2.1.4. Tujuan Pembayaran Dividen
Tujuan dari pembagian dividen adalah sebagai berikut Turnip, 2009 : 1. Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi para pemegang saham, karena
tingginya dividen yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham. 2. Untuk menunjukkkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya
dividen, diharapkan kinerja perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor.
3. Sebagian investor memandang bahwa resiko dividen adalah lebih rendah dibanding resiko capital gain.
4. Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi.
5. Dividen dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara manajer dan pemegang saham.
2.1.5. Teori Kebijakan Dividen
Ada beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut
Brigham dan Houston, 2002:66 : 1. Teori Ketidakrelevanan Dividen Dividend Irellevance Theory
Teori ketidakrelevanan dividen dikemukan oleh Miller dan Modigliani MM. Teori MM menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan semata-
mata oleh kemampuan laba dan resiko aset-asetnya investasi dan bahwa cara pemecahan laba yang didistribusikan antara dividen dan laba ditahan
Universitas Sumatera Utara
tidak mempengaruhi nilai. MM dan pendukung ketidakrelevanan dividen berargumen bahwa, jika semua yang lain sama, maka pengembalian yang
diharapkan seorang investor dan selanjutnya nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen karena tiga alasan :
1. Nilai perusahaan ditentukan semata-mata oleh kemampuan dalam mendapatkan laba dan resiko aset-asetnya.
2. Jika dividen mempengaruhi nilai, itu semata-mata karena isi informasi informational content, yang merupakan sinyal harapan
laba menajemen. 3. Suatu keberadaan efek klien yang menyebabkan para pemegang
saham biasa perusahaan menerima dividen yang mereka harapkan. 2. Bird-In-The-Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Gordon dan Lintner yang menganggap dividen yang diterima merupakan sesuatu yang sudah pasti di tangan sehingga
memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan capital gains. Mereka juga berpendapat bahwa investor lebih menyukai dividen karena lebih pasti
pendapatannya, daripada mengharapkan sesuatu pendapatan yang belum pasti jika menginvestasikan kembali dividen pada investasi tertentu. Penganut teori
bird-in-the-hand ini lebih menyukai pembayaran dividen tinggi karena
akhirnya dapat menghasilkan harga saham yang juga tinggi. 3. Teori Kebijakan Dividen Yang Terkena Pajak Tax Preference Theory
Menurut teori ini, bahwa dividen itu sebenarnya merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan perlakuan pajak terhadap pendapatan dividen
Universitas Sumatera Utara
dan capital gains. Pada umumnya pajak untuk capital gains lebih rendah dibandingkan dengan pajak untuk pendapatan dividen. Dengan demikian jika
ditinjau dari aspek perpajakan, para investor lebih menyukai capital gains daripada pembayaran dividen tunai.
2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen