Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sinopsis Film Marmut Merah Jambu Karya Raditya Dika

Film Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika adalah salah satu film yang disutradarai, diperankan, dan ceritanya ditulis langsung oleh Radiya Dika. Film ini ber-genre komedi. Banyak dialog antartokohnya yang mampu menghibur para penonton. Film Marmut Merah Jambu karya Raditya Dika menceritakan kisah kilas balik flashback masa remaja seorang siswa SMA bernama Dika dan teman- temannya. Peran Dika sebagai tokoh utama dalam film tersebut diperankan oleh Christoffer Nelwan sebagai Dika ketika SMA dan Raditya Dika ketika dewasa. Dika dewasa menemui Bapak Ina diperankan oleh Tio Pakusodewo untuk memberikan 1000 burung bangau kertas yang dibuatnya sebagai hadiah untuk pernikahan Ina diperankan oleh Anjani. Hadiah itu sengaja diberikan oleh Dika untuk memenuhi janjinya kepada Ina sewaktu mereka masih SMA. Ina merupakan gadis yang disukai Dika di SMA. Ketika mengunjungi rumah Ina untuk memberikan hadiah, Dika tidak mendapat sambutan hangat dari Bapak Ina. Hal ini dikarenakan Bapak Ina menyangka bahwa Dika adalah orang yang menyebabkan dirinya terluka sewaktu Ina merayakan ulang tahun di masa SMA. Dika pun mencoba meyakinkan Bapak Ina bahwa dia bukanlah orang yang melakukan tindakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut. Dika menyakinkan Bapak Ina dengan cara menceritakan bagaimana kejadian sebenarnya saat itu saat Bapak Ina terluka oleh alat sengat listrik. Dika diberikan waktu terbatas oleh Bapak Ina untuk menceritakan semua kejadian yang sebenarnya terjadi. Dika menceritakan kronologis kejadian dimulai dari ia masih SMA. Dika menceritakan bagaimana ia menyukai Ina ketika masih SMA dan bagaimana perjuangannya bersama sahabatnya Bertus yang ingin menjadi siswa popular di SMA. Keinginan Dika menjadi popular sendiri dilatarbelakangi karena Dika menyukai Ina. Ia menganggap satu-satunya cara mendapatkan Ina adalah dengan menjadi siswa popular terkenal di SMA. Berbagai cara dilakukan Dika dan Bertus untuk menjadi terkenal di sekolah. Sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk membuat sebuah Grup Detektif. Grup tersebut dibuat untuk mengungkapkan kejahatan- kejahatan yang terjadi di sekolah. Grup Detektif awalnya hanya terdiri dari 2 orang, yaitu Bertus dan Dika. Kemudian bertambah 1 anggota lagi, yaitu Sindi diperanan oleh Sonya Pandarmawan ketika SMA dan Frada ketika dewasa. Sindi adalah siswi perempuan yang tertarik dengan Grup Detektif karena menganggap grup tersebut berbeda dengan grup-grup atau ekskul lainnya yang ada di sekolah mereka. Grup Detektif kemudian menjadi popular di sekolah lantaran mereka berhasil memecahkan berbagai kasus kejahatan yang terjadi di sekolah. Grup Detektif mereka dikenal sebagai “Tiga Sekawan”. Salah satu kasus terbesar yang diterima oleh Grup Tiga Sekawan adalah ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah. Kasus tersebut justru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI