah dan mengidentifikasi masalah
b Mengadakan studi kepustakaan c Memformulasikan hipotesis
d Menentukan model untuk menguji hipotesis e Mengumpulkan data
f Menyususn, menganalisis, dan memberikan interpretasi g Membuat generalisasi dan kesimpulan
h Membuat laporan ilmiah 7 Macam KTI dan Bobot Angka Kredit Publikasi Karya Tulis Ilmiah
Guru Untuk setiap kenaikan pangkatgolongan kecuali dari
golongan IIIa ke IIIb, guru dituntut untuk memenuhi prasyarat
jumlah angka kredit untuk unsur publikasi karya ilmiah karya inovatif, karya ilmiah tersebut dapat berupa: 1 Penelitian; 2
Karangan Ilmiah 3 Ilmiah Populer; 4 Prasaran Seminar 5 Buku; 6 Diktat; 7 Terjemahan. Bobot angka kredit etiap jenis
KTI dapat dirinci sebagai berikut Suyitno, 2011:7-8 : Butir
Ukuran penilaian
Angka kredit
a. KTI hasil
penelitian, pengkajian, survey dan
atau evaluasi di bidang pendidikan
yang dipublikasikan
1 Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara
nasional 2 Dalam majalah ilmiah
yang diakui
oleh departemen
bersangkutan Setiap karya
Setiap karya 12.5
6
b. KTI hasil
penelitian, pengkajian, survey dan
atau evaluasi di bidang pendidikan
yang tidak dipublikasikan,
tetapi didokumentasika
di perpustakaan sekolah
1 Dalam bentuk buku 2 Dalam majalah ilmiah
yang diakui
oleh departemen
bersangkutan Setiap karya
Setiap karya 8
4
c. Karya tulis
berupa tinjauan
atau ulasan
ilmiah hasil
gagasan sendiri
dalam bidang
pendidikan yang
dipublikasikan. 1 Dalam bentuk buku
yang diterbitkan dan diedarkan
secara Setiap karya
Setiap karya 8
4
nasional 2 Dalam majalah ilmiah
yang diakui
oleh departemen
bersangkutan d. Makalah berupa tinjauan
atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam
bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan tetapi
didokumentasikan
di perpustakaan sekolah.
1 Dalam bentuk buku 2 Dalam bentu makalah
Setiap buku Setiap karya
7 3.5
e. Tulisan populer di bidang pendidikan
dan kebudayaan
yang disebutka melalui media
massa. Setiap tulisan
yang merupakan
satu kesatuan 2
f. Menyampaiakn prasaaan berupa tinjauan, gagasan,
atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
Setiap kali 2.5
g. Buku pelajaran
atau modul
1 Bertaraf nasional 2 bertaraf provinsi
Setiap buku Setiap buku
5 3
h. Diktat pelajaran Setiap diktat
1 i. Mengalihbahasakan buku
pelajarankarya ilmiah
yang bermanfaat
bagi pendidikan
Setiap bukukarya
ilmiah 2.5
8 Kriteria Kualitas Karya Tulis Ilmiah Guru Karya ilmiah guru adalah produk hasi karya guru yang
disusun secara terencana, sistematis, dan mengikuti prosedur atau tahap ilmiah. Karena itu, ada sejumlah kriteria, yang perlu
diperhatikan oleh guru agar karyanya dapat dikatakan karya yang berkualitas. Kriteria yang dimasksudkan menurut Suyitno 2011: 8-
9 adalah sebagai berukut:
a Orisinalitas keaslian karya. Karya tesebut benar-benar asi karya guru yang besangkutan, sesuai dengan bidang studi yang
diampu di tempat bekerja. b Kebermanfaatan karya. Karya tersebut benar-benar bermanfaat
secara langsung bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
c Keilmiahan. Karya tulis yang dihasilkan disusun dengan menggunakan prosedur ilmiah, sistematis, memiliki logika
yang runtut, menggunakan bahasa popular, sesuai dengan persyaratan karya ilmiah,
d Keajegan bagian-bagain
dalam karya
ilmiah harus
memperlihatkan hubungan yang ajeg dan menunjukan kosistensi pemikiran yang utuh.
9 Ragam tulisan
Menurut Salisbury dalam Henry Guntur Tarigan 1982:26- 28 membagi tulisan berdasarkan bentuknya, yaitu bentuk
obyektif dan subyektif. Bentuk-bentuk obyektif mencakup penjelasam yang terperinci, batasan, laporan, dan dokumen.
Sedangkan pada bentuk-bentuk subyektif mencakup otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informasi, potretgambaran,
satire. Berdasarkan bentuknya, Waever 2013 mengklasifikasikan
tulisan dalam bentuk eksposis, deskripsi, narasi, dan argumentasi.
Di samping itu ragam tulis dalam bentuk karya ilmiah adalah makalah, surat pembaca, kabilitasi, referat, monograf, laporan
tinjauan, laporan khusus, laporan penelitian. Makalah adalah tulisan resmi yang mengkaji suatu sub-
bahasan permasalahan oleh orang yang ahli pada bidangnya sesuai dengan permasalahan yang dibahas yang hasilnya akan
dipublikasikan dan disampaikan secara tuntas mengenai pembahasan tersebut di muka umum, dan hasil dari pembahasan
tersebut akan dipertanggung jawabkan oleh penulisan Laporan Penelitian adalah suatu karya ilmiah yang ditulis
setelah penulis melakukan suatu penelitian yang didalamnya telah melakukan suatu eksperimen ataupun pengamatan terhadap suatu
masalah bahasan dengan melakukan tes dan pengukuran. Laporan penelitian merupakan suatu rangkuman dari hasil selama
meneliti suatu permasalahan, laporan penelitian harus ditulis secara jujur sesuai dengan apa yang telah dilakukan pada
penelitiannya baik hasil maupun pengaruh yang telah ditemukan dalam penelitiannya. Orang yang menulis suatu laporan penelitian
harus mempunyai kemampuan dalam menulis laporan, karena harus sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
Laporan Khusus adalah suatu tulisan yang dikerjakan setelah melihat suatu kejadian permasalahan, tujuan dari
ditulisnya laporan kasus adalah untuk menceritakan secara
lengkap dan jelas mengenai apa yang telah dilihat dari suatu masalah. Didalam laporan kasus penulis tidak perlu memberikan
laporan mengenai cara-cara dalam menyelesaikan suatu permasalahan tersebut, namun hanya menyampaikan secara detail
apa yang telah dilihat saja. Laporan Tinjauan adalah suatu tulisan yang dikerkajan untuk
disampaikan kepada lembaga atau umum berdasarkan hasil pengamatan terhadap hal yang telah diteliti, laporan tinjauan
berbeda dengan laporan penelitian karena dalam melakukan suatu penelitian tidak melakukan tes dan pengukuran secara langsung
terhadap hal yang telah diteliti tersebut, akan tetapi hanya melakukan pengamatan terhadap suatu hal yang telah diteliti
tersebut. Monograf adalah tulisan karangan, uraian mengenai satu
bagian dari suatu ilmu atau mengenai suatu masalah tertentu. Monograf ditulis dengan tujuan untuk memberikan keterangan
kepada pembaca, agar pembaca dapat mengerti mengenai apa yang telah ditulis oleh penulis. Isi dari monograf harus saling
berkaitan dari satu bab ke bab yang lain, monograf merupakan suatu karya ilmiah dan sasarannyapun ditujukan kepada orang-
orang yang mempunyai pemikiran yang berdasarkan keilmuan. Sedangakn refertas adalah kerja yang disampaikan dalam
pertemuan ilmiah seminar, konferensi.
Kabilitasi adalah tulisan dibuat dengan tujuan memberikan informasi kepada publik, yang dilakukan pada acara tertentu.
Biasanya kabilitasi terbit setiap Minggu sekali atau satu bulan sekali dalam suatu pertemuan rutin. Selanjutnya surat pembaca
adalah ulisan yang dibuat oleh orang yang telah membaca suatu buku, majalah atau koran yang akan dikirimkan kepihak produksi
redaksi untuk memberikan respon mengenai suatu hal yang telah dibaca di buku atau majalah tersebut.
Berkenaan dengan kenaikan jabatan dan golongan guru, maka penulisan karya ilmiah yang harus dilakukan oleh guru
adalah dalam bentuk buku pelajaran pedoman guru, jurnal ilmiah, majalah, laporan hasil penelitian, artikel, modul diktat,
pengalihbahasaan, dan presentasi dalam forum ilmiah. c. Pengaruh Pemahaman tentang Karya Ilmiah terhadap Minat
Melakukan Penulisan Karya Ilmiah Pemahaman merupakan salah satu hal penting yang perlu
dimiliki seseorang untuk mengembangkan dirinya. Di dalam diri seseorang terdapat potensi-potensi diri yang mencakup ranah minat,
abilitas, kepribadian, nilai dan sikap. Menurut Hurlock minat dibagi dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Apabila dikaitkan
dengan minat, maka pemahaman yang dimaksud adalah minat pada ranah kognitif, yaitu minat yang berdasarkan pengalaman pribadi dan
apa yang pernah dipelajari. Di samping itu apabila dikaitkan dengan
pemahaman, maka minat yang dimaksudkan adalah minat yang muncul dari kultural atau sosial. Menurut Safran minat kultural atau
sosial adalah minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-benar terdidik ditandai dengan
adanya minat yang benar-benar luas terhadap hal-hal yang bernilai. Seseorang yang sudah melewati proses belajar, pendidikan,
pengalaman akan suatu hal, pada umumunya telah memiliki pemahaman akan pengetahuan yang bernilai. Dari proses tersebut
yang dapat menghasilkan pemahaman pada diri seseorang, maka dapat timbulah minat akan hal yang bernilai tersebut.
Apabila dikaitkan dengan penulisan karya ilmiah, maka yang dimaksud dengan pemahaman tentang karya ilmiah adalah
kemampuan berpikir seseorang guru untuk mengerti atau memahami sesuatu yang telah dipelajari berkenaan dengan penulisan karya ilmiah
dalam bentuk laporan hasil penelitian ilmiah. Dalam membuat penulisan karya ilmiah hendaknya guru juga mengusai konsep dalam
karya ilmiah yang meliputi : pengertian karya ilmiah,ciri-ciri karya ilmiah, komponen pokok dalam setiap jenis karya ilmiah, fungsi karya
ilmiah, karakter ilmiah dalam karya ilmiah, prosedur dan tahapan karya ilmiah, serta kriteria kulaitas karya tulis ilmiah guru.
Seorang guru yang telah memiliki pemahama tentang karya ilmiah dan mengusai konsep karya ilmiah, pastilah memiliki potensi
untuk menulis karya ilmiah sehingga informasi yang disajikan sistematis dan obyektif.
3. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas
Kata kreativitas berasal dari kata sifat creative yang berarti pandai mencipta. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan
atau menghasilkan sesuatu yang baru. Kemampuan ini merupakan kemampuan imaginatif yang hasilnya merupakan pembuatan
kombinasi dan informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
Menurut Balnadi
1983:102 kreativitas
ialah kesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan jalan
mempergunakan daya khayal, fantasi atau imajinasi. Menurut Alfonsus Samosir 1980:11, kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan berkreasi. Kreativitas dapat dianggap sebagai kemampuan untuk menjadi seorang pendengar yang baik, yang
mendengarkan gagasan yang datang dari dunia luar dan dari dalam diri sendiri atau dari alam bawah sadar. Menurut Mulyana 2008,
kreativitas adalah sesuatu yang bersifat iniversal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya
kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan
sesuatu. Munandar 1985:47 menjelaskan pengertian kreativitas
dengan mengemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas, yaitu:
1 Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
2 Kreativitas berfikir kreatif atau berfikir divergen adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
keragaman jawaban. 3 Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai
kemampuan yang
mencerminkan kelancaran,
keluwesan fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan
untuk mengelaborasi mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan.
b. Ciri-ciri orang kreatif Menurut Campbell -:27 ciri-ciri orang kreatif dapat dikelompokan
menjadi 3 kategori, yaitu: 1
Ciri-ciri pokok, yaitu kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, penemuan. Adapun beberapa yang
termasuk ciri-ciri pokok yaitu: a Kelincahan mental
– berpikir dari segala arah mental agility, yaitu kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-
gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata, angka-angka,
dan khususnya melihat hubungan-hubungan yang tidak biasa antara ide-ide, gagasan-gagasan dan sebagainya.
b Kelincahan mental – berpikir ke segala arah divergent
thinking, yaitu kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan, menyebar ke segala arah, segi.
c Fleksibilitas konseptual
conceptual flexibility,
yaitu kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang,
pendekatan, kerja yang tak jalan. d Orisinalitas originality, yaitu kemampuan untuk menelorkan
ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim, meski tak selalu baik, yang jarang, bahkan ”mengejutkan”
e Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan dikemukakan bahwa pada umumnya, orang-orang
kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan, memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-
temalinya complexity dari yang sederhana simplicity. f Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada
umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang multiple skills.
2 Ciri-ciri yang memungkinkan, yaitu yang membuat mampu mempertahankan ide-ide kreatif sekali sudah ditemukan tetap
hidup. Adapun
ciri-ciri yang
memungkinkan, meliputi:
kemampuan untuk bekerja keras, berpikiran mandiri, pantang
menyerah, mampu berkomunikasi dengan baik, lebih tertarik pada konsep daripada segi-segi kecil, keinginan tahu untuk intelektual,
kaya humor dan fantasi, tidak segera menolak ide atau gagasan baru, dan arah hidup yang mantap.
3 Ciri-ciri sampingan, yaitu tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap
hidup, tetapi kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif. Ciri-ciri itu tidak perlu untuk kreativitas, tetapi rupanya menjadi
akibat samping dari kekreativitasan mereka. Adapun ciri-ciri sampingan yaitu: tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan
orang lain dan kekacauan psikologis. c. Pengaruh Kreativitas terhadap Minat Melakukan Penulisan Karya Ilmiah
Kreativitas merupakan kemampuan untuk melahirkan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Pada umumnya seseorang yang kreatif
mampu melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru, dan penemuan baru sedangkan orang yang kurang kreatif pada umumnya
sukar untuk melahirkan ide ataupun gagasan. Dalam melahirkan ide baru seorang yang kreatif juga mampu mempertahankan idenya tersebut agar
ide barunya tetap dapat dipertahankan dan dapat terus berkembang. Dengan
ide yang
baru muncul
membuat seseorang
ingin mewujudkannya. Dengan adanya banyak ide yang bermunculan akan
membuat orang semakain kreatif. Semakain banyak ide semakain banyak orang berminat untuk mewujudkkan idenya. Dapat diketahui bahwa
minat itu sendiri merupakan keinginan akan sesuatu yang ada dalam diri seseorang, minat bukan merupakan bawaan dari lahir melainkan minat
akan timbul kemudian. Maka dari itu seseorang yang memilki kreatifitas yang tinggi lebih berminat untuk melahirkan ide-ide baru, misalnya
menulis karya ilmiah dalam bentuk buku pelajaran pedoman guru, jurnal ilmiah, majalah, laporan hasil penelitian, makalah, artikel, modul diktat,
pengalihbahasaan, dan presentasi dalam forum ilmiah. Sedangkan orang yang kurang berkreatif untuk membuat suatu hasil karya dari idenya pun
akan merasa kesulitan.
4. Usia a. Pengertian Usia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia usia adalah umur yaitu lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai sekarang. Yang
dimaksud dengan usia dalam penelitian ini adalah usia guru. Usia guru dalam hal ini adalah dihitung mulai dilahirkan sampai guru itu tidak
bekerja menjadi seorang pendidik dan sampai pensiun atau tidak bekerja lagi. Menurut Wahyudin Mahardika 2010 ada tiga macam
umur, yaitu: 1 Umur yang bersifat kronologis.
