Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi HRSG 1 dan HRSG 2
meningkat. Nilai efisiensi kompresor 2 pada beban 70 MW 92,19 meningkat menjadi 92,48 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluar
yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kompresor meningkat menjadi 94,13. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluar yang semakin
meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi kompresor menurun menjadi 93,03. Menurunnya efisiensi kompresor disebabkan energi masukan lebih besar dari energi
keluaran.
Gambar 4.11 Grafik Efisiensi Kompresor Terhadap Beban Nilai efisiensi kompresor 3 pada beban 70 MW 93,73 meningkat menjadi
94,00 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan tmeningkatnya energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi kompresor meningkat
menjadi 94,83. Meningkatnya efisiensi kompresor disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Pada beban 100 MW nilai efisiensi kompresor menurun menjadi
93,64. Menurunnya efisiensi kompresor disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Dari gambar 4.11 nilai efisiensi kompresor 3 lebih baik daripada kompresor
1 dan kompresor 2 disebabkan energi keluaran yang lebih besar.
4.3.2 Pengaruh Variasi Beban Terhadap Nilai Efisiensi Ruang Bakar 1, Ruang Bakar 2 dan Ruang Bakar 3
Gambar 4.12 Grafik Efisiensi Ruang Bakar Terhadap Beban Gambar 4.12 menunjukan nilai efisiensi ruang bakar 1 pada beban 70 MW
32,68 Meningkat menjadi 34,60 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi ruang bakar 1 disebabkan energi keluar yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai efisiensi ruang
bakar 1 menurun menjadi 32,40,. Menurunnya efisiensi ruang bakar 1 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi yang keluar. Pada beban 100 MW nilai efisiensi ruang
bakar 1 meningkat menjadi 36,17. Meningkatnya efisiensi ruang bakar 1 disebabkan energi keluaran yang semakin meningkat. Nilai efisiensi ruang bakar 2 pada beban 70 MW
31,38 meningkat menjadi 33,51 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi ruang bakar 2 disebabkan meningkatnya energi keluar. Pada beban 90 MW nilai efisiensi ruang
bakar 2 menurun menjadi 32,77. Menurunnya efisiensi ruang bakar 2 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 100 MW nilai efisiensi ruang bakar 2
meningkat menjadi 34,94 pada beban 100 MW. Meningkatnya efisiensi ruang bakar 2 disebabkan energi keluar yang semakin meningkat. Nilai efisiensi ruang bakar 3 pada
beban 70 MW 31,84 meningkat menjadi 34,44 pada beban 80 MW. Meningkatnya efisiensi ruang bakar 3 disebabkan energi keluar yang meningkat. Pada beban 90 MW nilai
efisiensi ruang bakar 3 menurun menjadi 33,54. Menurunnya efisiensi ruang bakar 3 disebabkan energi masuk lebih besar dari energi keluar. Pada beban 100 MW nilai efisiensi
ruang bakar 3 meningkat menjadi 36,99 pada beban 100 MW. Meningkatnya efisiensi ruang bakar 3 disebabkan energi keluar yang semakin meningkat. Dari gambar 4.12 nilai
efisiensi ruang bakar 3 lebih baik dari ruang bakar 1 dan ruang bakar 2 disebabkan energi keluaran yang lebih besar.