Sumber Data dan Penelitian Teknik Pengumpulan Data
dimanfaatkan oleh Dika untuk menjatuhkan Michael. Michael adalah laki-laki popular di sekolah yang disukai Ina. Dika dengan sengaja menuduh Michael
sebagai pelaku kasus ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah. Dika melakukan hal itu supaya Ina dapat menjauh dari Michael dan ia dapat
mencuri kesempatan untuk mendekati Ina. Maksud terselubung yang direncanakan Dika selama menangani kasus
ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah akhirnya diketahui para sahabatnya Bertus dan Sindi. Mereka mengetahui bahwa Dika telah
memfitnah Michael demi kepentingan pribadinya sendiri. Hal tersebut membuat mereka marah dan menjauhi Dika. Tidak hanya itu, kepala sekolah
pun akhirnya memutuskan kerja sama dengan Grup Tiga Sekawan karena Dika tidak berhasil membuktikan tuduhannya terhadap Michael. Kasus
ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah pun tidak pernah terpecahkan sejak saat itu.
Dika dewasa menceritakan semua kejadian di masa SMA-nya secara runtut kepada Bapak Ina. Termasuk kisah ketika Bertus SMA tidak sengaja
melukai Bapak Ina dengan alat sengat listrik di pesta ulang tahun Ina. Setelah menceritakan semua, barulah Bapak Ina ingat bahwa yang menyebabkan ia
terluka terkena alat sengat listrik memang bukan Dika melainkan Bertus. Usai menceritakan kisahnya, barulah Dika ingat pula tentang kasus ancaman
pembunuhan kepala sekolah yang belum terpecahkan sampai ia dewasa. Ia lantas mengubungi Bertus teman SMA-nya dahulu, mereka kemudian ke
sekolah untuk melihat gambar grafity iblis yang terdapat di tembok sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar tersebut merupakan jejak kasus ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah. Dika mengamati gambar grafity tersebut, ia menyadari bahwa
gambar tersebut bukanlah gambar iblis melainkan gambar marmut merah jambu. Gambar yang sama persis terdapat pada sapu tangan pemberian Sindi
semasa mereka masih SMA. Dika menyadari bahwa kasus ancaman pembunuhan terhadap kepala
sekolah adalah sebuah kekeliruan. Kasus tersebut sebenarnya sengaja dibuat oleh Sindi, salah satu anggota Grup Detektif Tiga Sekawan yang ditujukan
untuk Dika. Melalui kasus itu, Sindi ingin menyampaikan pesan bahwa sebenarnya ia menyukai Dika. Dika tidak pernah menyadari hal tersebut,
kesalahpahaman justru muncul lantaran kepala sekolah menyangka kasus itu adalah ancaman pembunuhan terhadap dirinya.
Akhirnya, Dika memutuskan untuk mencari keberadaan Sindi. Tepat di acara pernikahan Ina, Dika sengaja hadir untuk bertemu dengan Sindi. Ia tahu
bahwa Sindi akan hadir dalam acara pernikahan tersebut. Setelah mereka berdua bertemu, Dika pun langsung memaparkan hipotesanya mengenai kasus
ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah kepada Sindi. Dika ingin memastikan dan memperoleh kebenaran bahwa pesan dalam kasus tersebut
sengaja dibuat Sindi untuk dirinya. Sindi mengiyakan kebenaran hipotesa tersebut. Sindi juga memaparkan bagaimana ia sebenarnya sangat menyukai
Dika sejak mereka masih SMA. Selama 11 tahun Sindi masih menantikan Dika sebagai cinta pertamanya. Kasus ancaman pembunuhan terhadap kepala
sekolah yang bertahun-tahun tidak terpecahkan akhirnya terungkap hari itu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI