Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
1. Aneka Tambang Tbk.
ANTM 2.
Bumi Resources Tbk. BUMI
3. Vale Indonesia Tbk.
INCO 4.
Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG
5. Resource Alam Indonesia Tbk.
KKGI 6.
Medco Energi International Tbk. MEDC
7. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk.
PGAS 8.
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk. PTBA
9. Radiant Utama Interinsco Tbk.
RUIS 10.
Timah Persero Tbk. TINS
Angka tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 tahun berturut-turut yaitu tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011, sehingga
jumlah sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak : 5 tahun observasi x 10 sampel = 50 sampel observasi.
3.6. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia oleh pihak lain sehingga tidak perlu lagi
dikumpulkan secara langsung oleh peneliti Sinulingga, 2011:151. Data sekunder meliputi laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan dan jumlah
perusahaan sektor pertambangan. Sumber data tersebut diperoleh dari www.idx.com
. Berdasarkan publikasi dari www.idx.com tahun 2012, data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2007, 2008, 2009,
2010, dan 2011
Universitas Sumatera Utara
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang
tercantum pada annual report pada Indonesia Stock Exchange idx. Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian terdahulu yaitu melakukan studi kepustakaan
dengan mempelajari buku-buku dan bacaan-bacaan lain yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan
pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data, dan cara memperoleh data. Tahapan selanjutnya adalah penelitian untuk mengumpulkan keseluruhan data
yang dibutuhkan guna menjawab persoalan penelitian.
3.8. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara current ratio CR
, return on assets ROA, total assets turnover TATO, growth, dan earning per share EPS terhadap cash dividend. Teknik analisis statistik
regresi berganda akan digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang digunakan dalam model penelitian ini.
Maka sebelum analisis regresi berganda tersebut dilakukan terlebih dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi.
3.8.1. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya
Universitas Sumatera Utara
untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara normal, bebas dari autokorelasi, multikolinieritas
serta heterokedistisitas.
3.8.1.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak,
salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke
kanan Situmorang dan Lufti, 2012:100. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal Probability
Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut Priyatno, 2009:74 :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
3.8.1.2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Situmorang dan
Lufti, 2012:108. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan
residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter
plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,
dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di- studentized
. Adapun dasar analisisnya sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Selain itu, uji heterodeksitas dapat dilakukan dengan cara Uji Glesjer, yaitu dengan mengabsolutkan nilai residual kemudian meregresikan dengan variabel
independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heterodeksitas. Jika probabilitas
Universitas Sumatera Utara
signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang dan Lufti, 2012:116
3.8.1.3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang berarti antara masing-masing variabel bebas dalam model regresi. Untuk
mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu sebagai berikut Situmorang dan Lufti, 2012:162 : 1. VIF 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
2. VIF 10 maka tidak terdapat multikolinearitas. 3. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
4. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.
3.8.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pada periode t dengan periode t-1
sebelumnya Situmorang dan Lufti, 2012:120. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya gejala
autokorelasi maka dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston DW test. Kriteria pengambilan keputusan dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi positif
No decision dl d du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
No decision 4 – du d 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak du d 4- du
3.8.2. Model Persamaan Regresi Berganda
Teknik analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara return on assets, current ratio, total assets turmover, growth dan
earning per share terhadap kebijakan dividen. Model regresi linear berganda
multiple linear regression method yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
Keterangan : Y
= Cash Dividend X
1
= Return on Assets ROA X
2
= Current Ratio CR X
3
= Total Assets Turnover TATO X
4
= Growth
Universitas Sumatera Utara
X
5
= Earning Per Share EPS A
= konstanta b
1,2,3,4,5
= koefisien regresi e
= standar error
3.8.3. Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka perlu digunakan analisis regresi melalui uji determinasi, uji F
dan uji t. Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan serta
untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
3.8.3.1. Uji Koefisien Determinasi R²
Pengujian Koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan sampai seberapa jauh variabel-variabel bebas independen yang
digunakan dalam persamaan regresi mampu menjelaskan terhadap variabel terikat Piyatno, 2009:56. Dari penelitian ini R² menunjukan bahwa variabel independen
kemungkinan dapat menjelaskan bahwa perubahan naik turunnya variabel dependen, dan merupakan pengaruh dari variabel independen di luar variabel yang
dipakai dalam model regresi yang turut berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan Cash Deviden.
Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinasi R
2
adalah presentasi nilai Y variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh garis regresi. Dalam konteks regresi, koefisien determinasi
r merupakan ukuran yang lebih bermakna dibandingkan koefisien korelasi r, karena koefisien determinasi mampu memberikan informasi mengenai variasi
nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model regresi yang digunakan. Sedangkan koefisien korelasi hanya merupakan ukuran mengenai derajat
keeratan hubungan antara dua variabel.
3.8.3.2 Uji F Uji Simultan
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat Priyatno, 2009:48. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut :
a. Menentukan hipotesi nol dan hipotesis alternatif Ho : b1 = b2 = ………= bk = 0
Artinya, semua variabel bebas secara simultan bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat
Ha : b1 ≠ b2 ≠ ……… ≠ bk ≠ 0
Artinya, semua variabel bebas secara simultan mempunyai penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
b. Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05.
Taraf sig 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Taraf sig 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Universitas Sumatera Utara
c. F hitung dan F tabel
F hitung F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. F hitung F tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
3.8.3.3. Uji t Uji Parsial
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat
Priyatno, 2009:50. Tahap-tahap pengujian sebagai berikut : a.
Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter bi
sama dengan nol, atau : Ho : bi = 0
Artinya suatu variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
Hipotesis alternatifnya Ha parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau :Ha : bi
≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan variabel penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat. b.
Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05 Taraf sig 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Taraf sig 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima
c. t hitung dan t tabel
Universitas Sumatera Utara
t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. t hitung t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2007-2011. Perusahaan yang digunakan s,,,,;ebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut dan dijadikan sampel berjumlah 10 perusahaan dari 31 perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Profil perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini ditunjukkan pada tabel 4.1.berikut:
Tabel 4.1 Profil Sampel Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI
Periode 2007-2011 No
Nama Perusahaan Kode
Perusahaan Tanggal
Berdiri Tanggal
Listing di BEI
1. Aneka Tambang Tbk.
ANTM 05-Jul-1968
27-Nov-1997 2.
Bumi Resources Tbk. BUMI
26-Jun-1973 30-Jul-1990
3. Vale Indonesia Tbk.
INCO 25-Jul-1968
16-Mei-1990 4.
Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG
02-Sep-1987 18-Des-2007
5. Resource Alam Indonesia Tbk.
KKGI 08-Jul-1981
01-Jul-1991 6.
Medco Energi International Tbk. MEDC
09-Jun-1980 12-Okt-1994
7. Perusahaan Gas Negara Tbk.
PGAS 01-Feb-1905
15-Des-2003 8.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. PTBA
02-Mar-1981 23-Des-2002
9. Radiant Utama Interinsco Tbk.
RUIS 22-Agt-1984
12-Jul-2006 10. Timah Tbk.
TINS 17-Apr-1961
19-Okt-1995
Sumber : www.idx.co.id periode 2007-2011
Universitas Sumatera Utara