Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Pompa Kondensat Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Sistem PLTGU

Gambar 4.13 menunjukan nilai efisiensi turbin gas 1 pada beban 70 MW 67,14 menurun menjadi 66,09, 65,66 dan 64,41 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Menurunnya efisiensi turbin gas 1 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Nilai efisiensi turbin gas 2 pada beban 70 MW 67,59 menurun menjadi 66,52, 65,54 dan 64,70 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Menurunnya Gambar 4.13 Grafik Efisiensi Turbin Gas Terhadap Beban efisiensi turbin gas 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Nilai efisiensi turbin gas 3 pada beban 70 MW 67,44 menurun menjadi 66,37, 65,75 dan 64,44 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Menurunnya efisiensi turbin gas 3 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Dari gambar 4.13 nilai efisiensi turbin 2 lebih baik disebabkan energi keluar dan energi masuk lebih kecil dari turbin 1 dan turbin 3. 4.3.4 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Gas Turbin Generator 1, Gas Turbin Generator 2 dan Gas Turbin Generator 3 Gambar 4.14 Grafik Efisiensi Gas Turbin Generator Terhadap Beban Gambar 4.14 menunjukan nilai efisiensi Gas Turbin Generator 1 pada beban 70 MW 24,85 meningkat menjadi 25,93, 26,58 dan 27,41 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Meningkatnya efisiensi Gas Turbin Generator disebabkan energi keluar semakin meningkat. Nilai efisiensi Gas Turbin Generator 2 pada beban 70 MW 24,94 meningkat menjadi 26,35, 27,51 dan 28,04 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Meningkatnya nilai efisiensi Gas Turbin Generator disebabkan menigkatnya energi keluar. Nilai efisiensi Gas Turbin Generator 3 pada beban 70 MW 24,65 meningkat menjadi 25,97, 27,61 dan 28,09 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Meningkatnya nilai efisiensi Gas Turbin Generator disebabkan energi keluar yang semakin meningkat. Dari gambar 4.14 nilai efisiensi Gas Turbin Generator pada saat di gabungkan dengan sistem pembangkit listrik tenaga uap, nilai efisiensi Gas Turbin Generator 3 lebih baik disebabkan energi masuk lebih kecil dari Gas Turbin Generator 1 dan Gas Turbin Generator 2.

4.3.5 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi HRSG 1, HRSG 2 dan HRSG3

Gambar 4.15 menunjukan nilai efisiensi HRSG 1 pada beban 70 MW 70,10 menurun menjadi 65,87 pada beban 80 MW. Menurunnya efisiensi HRSG 1 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi HRSG 1 meningkat menjadi 70,94. Meningkatnya efisiensi HRSG 1 disebabkan energi keluar meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi HRSG 1 menurun menjadi 63,83. Menurunnya efisiensi HRSG 1 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Nilai efisiensi HRSG 2 pada beban 70 MW 69,84 menurun menjadi 68,10 pada beban 80 MW. Menurunnya efisiensi HRSG 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi HRSG 2 meningkat menjadi 68,18. Meningkatnya efisiensi HRSG 2 disebabkan meningkatnya energi keluar. Pada beban 100 MW nilai efisiensi HRSG 2 menurun menjadi 65,62. Menurunnya efisiensi HRSG 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Nilai efisiensi HRSG 3 pada beban 70 MW 73,59 menurun menjadi 69,59, 69,49 dan 64,43 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Menurunnya efisiensi HRSG 3 disebabkan energi masuk lebih besar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH EFISIENSI BEBAN OPERASI TERHADAP PROFITABILITAS PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SAGULING.

0 0 43

Analisis laju kerusakan exergy dan efisiensi exergy mesin PLTGU PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang.

2 14 88

ANALISA SISTEM EKSITASI GENERATOR SINKRON 3 PHASA GTG 1 DI PLTGU UNIT 1 SEKTOR PENGENDALIAN PEMBANGKITAN KERAMASAN

0 0 14