tertentu diperoleh data yang dianggap kredibel. Dikutip dari Sugiyono 2008:246- 253. Miles and Huberman 1992:16-21, mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh.
3.9. Pengujian Kredibilitas Data
Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan cara Sugiyono, 2005
1. Perpanjangan Pengamatan
Penelitian ini diperpanjang sampai dua kali karena pada periode I data yang diperoleh dirasa kurang memadai dan belum kredibel. Belum
memadai karena belum semua rumusan masalah dan fokus terjawab melalui data, sehingga data yang diperoleh pada tahap I ternyata masih
belum konsisten, masih berubah-ubah. Perpanjangan pengamatan sampai dua kali maka data yang diperoleh dirasa sudah jenuh.
2. Meningkatkan Ketekunan
Pengujian kredibilitas
dengan meningkatkan ketekunan ini
dilakukan dengan cara membaca semua hasil penelitian dengan cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya, demikian dengan
meningkatkan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai refrensi buku maupun hasil penelitian atau
dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan
tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benardipercaya atau tidak.
3. Triangulasi
Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan waktu. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal
yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan dengan
menanyakan hal yang sama dengan sumber yang berbeda. Triangulasi waktu artinya pengumpulan data dilakukan pada pada berbagai
kesempatan dan dalam kondisi yang berbeda, dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah narasumber
memberikan data yang sama atau tidak. Apabila narasumber memberikan data yang berbeda, maka datanya belum kredibel.
BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
4.1. Pendahuluan Penelitian ini disusun dengan mengambil objek penelitian di UD. Prima
Tani, lokasi objek berada di kota Situbondo dengan alamat jl. Raya Panji No.262, usaha ini memiliki latar belakang yaitu berdiri sejak tahun 1993 sehingga
menjadikan usaha ini yang terbesar yang ada di kota Situbondo, dengan omset yang mencapai 1 miliar rupiah dalam sebulan, tetapi dengan pengelolaan
manajeman yang menurut peneliti masih jauh dari kata layak, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memeperbaiki sistem pengendalian
internal yang ada pada usaha ini, dan dapat semakin meningkatkan kinerja sehingga pendapatan yang dihasilkan usaha ini semkin meningkat.
Kota Situbondo yang berada di ujung timur pulau Jawa masih memiliki banyak lahan pertanian sehingga usaha sarana produksi pertanian saprodi sangat
menjanjikan, karena petani masih tergantung pada obat-obatan pertanian untuk menunjang usaha pertaniannya, omset yang didapatkan sangat besar karena harga
obat yang tidak murah dan juga keuntungan yang didapat oleh pengusaha juga sangat besar bisa mencapai 20 dari harga jual tiap produk.
Karena usaha ini dirintis dari bawah sehingga sistem pengendalian internal yang ada tidak sama dengan yang diterapkan perusahaan-perusahaan besar karena
adanya saling percaya antara pemilik dan karyawan, selain itu karena usaha ini
adalah usaha warisan dari orang tua maka pemilik atau pengelola usaha saat ini adalah anak dari pendiri usaha UD. Prima Tani, karena merupakan warisan dari
orang tua dan sejak awal terjun ke dalam usaha pemilik merasa sudah terbiasa dan tidak terlalu mengalami masalah dengan pengelolaan manajeman yang sudah ada
sejak usaha ini mulai ini dirintis, tapi dibalik itu semua ada bermacam permasalahan yang biasa dihadapi oleh usaha kecil menengah yang berhubungan
dengan keterbatasan laporan keuangan, dan sumber daya manusia yang ada dalam usaha tersebut.
Pemilik atau pengelola usaha UD. Prima Tani saat ini adalah Candra Sanjaya ashen, usaha yang diwariskan oleh orang tuanya tiga tahun yang lalu,
setelah diwariskan usaha ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam penjualan dan pendapatan yang diperoleh, tapi hal ini tidak diimbangi dengan
perbaikan dalam pengelolaan manajeman dan pencatatan atau pelaporan keuangan, dari pengamatan peneliti pelaporan keuangan serta pengendalian
internal yang ada sama dengan yang ada pada usaha kecil yang lainnya, padahal dengan jumlah omset serta barang yang dimiliki harus ada perbaikan dalam
pengelolaan manajeman untuk mengurangi resiko kerugian yang dialami.
4.2. Sejarah Pertanian