Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Turbin Gas 1 dan Turbin Gas 2 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Gas Turbin Generator 1 Dan Gas Turbin Generator 2

Gambar 4.9 Grafik Efisiensi Pompa Kondensat Terhadap Beban

4.2.10 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Sistem PLTGU

Gambar 4.10 menunjukan nilai efisiensi sistem PLTGU pada beban 70 MW 42,90 meningkat menjadi 43,47 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi sistem PLTGU disebabkan energi keluaran yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi sistem PLTGU meningkat menjadi 44,3496. Meningkatnya efisiensi sistem PLTGU disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi sistem PLTGU meningkat menjadi 44,35. Meningkatnya nilai efisiensi sistem PLTGU disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Gambar 4.10 Grafik Efisiensi Sistem PLTGU Terhadap Beban

4.3 Analisis Efisiensi PLTGU Pada Blok 2 Dengan Pola Operasional 3-3-1

4.3.1 Pengaruh Variasi

Beban Terhadap Nilai Efisiensi Kompresor 1, Kompresor 2 Dan Kompresor 3 Gambar 4.11 menunjukan nilai efisiensi kompresor 1 pada beban 70 MW 94,37 meningkat menjadi 94,61 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluar meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kompresor menurun menjadi 94,32. Menurunnya efisiensi kompresor disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 100 MW nilai efisiensi kompresor meningkat menjadi 94,36. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Nilai efisiensi kompresor 2 pada beban 70 MW 92,19 meningkat menjadi 92,48 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluar yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kompresor meningkat menjadi 94,13. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluar yang semakin meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi kompresor menurun menjadi 93,03. Menurunnya efisiensi kompresor disebabkan energi masukan lebih besar dari energi keluaran. Gambar 4.11 Grafik Efisiensi Kompresor Terhadap Beban Nilai efisiensi kompresor 3 pada beban 70 MW 93,73 meningkat menjadi 94,00 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan tmeningkatnya energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kompresor meningkat menjadi 94,83. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi kompresor menurun menjadi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH EFISIENSI BEBAN OPERASI TERHADAP PROFITABILITAS PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SAGULING.

0 0 43

Analisis laju kerusakan exergy dan efisiensi exergy mesin PLTGU PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang.

2 14 88

ANALISA SISTEM EKSITASI GENERATOR SINKRON 3 PHASA GTG 1 DI PLTGU UNIT 1 SEKTOR PENGENDALIAN PEMBANGKITAN KERAMASAN

0 0 14