Pengertian kinerja Ciri – ciri Kinerja Yang Berhasil

3. Sanksi Disiplin Ringan a. Teguran tenaga kerja yang bersangkutan b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan sanksi – sanksi merupakan peringatan bagi para karyawan yang melanggar disiplin kerja. Seperti yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Hal ini dapat mendorng dan meningkatkan disiplin kerja karyawan dalam rangka meningkatkan semangat dan gairah kerja yang tinggi.

2.4 Kinerja

2.4.1 Pengertian kinerja

Menurut Prawirosentono 2000:25 kinerja adalah suatu performance yang artinya adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Mangkunegara 2005:67 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Cushway 2000:87 kinerja adalah suatu proses tingkat yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan koorporasi dapat bertemu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Dalam hal ini kinerja merupakan suatu proses atau cara yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi agar anggota organisasi dapat bekerja dan bekerja sama lebih efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2.4.2 Ciri – ciri Kinerja Yang Berhasil

Menurut Cushway 2000:88 adalah proses kinerja yang beroperasi secara efektif sebagai berikut : 1. Tujuan yang jelas bagi organisasi dan proses yang benar untuk mengidentifikasi, mengembangkan, mengukur dan membahas tujuan tersebut. 2. Integrasi antara tujuan secara luas yang dibuat oleh manajemen dengan tujuan pekerja. 3. Kejelasan yang lebih baik tentang aspirasi dan tujuan organisasi. 4. Pengembangan budaya kinerja dimana prioritas utama terletak pada hasil daripada hanya pada aspek fungsi organisasi, seperti penyesuaian terhadap prosedur standar. 5. Pelaksanaan dialog secara berkelanjutan antara manajemen dengan pekerja dan dengan sendirinya penekanan lebih besar pada kebutuhan individu. 6. Pengembangan lingkungan yang lebih terbuka dan terpelajar, dimana ide dan kesimpulan diletakkan di garis depan dan didiskusikan dalam situasi yang tidak menghakimi dengan konsekuensi pengembangan dalam budaya belajar. 7. Suatu oraganisasi yang dapat membuat sesuatu terjadi dan mencapai hasil. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 8. Mendorong pengembangan pribadi. Sepertinya hasil diatas sangat sempurna dan tidak mungkin dapat dicapai semuanya sampai tingkat optimal, tetapi inilah area dimana perbaikan nyata dapat dilakukan jika proses dilaksanakan dengan benar.

2.4.3 Unsur Penilaian Kinerja