Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Kompresor 1 dan Kompresor 2 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Ruang Bakar 1 dan Ruang Bakar 2

4.2.6 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Pompa HP Transfer 1 Dan Pompa HP Transfer 2 Gambar 4.6 Grafik Efisiensi Pompa HP Transfer Terhadap Beban Gambar 4.6 menunjukan nilai efisiensi pompa hp transfer 1 pada beban 70 MW 98,31 meningkat menjadi 98,29, 97,98 dan 96,89 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Menurunnya efisiensi pompa hp transfer disebabkan energi masukan lebih besar dari energi keluaran. Nilai efisiensi pompa hp transfer 2 pada beban 70 MW 87,04 meningkat menjadi 88.02 dan 88,64 pada beban 80 MW dan 90 MW. Meningkatnya efisiensi pompa hp transfer 2 disebabkan energi keluaran yang meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi pompa hp transfer 2 menurun menjadi 87,85. Menurunnya nilai efisiensi pompa hp transfer 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Dari gambar 4.7 nilai efisiensi pompa hp transfer yang lebih baik adalah pompa hp transfer 1 disebabkan energi masuk yang lebih besar dari pompa hp transfer 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.7 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Turbin Uap

Gambar 4.7 menunjukan nilai efisiensi turbin uap pada beban 70 MW 54,66 meningkat menjadi 57,21 dan 57,25 pada beban 80 MW dan 90 MW. Meningkatnya nilai efisiensi turbin uap disebabkan meningkatnya energi keluaran. Pada beban 100 MW nilai efisiensi turbin uap menurun menjadi 57,24. Menurunnya efisiensi turbin uap disebabkan energi masukan lebih besar dari energi keluaran. Gambar 4.7 Grafik Efisiensi Turbin Uap Terhadap Beban

4.2.8 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Kondensor

Gambar 4.8 menunjukan nilai efisiensi kondensor pada beban 70 MW 5,67 meningkat menjadi 5,75 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi kondensor disebabkan energi keluaran meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kondensor menjadi 5,90. Meningkatnya efisiensi kondensor disebabkan energi keluaran semakin meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi kondensor menurun menjadi 5,83. Menurunnya efisiensi kondensor pada beban 100 MW disebabkan energi masukan lebih besar dari energi keluaran. Gambar 4.8 Grafik Efisiensi Kondensor Terhadap Beban

4.2.9 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Pompa Kondensat

Gambar 4.9 menunjukan nilai efisiensi pompa kondensat pada beban 70 MW 98,37 menurun menjadi 98,42, 98,44 dan 98,45 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Meningkatnya efisiensi pompa kondensat pada setiap kenaikan beban disebabkan semakin meningkatnya energi keluaran. Gambar 4.9 Grafik Efisiensi Pompa Kondensat Terhadap Beban

4.2.10 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Sistem PLTGU

Gambar 4.10 menunjukan nilai efisiensi sistem PLTGU pada beban 70 MW 42,90 meningkat menjadi 43,47 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi sistem PLTGU disebabkan energi keluaran yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi sistem PLTGU meningkat menjadi 44,3496. Meningkatnya efisiensi sistem PLTGU disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi sistem PLTGU meningkat menjadi 44,35. Meningkatnya nilai efisiensi sistem PLTGU disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah di Provinsi Aceh

1 50 99

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Provinsi Jambi

6 89 104

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat periode Tahun 2009-2012

1 17 161

PENGARUH EFISIENSI BEBAN OPERASI TERHADAP PROFITABILITAS PT INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN SAGULING.

0 0 43

Analisis laju kerusakan exergy dan efisiensi exergy mesin PLTGU PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan Semarang.

2 14 88

ANALISA SISTEM EKSITASI GENERATOR SINKRON 3 PHASA GTG 1 DI PLTGU UNIT 1 SEKTOR PENGENDALIAN PEMBANGKITAN KERAMASAN

0 0 14