T t
cp m
W T
t cp
m η
1 1
a GT
2 2
a Kom presor
,
× ×
+ ×
× =
2.12
Dengan
a
m
adalah laju aliran udara,
2
cpt
adalah adalah nilai kalor spesifik gas ideal pada temperatur 2
’,
2
T
adalah temperatur keluar kompresor yang ideal,
1
cpt
adalah nilai kalor spesifik gas ideal pada temperatur 1,
1
T
adalah temperatur udara lingkungan, dan
GT
W adalah daya yang dihasilkan gas turbin.
2. Ruang Bakar Combustion Chamber
Ruang bakar adalah komponen dimana terjadinya proses pembakaran. Udara bertekanan dari kompresor akan bercampur dengan bahan bakar dan
bereaksi. Proses pembakaran tersebut terjadi dengan bantuan percikan api dari spark plug proses pembakaran tersebut dimaksud untuk menambahkan nilai kalor
gas.
Gambar 2.6 skematik Ruang Bakar Untuk menentukan Efisiensi Ruang Bakar Combustion Chamber dapat dihitung
dengan Persamaan 2.13 :
Ruang bakar Bahan bakar
s Δ
T -
T t
cp -
T t
cp h
s -
s s
Δ m
m m
HV m
Q T
T
2 2
3 3
3 2
3 f
a g
f bakar
bahan k
1 -
k P
P 4
3
1 2
× ×
× =
= +
= ×
= ×
=
m T
t Cp
Q m
h η
a 2
2 bakarl
bahan g
3 cc
• •
•
× ×
+ ×
= 2.13
Dengan
4
T
adalah temperatur keluar turbin,
1
P
adalah tekanan udara lingkungan,
2
P
adalah tekanan absolute, k adalah konstanta rasio
cp
terhadap
cv
,
f
m adalah
laju aliran bahan bakar,
a
m
adalah laju aliran udara,
g
m adalah laju aliran
gabungan,
T
adalah temperatur lingkungan, s
Δ adalah perubahan entropi pada sistem, HV adalah nilai heating value gas alam,
3
cpt
adalah nilai kalor spesifik gas ideal pada temperatur 3,
2
cpt
adalah nilai kalor spesifik gas ideal pada temperatur 2’,
2
T
adalah temperatur keluar kompresor yang ideal, dan
bakar bahan
Q
adalah daya masukan bahan bakar.
3. Turbin Gas
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya. Turbin gas merupakan salah satu komponen sistem PLTG.
Gambar 2.7 skematik Turbin Gas Untuk menentukan Efisiensi Turbin Gas dapat dihitung dengan Persamaan 2.14:
k 1
- k
2 1
P P
3 s
4
T T
=
T t
cp m
T t
cp m
W η
3 3
g 4
4 g
GT t
× ×
× ×
+ =
2.14
Dengan
GT
W adalah daya yang dihasilkan gas turbin,
g
m adalah laju aliran
gabungan,
3
cpt
adalah nilai kalor spesifik gas ideal pada temperatur 3,
4
cpt
adalah nilai kalor spesifik gas ideal pada temperatur 4’, dan
4
T
adalah temperatur keluar turbin yang ideal
Untuk menentukan Efisiensi Gas turbine generator sistem PLTG dapat dihitung dengan Persamaan 2.15 :
Bakar bahan
GT Sistem PLTG
Q W
η
•
= 2.15
Dengan
GT
W adalah daya yang dihasilkan gas turbin, dan
bakar bahan
Q
adalah daya masukan bahan bakar.
Bypass stack
Turbin Gas
HP LP
4. Exhaust
Exhaust adalah komponen yang berfungsi untuk membuang gas panas yang telah melewati turbin gas. Gas tersebut dibuang ke lingkungan sekitar. Pada
saluran exhaust juga terpasang sebuah komponen yang disebut diverter damper. Diventer damper berguna sebagai katup untuk mengalirkan gas buang dari PLTG
ke HRSG jika tidak dibuang ke lingkungan.
2.5.2. Heat recovery steam generator HRSG
Heat Recovery Steam Generator HRSG dapat dikatakan sebagai boiler. Komponen ini adalah penghasil uap panas mesin pembangkit listrik tenaga uap
PLTU. Panas HRSG diperoleh dari panas sisa gas buang pembangkit listrik tenaga gas PLTG. Sebuah HRSG dapat menghasilkan dua uap dengan tekanan
yang berbeda yaitu uap tekanan tinggi dan uap tekanan rendah. Uap yang dihasilkan adalah uap kering super heated vapor.
Gambar 2.8 Diagram alir pada sistem HRSG.
HP LP
Pompa HP Transfer