Umur ini dihitung berapa banyak kalender dihabiskan. Umur yang bersifat kronologis ini tidak mengenal kata surut,
progresterus. Tidak akan kembali waktu yang sudah berlalu.
2 Umur berdimensi intelektual psikologis. Yaitu bisa saja secara kronologis orang berumur sudah tua tetapi pendidikannya
rendah, tidak berkembangnya emosi, maka masih sepertianak- anak.
3 Umur psikologis spiritual. Umur secara kronologis sudah tua
dan secara intelektual juga pintar. b.
Pengaruh Usia terhadap Minat melakukan Penulisan Karya Ilmiah Suatu kondisi dapat mempengaruhi perubahan minat sesuai
dengan pada masa-masa usia manusia, berikut ini merupakan kondisi
yang mempengaruhi
minat menurut
Hurlock 1980:254,305,395 :
1 Pada Masa Dewasa Dini 18 tahun – 40 tahun
a Perubahan dalam kondisi kesehatan. Orang merasa bahwa kekuatan dan daya tahannya tidak lagi seperti
semula, sehingga mereka bergesaer minat-minat yang tidak begitu memerlukan kekuatan dan daya tahan,
terutama dalam rekreasi mereka. b Perubahaan dalam status ekonomi. Apabila status
ekonomi membaik orang-orang akan memperluas minat mereka mencakup hal-hal yang semula belum mampu
mereka laksakan, begitu pula sebaliknya. c Perubahan dalam pola kehidupan. Orang muda harus
meninjau kembali minat-minat lama mereka dari segi
waktu, dana, tenaga, dan persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini sesuai dengan pola
kehidupan mereka yang baru atau apakah hal-hal itu masih memberikan kepuasan seperti dulu.
d Perubahan dalam nilai. Nilai yang baru diperoleh dapat mempengaruhi minat yang sudah ada atau dapat
menumbuhkan minat baru. e Perubahan peran seks. Pola kehidupan wanita dan pria
dewasa sangatlah berbeda, oleh karena itu perbedaan minat berdasarkan seks menjadi semakin besar
dibandingkan dengan masa remaja. f Perubahan dari status belum menikah ke status menikah.
Orang-orang yang belum menikah memiliki minat yang berbeda dengan orang yang sudah menikah karena
memiliki pola kehidupan yang berbeda. g Menjadi orang tua. Orientasi pada kehidupan keluarga
menggantikan orientasi pada diri, karena mereka umumnya sudah tidak memiliki lagi waktu, uang dan
tenaga untuk tetap melanjutkan minat mereka seperti dulu.
h Perubahan kesenangan. i Perubahan dalam tekanan budaya lingkungan.
2 Pada Usia Lanjut 41 tahun – 60 tahun
a Kesehatan. Perubahan terhadap kesehatan dan kekuatan
fisik dapat dilihat dari keinginan yang meningkat untuk mencari kegiatan yang dilakukan .
b Status sosial. Orang yang berusia lanjut dari kelompok
yang lebih tinggi biasanya memiliki tingkat keinginan yang lebih tinggi.
c Status ekonomi. Orang usia lanjut tidak memliki cukup
uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sering menghentikan banyak kegiatan yang penting bagi
mereka kemudian memusatkan perhatian pada satu kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu.
d Tempat tinggal.
e Seks
f Status pernikahan
g Nilai. Nilai keinginan selalu beruah pada tingkatan usia
di usia lebih lanjut keinginan berubah lebih konservasi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa usia
sangat mempengaruhi minat seseorang dalam melakukan penulisan karya ilmiah karena dilihat dari rentang usia, maka dapat diketahui
apakah orang tersebut memiliki minat yang tinggi atau rendah dalam melakukan penulisan karya ilmiah.
B. Kajian Penelitian yang Relevan