dengan sistem pembangkit listrik tenaga uap, nilai efisiensi Gas Turbin Generator 3 lebih baik disebabkan energi masuk lebih kecil dari Gas Turbin Generator 1 dan Gas Turbin
Generator 2.
4.3.5 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi HRSG 1, HRSG 2 dan HRSG3
Gambar 4.15 menunjukan nilai efisiensi HRSG 1 pada beban 70 MW 70,10 menurun menjadi 65,87 pada beban 80 MW. Menurunnya efisiensi HRSG 1 disebabkan
energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi HRSG 1 meningkat menjadi 70,94. Meningkatnya efisiensi HRSG 1 disebabkan energi keluar
meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi HRSG 1 menurun menjadi 63,83. Menurunnya efisiensi HRSG 1 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar.
Nilai efisiensi HRSG 2 pada beban 70 MW 69,84 menurun menjadi 68,10 pada beban 80 MW. Menurunnya efisiensi HRSG 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari
energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi HRSG 2 meningkat menjadi 68,18. Meningkatnya efisiensi HRSG 2 disebabkan meningkatnya energi keluar. Pada beban 100
MW nilai efisiensi HRSG 2 menurun menjadi 65,62. Menurunnya efisiensi HRSG 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Nilai efisiensi HRSG 3 pada beban
70 MW 73,59 menurun menjadi 69,59, 69,49 dan 64,43 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Menurunnya efisiensi HRSG 3 disebabkan energi masuk lebih besar
dari energi keluar. Dari gambar 4.15 nilai efisiensi HRSG 2 yang lebih baik disebabkan energi keluaran lebih besar dari HRSG 1 dan HRSG 3.
Gambar 4.15 Grafik Efisiensi HRSG Terhadap Beban
4.3.6 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Pompa HP Transfer 1, Pompa HP Transfer 2 dan Pompa HP Transfer 3
Gambar 4.16 menunjukan nilai efisiensi pompa hp transfer 1 pada beban 70 MW 78,44 meningkat menjadi 79,18, 80,72 dan 81,05 pada beban 80 MW, 90 MW
dan 100 MW. Meningkatnya efisiensi pompa hp transfer 1 disebabkan energi keluar meningkat terus menerus. Nilai efisiensi pompa hp transfer 2 pada beban 70 MW 82,27
menurun menjadi 81,06 dan 80,66 pada beban 80 MW dan 90 MW. Menurunnya efisiensi pompa hp transfer 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada
beban 100 MW nilai efisiensi pompa hp transfer 2 meningkat menjadi 81,24. Meningkatnya efisiensi pompa hp transfer 2 disebabkan energi keluar semakin meningkat.
Nilai efisiensi pompa hp transfer 3 pada beban 70 MW 78,44 meningkat menjadi 83,67, 84,66 dan 85,01 pada beban 80 MW, 90 MW dan 100 MW. Meningkatnya
efisiensi pompa hp transfer 3 disebabkan energi keluar semakin meningkat pada setiap pertambahan beban. Dari gambar 4.16 nilai efisiensi pompa hp transfer 3 lebih baik
disebabkan energi keluar lebih besar dari pompa hp transfer 1 dan pompa hp transfer 2.
Gambar 4.16 Grafik Efisiensi Pompa HP Transfer Terhadap Beban
4.3.7 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Turbin Uap
Gambar 4.17 menunjukan nilai efisiensi turbin uap pada beban 70 MW 62,61 meningkat menjadi 62,75 pada beban 80 MW. Meningkatnya nilai efisiensi turbin uap
disebabkan energi keluaran yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi turbin uap munurun menjadi 62,72. Menurunnya nilai efisiensi turbin uap disebabkan energi
masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 100 MW nilai efisiensi turbin uap meningat menjadi 62,81. Meningkatnya efisiensi turbin uap disebabkan energi keluar
semakin meningkat.
Gambar 4.17 Grafik Efisiensi Turbin Uap Terhadap Beban
4.3.8 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Kondensor
Gambar 4.18 menunjukan nilai efisiensi kondensor pada beban 70 MW 7,86 menurun menjadi 7,80 pada beban 80 MW. Menurunnya efisiensi kondensor pada
beban 80 MW disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluaran. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kondensor meningkat menjadi 8,08. Meningkatnya efisiensi