Seiring dengan berkembangnya pasar maka beban kerja perusahaan akan bertambah dalam memenuhi permintaan kebutuhan pasar.
Menurut Mangkunegoro 2005 : 45 , mengemukakan tujuan dari pendidikan dan pelatihan:
a. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi.
b. Meningkatkan kualitas kerja.
c. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara
maksimal. d.
Meningkatkan perkembangan pegawai. e.
Meningkatkan produktifitas kerja. f.
Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia. g.
Menghindarkan keusangan. h.
Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja. i.
Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Tujuan tersebut diatas tidak dapat tercapai apabila pimpinan tertinggi
menyadari akan pentingnya pendidikan dan pelatihan yang sistematis dan karyawan sendiri percaya bahwa mereka akan memperoleh keuntungan.
2.2.3 Manfaat Pendidikan dan Latihan
Menurut Notoatmodjo 2003 : 30 Setelah tujuan dari diadakannya pendidikan dan latihan tercapai, maka perusahaan akan banyak memperoleh
manfaat antara lain : a.
Meningkatkan stabilitas pegawai. b.
Memperbaiki cara kerja pegawai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
c. Dapat membantu pegawai bekerja lebih efisien.
d. Dapat meningkatkan semangat kerja sehingga mempengaruhi kinerja
karyawan. Sedangkan menurut Nitisemito 2001:94 manfaat yang didapat dari
pendidikan dan pelatihan baik bagi karyawan maupun perusahaan, antara lain : a.
Mengurangi pengawasan Karena karyawan telah mampu bekerja sesuai dengan keinginan
perusahaan, maka secara tidak langsung hal ini akan mengakibatkan terhadap karyawan tersebut berkurang.
b. Memudahkan pelaksanaan pendelegasian wewenang
Dengan semakin kompleksnya tugas yang harus dilakukan oleh perusahaan, maka perlu ada pendelegasian wewenang untuk suatu tanggung jawab
tertentu. Untuk itu harus dipilih karyawan yang benar – benar mampu melaksanakan tanggung jawab tersebut, dalam hal ini pendidikan dan
latihan memberikan sumbangan yang tidak sedikit sebab dengan adanya diklat tersebut diharapkan karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan
tepat.
2.2.4 Metode Pendidikan dan Latihan
Menurut Hiedjrachman 2001 : 77 Metode pendidikan dan pelatihan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu metode untuk karyawan operasional dan
manajerial, secara umum bentuk pendidikan dan pelatihan untuk karyawan operasional bias dikelompokkan menjadi empat macam diantaranya :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
a. Pelatihan ditempat kerja
Merupakan metode yang sangat efektif, Karen ini disebabkan mudahnya dalam mempelajari disamping dapat secara langsung diterapkan dalam
praktek. b.
Vestibule school Metode yang diberikan secara khusus, karena materi yang diberikan
disesuaikan dengan pekerjaan yang dihadapi dengan kata lain secara spesialisasi karena instruktur yang memberikan bimbingan lebih terampil
dalam bidangnya. c.
Apprenticeship Dipergunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan. Bisa
mengkombinasikan pelatihan ditempat kerja dan pengalaman dengan petunujk – petunjuk dikelas dalam pengetahuan tertentu.
d. Kursus – kursus khusus
Metode ini dilaksanakan perusahaan untuk memperdalam pengetahuan dari pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga oleh beberapa orang
system latihan operasional ini lebih mungkin digolongkan sebagai pendidikan dari pada latihan.
Sedangkan secara umum metode pendidikan dan pelatihan manajerial dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Ketrampilan dalam pengambilan keputusan
Merupakan ketrampilan yang dapat didekati dengan berbagai macam cara termasuk pelajaran – pelajaran khusus dalam pengambilan keputusan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
namun ada kecenderungan untuk menggunakan metode – metode yang memerlukan simulasi dari lingkungan eksekutif. Metode – metode ini
adalah metode kotak surat, permainan perusahaan dan telaah – telaah kasus. b.
Ketrampilan antar pribadi Para manajer yang berorientasi pada perilaku berpendapat bahwa
penerimaan keputusan itu sama pentingnya dengan mutunya, karena itu mereka menekankan perlunya pengembangan kemampuan antar pribadi.
c. Pengetahuan tentang pekerjaan
Para manajer harus memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Sehingga diharapkan para manajer
tersebut dapat melaksanakan pekerjaannya dengan lebih baik dan mengalami hambatan – hambatan yang dapat mengganggu kelancaran
pekerjaannya.
2.2.5 Perbedaan dan Persamaan Pendidikan dan Pelatihan